Seba, FKKNews.com – Wakil Bupati Sabu Raijua, Ir. Thobias Uly, M.Si, bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Sabu Raijua, Yayasan PIKUL, Danramil Sabu Raijua dan jajaran, para pemerhati lingkungan, pimpinan perangkat daerah, ASN, serta para pelajar dan guru, turut ambil bagian dalam aksi penanaman 1.000 anakan mangrove di kawasan Wisata Mangrove Tulaika, Kelurahan Mebba, Kecamatan Sabu Barat, Rabu (23/7/2025).
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata Pemerintah Daerah dalam pelestarian lingkungan pesisir sekaligus bentuk kepedulian terhadap perubahan iklim global. Penanaman mangrove tidak hanya memberikan manfaat ekologis sebagai benteng alami penghalau abrasi dan gelombang laut, tetapi juga mampu menyerap emisi karbon dalam jumlah besar, yang berkontribusi terhadap penurunan dampak perubahan iklim.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sabu Raijua menyampaikan apresiasi atas inisiatif bersama yang melibatkan lintas sektor ini. Pemerintah Daerah, menurut beliau, akan terus mendorong kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Yayasan PIKUL, pemerhati lingkungan, lembaga pendidikan, serta masyarakat umum, dalam menjaga dan merawat ekosistem pesisir.
“Aksi ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud komitmen kita bersama untuk menjaga warisan alam bagi anak cucu kita. Ini juga menjadi momen pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2025, sekaligus menyambut Hari Mangrove Sedunia yang diperingati setiap 26 Juli, serta momentum menuju Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebanyak 1.000 anakan mangrove jenis Rhizophora Mucronata disiapkan untuk ditanam di wilayah pesisir Pulau Sabu, dengan harapan dapat memperkuat ketahanan ekologis daerah serta memperluas kawasan hutan mangrove yang bermanfaat bagi ekosistem laut dan kehidupan masyarakat pesisir.
Melalui aksi ini, Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi bagian dari gerakan pelestarian lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan.(FKK03)















































