Kupang, FKKNews.com – Shalom sahabat sepelayanan, selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan Selamat mempersiapkan Ibadat Minggu 7 Mei 2023 bagi seluruh Jemaat Kristen dan Jemaat Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT). Media FKKNews mendapat kepercayaan untuk mempublikasi renungan ibadat Minggu 7 Mei 2023 oleh Pendeta Desiana Rondo Efendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu – Klasis Kota Kupang Timur, Minggu (7/5/2023).
Bacaan : 1 Petrus 2:1-10
Yesus Batu Penjuru Bagi Bangunan Persekutuan Percaya.
Pengantar
Yesus Kristus batu penjuru bagi pembangunan persekutuan. Apa itu batu penjuru (cornerstone)? Dalam praktik pembangunan, batu penjuru adalah batu yang paling penting. Batu pertama yang diletakkan dalam suatu fondasi untuk proyek pembangunan yang baru. Karena begitu penting, maka batu penjuru ini harus dipersiapkan dan ditempatkan secara sempurna (dalam bentuk dan ukuran), karena akan menjadi referensi untuk semua batu lainnya yang akan diletakkan. Dalam tradisi Israel, batu penjuru itu adalah batu besar yang ditaruh di sudut suatu bangunan untuk menghubungkan 2 sudut bangunan agar saling mengikat di antara setiap sudut sehingga saling menopang. Batu penjuru mengikat dan mempersatukan. Yesus adalah batu penjuru gereja dan dasar yang Esa.
Penjelasan Teks
Jemaat penerima surat ini adalah jemaat pendatang dengan latar belakang yang berbeda dan menghadapi penderitaan. Petrus mengingatkan mereka penderitaan dan penganiayaan bisa berpotensi menghancurkan persekutuan dan dalam surat ini mereka dikuatkan untuk menjaga persekutuan dengan meletakan dasarnya di atas batu penjuru yaitu Yesus Kristus. Bagaimana caranya menjadikan Yesus sebagai batu penjuru? Mari kita lihat beberapa catatan dibawah ini:
Ayat 1-5 adalah gambaran dan penjelasan batu penjuru sebagai dasar yang teguh. Karena itu buanglah segala kejahatan,segala tipu muslihat, segala kemunafikan, dan dengki jadilah seperti bayi yang baru lahir, yang menginginkan air susu yang murni untuk bertumbuh, beroleh keselamatan, mengecap kebaikan Tuhan. Jadilah batu yang hidup untuk pembangunan. Dasar hidup kita ada dalam bangunan yang diletakan bersama Yesus Kristus batu penjuru itu. Kejahatan bisa muncul dari dalam diri, pikiran dan perkataan serta perbuatan kita. Kejahatan ada di sekitar hidup kita. Pikiran yang jahat mempengaruhi gaya hidup dan menjiwai serta membentuk karakter hidup seseorang . karena itu buanglah segala kejahatan baik menipu dan memperdayai orang lain, memfitnah dan melakukan kejahatan secara structural denga apa yang kita rancangkan. “ jadilah seperti bayi yang selalu ingin mendapatkan asupan yang murni untuk bertumbuh. Kejahatan hanya bisa dilawan dengan ketulusan dan kemurnian iman. Kita melihat apa yang disampaikan petrus dalam 1 petrus 1:7; diuji kemurniannya untuk mendapatkan keselamatan jiwa. Menarik sekali anak yang bertumbuh dikatakan adalah yang benar benar telah mengecap kebaikan Tuhan. Merasakan, menikmati dan mengalami kebaikan Tuhan secara real/nyata Ketika penderitaan dan tantangan hidup menerpa. Ayat 5 , kata kerja yang menjelaskan sebuah komitmen “biarlah kamu juga dipergunakan “ sebagai batu hidup. Artinya memberi diri untuk berarti, di gunakan bagi kebaikan dan membangunan persekutuan. Batu hidup yang berguna, mempersembahkan bagian terbaik dalam hidup kita bagi pekerjaan Tuhan.
Ayat 6-10: batu terpilih, batu penjuru yang mahal, batu yang telah di buang, batu sentuhan , batu sandungan. Coba kita cermati beberapa kata yang di tuliskan di ayat 6-7 ; Allah meletakan di Sion Batu terpilih sebuah batu penjuru yang mahal dan siapa yang percaya kepadanya tidak akan di permalukan. Bagi orang yang percaya kepadaNya ia mahal, berharga, berarti. Tetapi bagi orang yang tidak percaya batu itu telah dibuang oleh tukang bangunan manusia dalam kejahatan dan keegoisannya. Dan batu yang di buang itu tetap menjadi batu penjuru, dia memberi sentuhan dan mengingatkan kembali manusia pada kejahatannya sehingga Ketika mereka tersandung dan jatuh , tidak lagi taat pada firman ajaran dan setia kepada perintah Tuhan mereka dibawa kembali dalam pertobatan kepada Kristus. Ia memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang Ajaib. Orang pilihan Allah bisa saja terjatuh tetapi dalam belas kasihan Allah ditempatkan dan didudukan kembali untuk menjadi pembawa berita. Ayat 9, tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang Rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, sebutan terhormat ini diberikan kepada israel dan gereja/ orang percaya saat ini sebagai akta iman yang menghidupkan kita untuk kembali berjalan dalam terang Kristus. Apakah kita sudah melakukan tugas pemberitaan itu dengan baik dalam teladan hidup??.
Refleksi dan Aplikasi
Untuk menjadi batu hidup yang bertumpu pada Kristus batu penjuru itu kita harus melakukan 2 hal penting dalam hidup:
Mempunyai cara hidup yang baru, hidup dalam pertobatan keluar dari gelap berjalan di dalam terang. Punya waktu doa pribadi dan mencari hadirat Allah dalam persekutuan keluarga. Jadikan Tuhan dasar yang utama untuk mengikat dan menyatukan hati kita terpaut kepadaNya.
Menjaga dan menghargai hidup pemberian Tuhan; doa fransiskus dari asisi “ Jadikanlah aku pembawa damai, Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih, Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan, Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan”. (FKK03)
