Kupang, FKKNews.com – Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT Winston Rondo menjadi narasumber dalam dialog pagi RRI Kupang dengan tema ” Dari Hidup Ke Jenasah Nasib PMI NTT”, selain itu hadir narasumber lain diantaranya Kepala BP3MI NTT Suratmi Hamida, Kepala Dinas Nakertrans NTT Sylvia Djawang, Kepala Dinas Nakertrans Kota Kupang Thomas Dagang, Senin (15/9/2025).
Dalam penyampaiannya secara daring, Ia menyebutkan bahwa persoalan PMI NTT ada pada pengawasan yang lemah dan kurangnya perlindungan bagi para PMI.
“Pemerintah provinsi belum menyentuh hal substansial; baru sebatas alokasi dana untuk memfasilitasi transportasi jenazah dari Malaysia ke kampung halaman, Masalah akarnya adalah pengawasan yang lemah di desa-desa kantong PMI, di mana rekrutmen ilegal marak. Selain itu, kita belum mampu melindungi PMI di negara tujuan, sehingga mereka rentan terhadap eksploitasi, kekerasan, dan kematian,”ujarnya.
Ia menyebutkan empat hal yang bisa menjadi solusi bagi penanganan persoalan PMI di NTT yakni membentuk satgas khusus dan pengawasan lintas serta memperkuat Diaspora NTT di wilayah-wilayah perbatasan.
“Pertama bentuk satgas khusus dengan kolaborasi lintas sektor untuk mengawasi rekrutmen PMI di desa-desa kantong, agar tidak ada lagi yang direkrut secara tidak prosedural, Kedua perkuat komunitas diaspora NTT di wilayah perbatasan seperti Kalimantan, untuk memberdayakan dan melindungi PMI di negara tujuan melalui jaringan dukungan,”ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa pemberdayaan desa-desa seperti ekonomi kreatif sangat penting, Ia juga mendorong BP3MI untuk lebih proaktif di luar Negeri.
“Ketiga, berdayakan desa-desa miskin sumber PMI dengan program peningkatan ekonomi yang konkrit sehingga warga tak lagi terpaksa migrasi ilegal, Keempat dorong pemerintah pusat untuk memberikan perlindungan langsung bagi setiap PMI di luar negeri, termasuk melalui BP3MI yang lebih proaktif,”pungkasnya.(FKK03
















































