Kupang, FKKNews.com – Shalom, Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu Pentakosta 8 Juni 2025 Bagi semua sahabat terkasih, mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Moria Liliba, Klasis Kota Kupang Timur, Sabtu, Sabtu (7/6/2025).
Bacaan : Galatia 5:16-26
Tema : Tuntunan Roh Kudus Dalam Kehidupan Orang Percaya
Pengantar
Allah memberi tahu kita bagaimana kita dapat berhasil dalam pergumulan kita untuk mengasihi sesama seperti diri kita sendiri, mengasihi Allah, dan membenci serta menjauhi segala dosa. Jawabannya adalah dengan dipimpin oleh Roh Kudus.
kata daging, sarx dalam bahasa Yunani, dapat merujuk pada bagian material fisik Manusia, yaitu tubuh kita.
Paulus sebutkan dalam 1 Korintus, Orang Percaya sejati bukan lagi manusia duniawi, tetapi kita adalah manusia rohani melalui kasih karunia Allah di dalam Kristus. ( I Kor. 2:10-16 )
Orang Percaya berjalan menurut Roh dan dipimpin oleh Roh.
kita memiliki Roh Kudus yang berdiam di dalam kita dan kita memiliki firman yang diilhami oleh Roh untuk membantu kita mematikan perbuatan-perbuatan daging.
Kita menggunakan senjata rohani dalam kasih karunia Allah yang hidup di dalam kita.
Penjelasan Teks
musuh dan bahaya terbesar bagi kekudusan kita adalah diri kita sendiri, sifat dosa kita, keinginan kita untuk berbuat dosa.
Salah satu musuh terbesar kita adalah kecenderungan untuk membenarkan dosa kita, kedagingan yang menarik dan menguasai kita.
Ayat 16-18 : berilah dirimu di tuntun oleh Roh Kudus. Allah mencurahkan Roh Kudus. Peristiwa pentakosta menandai hidup yang di tuntun oleh Roh Kudus. Itulah dasar dan landasan pelayanan. Kasih karunia Allah bagi dunia di curahkan melalui Roh Kudus yang membaharui hati dan hidupmu.
Ayat 19-21: perbuatan daging “sarx” percabulan , perselisihan, iri hati, kebencian, marah, kemabukan dll membuat kita jauh dari kasih karunia Allah.
Ayat 22-26; ada progres yang dinikmati dalam proses untuk berbuah, melewati penderitaan, pengorbanan dan penebusan. Keselamatan yang dianugerahkan dalam karya penebusan melalui Kristus adalah buah kasih karunia yang dinikmati sampai hari ini.
George Whitefield berkata bahwa kita mati terhadap Hukum sebagai perjanjian perbuatan, tetapi kita hidup terhadap Hukum sebagai aturan hidup. (Collected Sermons, vol.1, hal. 227) .
Jadi, saat keinginan daging dan Roh Kudus bertempur di dalam diri kita, kita tidak perlu hidup dalam ketakutan , putus asa dan tertekan mengenai kegagalan kita. Kita ada proses transformasi ” perubahan yang mulai dari dalam diri kita sendiri untuk berjuang dan melenting lebih tinggi jatuh ke atas ” ini yang di sebut resiliensi”. Punya daya juang yang lebih tinggi untuk terbang dengan keberanian.
menemukan seluruh kebenarannya di dalam Kristus dan mengingatkan dirinya sendiri bahwa damai dan sukacita itu ada ketika kita hidup oleh Roh dan di pimpin oleh Roh .
Hidup dalam kasih karunia menolong kita dipimpin oleh Roh Kudus. dasarnya adalah cinta kasih.
Konsep teologi , Perichoresis dalam bahasa yunani (peri = berputar-putar, choresis = tarian). Secara sederhana, perichoresis dipahami sebagai tarian cinta bersama-sama antara tiga pribadi Ilahi (Bapa-Anak-Roh Kudus).Relasi yang terjalin kuat satu sama lain. Allah digambarkan menarikan dinamika dalam gerak berirama, bergandengan tangan, menari berputar-putar dalam kebebasan. Menciptakan harmoni dalam kehidupan dan menghadirkan sukacita tanpa batas. Kita menarikan cinta Allah dalam dinamika hidup bersama untuk menghadirkan perdamaian dalam karya roh kudus dan berbuah.
menerima keberagaman yang ada dalam tiap-tiap pribadi anggota gereja, tapi sekaligus percaya bahwa Gereja adalah kesatuan tiap anggota tubuh dengan Kristus sebagai kepala Gereja. Seperti yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
kita punya ruang setiap pribadi mengembangkan diri tanpa menjadi individualis Dalam kasih karunia Allah. Menekan kebencian , iri hati, perseteruan dengan menghadirkan tarian cinta kasih bersama Allah yang hidup di dalam kita.
Refleksi dan Aplikasi
Anda pernah melihat orang main tarik tambang? Tarik menarik dalam pertempuran untuk menumbangkan salah satu kubu dengan perjuangan yg berat. Itulah perjuangan melawan daging dan hidup dalam roh siapa yg menarik lebih kuat dia akan mengalahkan yang lain.
Lebih kuat tarikan untuk berbuat dosa yang membuat kita jatuh.
Tetapi lewat kasih karunia Allah kita ditarik lebih kuat untuk menjalani hidup hari in.
Teruslah menarikan cinta kasih Allah dalam dinamika hidup bersama. Tuhan Yesus Memberkati.(FKK03)