Kupang,FKKNews.com – Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang utus sebanyak 294 mahasiswa untuk mengikuti Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) periode semester ganjil tahun akademik 2023/2024.
Kegiatan ini bertajuk “Peningkatan Kapasitas Pemanfaatan Sumber Daya Lokal Dalam Menghadapi Tantangan Resesi Global di Era Digital melalui KBPM” yang berlangsung di Aula Yohanes, Kamis, 21/03/2023.
Diketahui, ratusan mahasiswa KBPM sebelum diberangkatkan, terlebih dahulu dibekali dengan berbagai materi.
Prof. Dr. Ir. Godlief Frederik Neonufa, MT, selaku Rektor UKAW dalam arahan dan sosialisasi Tema meminta agar ratusan mahasiswa dapat manfaatkan masa KBPM untuk menghasilkan sesuatu yang berguna baik untuk diri sendiri, masyarakat, terutama kampus UKAW Kupang.
“Saya minta dalam kegiatan KBPM ini, mahasiswa dapat melakukan sesuatu, atau membantu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM dilokasi kegiatan,” ujarnya.
Ia juga meminta agar para mahasiswa atau peserta KBPM selalu menjaga nama baik universitas, sekaligus membantu mempromosikan UKAW Kupang di masyarakat umum.
Kesempatan yang sama, Ketua pelaksana penyelenggara KBPM, Ir. Fredik J. Haba Bunga mengatakan Kegiatan Belajar Pendampingan Masyarakat semeseter ganjil 2023-2024 diikuti sebanyak 294 mahasiswa dari 4 Fakultas di UKAW Kupang.
“Program KBPM ini, mahasiswa kami akan melakukan praktek dengan masyarakat selama satu bulan lebih,”jelasnya.
Lanjut Fredik behwa, peserta KBPM dijadwalkan akan tersebar di 45 titik atau gereja di Kabupaten Kupang maupun Kota Kupang.
Menurutnya pemilihan tempat kegiatan peserta KBPM kali ini berbeda, mempertimbangan imbauan cuaca ekstrem oleh BMKG dan bertepatan dengan liburan hari raya Lebaran dan Paskah.
Sementara itu, David Loba, M.Pd, selaku sekretaris KBPM menambahkan bahwa ratusan peserta KBPM akan turun ke lokasi praktek pada 25 Maret 2024.
Dosen PJKR ini berharap, peserta KBPM dapat memanfaatkan sebaik mungkin kegiatan tersebut ketika berada di medan layan masyarakat.
“Semoga anak-anak kami ini dapat manfaatkan program ini dengan baik, serta memanfaatkan produk-produk lokal yang ada di masyarakat atau jemaat sebagai bentuk pengalaman dan dimanfaatkan lagi oleh masyarakat,”pungkasnya.(FKK01)