“Memaknai keadilan dan Belas Kasih Tuhan” Renungan GMIT, Ibadat Minggu 16 Juni 2024

Kupang, FKKNews.com – Shalom, Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 16 Juni 2024 Bagi semua sahabat terkasih, mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, sabtu (15/6/2024).

Bacaan : Yohanes 8:1-11

Tema : Memaknai keadilan dan Belas Kasih Tuhan

Pengantar

Proses peradilan mengajarkan kit acara memaknainya dalam penghakiman dan belas kasihan Allah. Dalam bacaan Yohanes 8:1-11 disebutkan bahwa seorang perempuan kedapatan berbuat zinah (ay.3). Perbuatan si perempuan yang tanpa nama ini adalah perbuatan dosa yang melanggar hukum Taurat (dalam hukum Taurat itu disebutkan bahwa pelakunya harus dilempari dengan batu).

Perkataan mereka tentang hukum Taurat mengenai zinah itu disebutkan dalam Imamat 20:10, dimana laki-laki dan perempuan harus mati dan juga ada dalam ulangan 22:22-24, yang intinya, para pelaku zinah itu harus mati.

Perempuan tanpa nama yang kedapatan berzinah itu dibawa mereka kepada Yesus untuk meminta jawaban Yesus. Dan Yesus menjawab siapa yang tidak berdosa hendaklah ia yang lebih dahulu melempari batu (ayat 7). Tidak ada seorang pun yang melempari perempuan itu dengan batu. Dan Yesus pun mengatakan Aku pun tidak menghukum kamu, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi ayat 11). Keadilan di berikan Yesus kepada dunia untuk bertanya dan mengoreksi kembali diri sendiri. Belas kasihan dan pengampunan Allah disampaikan dalam penegasan dan penugasan untuk pergi dan jangan berbuat dosa / kesalahan yang sama lagi.

Penjelasan Teks

Yohanes 8:1-11 menceritakan kepada kita makna keadilan dan belas kasihan Tuhan bagi umatnya. Cerita seorang perempuan yang berzina menjadi bahan refleksi kita Bersama minggu ini. Perempuan itu menggambarkan tentang keberasaan manusia dalam dunia. Kita semua berdosa / melakukan kesalahan. Pertama ,Kita melihat sikap ahli taurat dan orang farisi yang membawa perempuan ini untuk diadili. Mereka membuat penghakiman dengan pernyataan mereka , ia berbuat zina. Mereka meminta pendapat Yesus yang disebut Rabi” Guru”. Menuduh , menghakimi, mengadili tanpa pertimbangan dan khidmat akan membuat kita semakin jatuh dalam dosa.

Kedua, kita lihat sikap Yesus dalam peradilan ini: barang siapa tidak berdosa, ia yang pertama kali melempari perempuan ini dengan batu. Aku pun tidak menghukum engkau, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi. Berkhidmat, tenang dan berdiam diri di hadapan Tuhan untuk mengambil keputusan itulah sikap rendah hati dan belas kasihan Yesus.

Ketiga , kita melihat ekspresi perempuan itu sebagai tertuduh yang dihakimi dan diadili , walaupun perzinahan terjadi karena ada laki laki dan perempuan yang melakukan kesalahan. Tetapi perempuan jadi korban untuk menebus kesalahan bersama.

Ini sangat tidak adil dan jawaban Yesus untuk perempuan itu pergilah dan jangan berbuat dosa lagi adalah jawaban Yesus bagi setiap orang yang mebaca cerita ini, yang harus di maknai dalam sebuah penugasan baru, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.

Perbuatan orang farisi dan ahli taurat , dalam ayat 6 dilandasi oleh motif ingin mencobai Yesus. mereka melakukannya karena Iri hati dan merasa terusik akan kehadiran Yesus yang menjadi pusat perhatian orang banyak dengan teladan pengajaran Yesus. Metode mengajar Yesus membuat orang banyak mudah memahami isi pengajaran, belas kasihan Yesus ada bagi mereka yang membutuhkan pertolongan.

Sikap Yesus dalam memberi peradilan adalah memberi kesempatan bagi setiap orang memeriksa dirinya sendiri. Yesus membungkuk dan menulis di tanah memberi kesempatan bagi mereka untuk introfeksi/ memeriksa diri dan Bahasa tubuh Yesus mengisyaratkan untuk masing masing orang menuliskan dosa dan kesalahan mereka sebelum menuding, menghakimi orang lain.

Anugerah dan pengampunan itu di berikan Allah bagi dunia dan semua yang diciptakan. Manusia yang menerima belas kasihan dan anugerah Allah dalam hidup harus memaknainya dengan menghargai dan menghormati hidup. Dietrich bonhoeffer mengatakan dalam tulisannya cheap grace , anugerah dari Allah adalah anugerah yang mahal, bukan anugerah yang murahan karena kita ditebus oleh belas kasihan dan anugerah Allah melalui penebusan Kristus puteranya. Gunakanlah anugerah itu sebagai bagian yang menolong kita untuk hidup.

Refleksi dan Aplikasi

Catatan bagi kita semua untuk melkukan keadilan dan memaknai belas kasihan Allah dalam hidup. “ Pemberian hidup baru berdasarkan pengampunan ini tidak dianggap perkara murahan sebab akhirnya Yesus memahkotai perkataan-Nya dengan kematian-Nya untuk benar-benar menebus manusia dari dosa dan memberi hidup baru bagi semua orang (bnd. 2 kor. 5:17). Yesus membayar mahal, karena itu pengampunan yang Ia beri adalah juga mahal, semahal dari-Nya yang tersalib dan darah-Nya yang tercurah di atas salib di Golgota (1 Petr. 1 :18,19)”.

koreksi diri dan hidup dalam belas kasihan Allah.(FKK03)

 

Hot this week

“Sabar Menderita Karena Kebenaran Kristus” Minggu sengsara III , 25 februari 2024

Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat...

Ngaku Bisa Loloskan Siswa ke SMAN 1, Guru PNS di Kota Kupang Tipu 9 Ortu

Kupang, FKKNews.com - Oknum Guru di kota Kupang atas...

Kasus Pembunuhan terhadap Mahasiswa Asal Alor Bukan Berawal Dari Syukuran Pesta Wisuda, Berikut Penjelasan dari AKP Jemy Noke

Kupang, FkkNews.com - Kasus pembunuhan yang terjadi di Kelurahan...

Tepati Janji Kampanya, Wali Kota Kupang Christian Widodo Wujudkan Program Liang Kubur Gratis

Kupang, FKKNews.com - Pemerintah Kota Kupang mewujudkan salah satu...

Ketua Umum Partai Nasdem Surati KPU RI Terkait Pengunduran Diri Caleg DPR RI Ratu Wulla Saat Rekapitulasi Nasional

Jakarta, FKKNews.com - Saksi dari Partai Nasdem menyampaikan surat...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img