Menia, FKKNews.com – Bupati Sabu Raijua, Krisman B. Riwu Kore, SE., MM, menyerahkan secara simbolis Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Tahap I untuk masyarakat Desa Keliha, Kecamatan Sabu Timur, dan BLT Dana Desa Tahap II untuk masyarakat Desa Daieko, Kecamatan Hawu Mehara. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Keliha dan Aula Kantor Desa Daieko,
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Kepala Dinas PMD Kabupaten Sabu Raijua, Kabid Pemerintahan Desa Dinas PMD, Plt. Camat Sabu Timur, Plt. Camat Hawu Mehara, para Kepala Desa dan Ketua BPD dari kedua desa, serta masyarakat penerima bantuan. Adapun jumlah penerima bantuan di Desa Keliha sebanyak 37 orang dan di Desa Daieko sebanyak 48 orang, Rabu (4/6/2025).
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa bantuan yang disalurkan merupakan bentuk nyata kehadiran dan kepedulian Pemerintah terhadap masyarakat, khususnya dalam memperkuat ketahanan ekonomi keluarga. Ia juga menyampaikan bahwa sejak awal kepemimpinannya, Pemkab Sabu Raijua telah merealisasikan sejumlah program kerja, termasuk pemberian santunan duka kepada masyarakat yang mengalami kedukaan sejak April lalu.
Lebih lanjut, Bupati memaparkan sejumlah program kerja yang akan direalisasikan pada tahun 2025 ini, seperti:
Bantuan kawat duri untuk penertiban ternak, Beasiswa pendidikan, Sumur bor dan jaringan perpipaan, Pakaian seragam sekolah untuk siswa baru, Bantuan rumah layak huni, Bantuan alat tangkap nelayan berupa perahu, ketinting, dan pukat.
Bupati juga menyampaikan keberhasilan Pemkab dalam melakukan efisiensi anggaran daerah di awal masa jabatan yang mencapai Rp26 miliar. Penghematan tersebut diperoleh dari pengurangan belanja perjalanan dinas dan kegiatan non-prioritas, dan sepenuhnya akan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan langsung.
“Semua uang yang kita hemat, kita kembalikan kepada masyarakat karena sejatinya itu adalah uang masyarakat. Maka harus kembali dalam bentuk manfaat nyata,”ujarnya.
Selain itu dalam kesempatan tersebut, Bupati membuka ruang dialog langsung dengan masyarakat guna mendengar aspirasi dan kebutuhan warga. Beberapa aspirasi yang disampaikan masyarakat antara lain:
Permintaan air bersih dan jaringan perpipaan untuk pertanian keluarga (program 1 rumah 1 produk), Bantuan hand traktor dan pompa air/dinamo, Penertiban ternak, Pembangunan infrastruktur jalan, Permintaan penyusunan Perda Miras, Mekanisme pengajuan bantuan nelayan (perahu, ketinting, pukat), Bantuan seragam sekolah, Masalah listrik dan permintaan meteran gratis.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Bupati menyampaikan bahwa:
Pemerintah akan memberikan bantuan sumur bor beserta jaringan perpipaan, Permintaan hand traktor dan pompa air akan ditindaklanjuti berdasarkan proposal masyarakat.
Penertiban ternak akan didukung dengan bantuan kawat duri, dan Kepala Desa bersama Satpol PP diminta aktif dalam pengawasan.
Pembangunan jalan tetap diupayakan melalui dana efisiensi daerah karena anggaran jalan dari pusat sedang mengalami penarikan. Tahun ini, hanya dua ruas jalan yang bisa dibangun di Sabu Tengah dan Liae.
Perda Miras akan dibahas bersama DPRD dengan tetap memperhatikan peraturan di atasnya.
Bantuan seragam sekolah akan dibagikan secara merata untuk siswa baru, bukan hanya untuk keluarga kurang mampu.
Terkait listrik, Bupati menyampaikan bahwa ia telah melakukan konsultasi langsung ke Kementerian ESDM dan memperjuangkan bantuan meteran gratis. Jika pemerintah pusat tidak bisa membantu, Pemda akan menganggarkan sendiri pengadaan meteran gratis bagi masyarakat.
“Prioritas utama pemerintahan saat ini adalah kesejahteraan masyarakat Sabu Raijua. Dan kami ingin mendengar langsung dari masyarakat agar bantuan dan program yang disusun benar-benar menjawab kebutuhan yang ada,”ungkapnya.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam membangun komunikasi dua arah serta memastikan seluruh kebijakan dan program pembangunan benar-benar menyentuh dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di akar rumput.(FKK03)