Kupang, FKKNews.com – Shalom Sahabat sepelayanan, selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 21 April 2024, selamat memperingati Minggu ke 4 Paskah 21 April 2024 bagi semua sahabat terkasih, mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, Jumat (19/4/2024).
Pembacaan Alkitab: Lukas 7 :11-17 ; Mazmur 34 :1-11
Tema : Mengembalikan Harapan Yang Sirna
Pengantar
Minggu minggu Paskah mengingatkan kita bahwa Yesus hidup dan ada kebenaran di dalam hidup kita. Ada pengharapan akan hari esok bersama Yesus. Pengharapan itu memberikan kehidupan yang baru. Pengharapan membuka mata kita untuk melihat pertolongan Tuhan. Lukas menceritakan di pasal 7: 1-10 Yesus menyembuhkan hamba perwira yang hampir mati di Kapernaum. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus , ia meminta pertolongan Yesus melalui tua tua orang Yahudi untuk menyembuhkan hambanya. Dengan imannya ia mendapati hambanya telah sehat kembali. Yesus mengatakan iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai. Itulah pengharapan yang tumbuh dalam iman.
Bacaan kita Lukas 7:11-17 mengajak kita untuk mendalami lebih jauh sikap belas kasihan dan tindakan Yesus dalam perjalanan pelayananNya. Karya pelayanan Yesus dinyatakan lagi di kota Nain. Sikap dan pelayanan Yesus menumbuhkan pengharapan untuk melanjutkan hidup “ mengembalikan harapan yang sirna”.
Penjelasan Teks
Murid-muridNya pergi bersama Yesus dari Kapernaum ke kota Nain dan orang banyak menyertainya. Kapernaum terletak di pantai bagian utara Danau Galilea, 600 kaki (183 m) di bawah permukaan laut. Nain terletak sekitar 30 mil (48 km) barat daya Kapernaum di 700 kaki (213 m) di atas permukaan laut, sehingga diperlukan pendakian yang sulit dan berat menuju Nain. Untuk berjalan kaki dari Kapernaum ke Nain, diperlukan setidaknya satu atau dua hari). Kita membayangkan dalam narasi ini ada banyak orang yang menyaksikan karya pelayanan Yesus dan Nain adalah tempat sejarah perjumpaan iman seorang perempuan dengan Yesus.
Ayat 11-12; Yesus ada di dekat pintu gerbang kota, ada arakan untuk penguburan orang mati, anak laki laki seorang ibu janda “ perempuan yang hendak menguburkan anak tunggalnya “. Perjumpaan ini bukan suatu kebetulan karena Allah merancangkan sejarah perjumpaan iman seorang perempuan yang hilang pengharapan “ hopeless”/ putus asa, harapan yang sirna karena kehilangan suami dan anak tunggalnya.
Ayat 13 : kita melihat reaksi dan sikap Yesus sebagai tokoh kunci dalam cerita ini; ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati Nya oleh belas kasihan, Splagchnizomai – berasal dari bahasa Yunani splangkh-nid’-zom-ahee – ‘tergeraklah’ (oleh belas kasihan) kata splagchnizomai untuk menunjuk pada belas kasihan. Jadi, belas kasihan adalah karakter Kristus sendiri.
Martin Luther mengatakan belas kasihan adalah jantungnya kekristenan. Jadi selama jantung kita berdetak disitulah Allah bekerja dalam belas kasihanNya kepada kita. Splagchizomai adalah kepekaan nurani untuk melakukan suatu tindakan. Dalam bahasa inggris compassion/ belas kasihan . Yesus mengatakan dengan hati nurani Nya, aku tahu engkau sangat bersedih ibu, “jangan menangis” ucapan Yesus memberi penguatan kepada ibu yang tidak punya pengharapan ini. Yesus bukan hanya berbicara tetapi berempati dengan ibu janda di Nain.
Yesus mengambil tindakan dan sikap Yesus di ayat 14, menghampiri usungan dan menyentuhnya: kata kerja menghampiri dan menyentuh penting menerangkan ada sebuah sikap “ datang menghampiri dan tindakan menyentuh dan otomatis para pengusung jenazah berhenti ketika Yesus menghampiri dan menyentuh usungan itu dan Ia berkata “ Hai anak muda Aku berkata kepadamu bangkitlah!”. Ayat 15, anak itu bangun dan duduk dan mulai berkata kata. Anak itu hidup “ Yesus mengembalikan harapan yang sirna dari ibu janda di Nain”. Yesus menyerahkan anak itu kepada ibunya . Yesus mengembalikan kembali harapan dalam diri ibu janda ini , anaknya hidup dan dia bangkit dari putus asa mengalami hidup baru dalam pengharapan. Perjumpaan dengan Yesus mengembalikan harapan yang sirna menjadi sukacita dan semangat baru untuk melanjutkan hidup.
Yesus menjumpai ibu janda ini sebagai bagian dari hati Yesus yang di gerakkan oleh belas kasihan. Allah menjumpai manusia dan perjumpaan manusia dengan Allah menghadirkan pengharapan, menumbuhkan iman percaya.
Ayat 16-17, Allah di muliakan, Allah datang menyelamatkan umatNya. Hal ini menjadi berita dan kesaksian (Marturia) kesaksian Yesus tentang diri Nya dan kesaksian ibu janda bagi hidupnya, kesaksian orang banyak melihat karya penyelamatan Allah.
Pertanyaan reflektif bagi kita adalah :
- Bagaimana cara kita mengembalikan harapan yang sirna ?
- kapan kah kita memiliki hati yang digerakan oleh belas kasihan?
Silakan di aplikasikan sesuai dengan konteks berjemaat dan membawakan khotbah dengan tuntunan Roh Kudus . salam dan doa , Pdt desiana rondo effendi M.Th (GMIT Maranatha Oebufu). Tuhan Yesus Memberkati.(FKK03)