Kupang, FKKNews.Com-Seorang Akademisi Asal Universitas Kristen Artha Wacana Kupang (UKAW) angkat bicara terkait persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Kupang. Bicara soal air bersih maka bicara soal hajat hidup orang banyak. Masalah air bersih adalah masalah yang vital, cerita vitalnya adalah tubuh manusia 80% itu air, artinya kebutuhan air bagi seorang manusia itu sangat urgen.
Demikian disampaikan oleh Dr. Godlief Neonufa di ruang kerjanya pada hari rabu, 5/10/2022.
Menurut Godlif Neonufa cerita terkait ketiadaan air dan isu-isu tentang persoalan air seputar Kota Kupang bukan masalah yang baru saja muncul tetapi masalah ini sudah lama sekali ada di Kota Kupang. Masalah sumber air menjadi satu soal tersendiri untuk masyarakat Kota Kupang.
Lanjutnya, operator air bersih Kota Kupang sebetulnya ada 3 operator, yaitu operator PDAM Kabupaten Kupang, PDAM Kota Kupang dan Blud Spam yang dikelola oleh Provinsi.
Sebetulnya Kota Kupang ini dulunya adalah Kabupaten Kupang, dan PDAM dulu hanya Kabupaten Kupang namun kemudian setelah pemekaran kemudian kabupaten kupang terpisah, infrastruktur air itu masih menjadi bagian yang masih dikelola oleh Kabupaten Kupang, sampai dengan terbentuknya PDAM Kota Kupang tapi sebagian besarnya masih berinfrastruktur PDAM Kabupaten kupang, sehingga pembayarannya itu dilakukan di PDAM Kabupaten Kupang .
Kota Kupang sampai dengan hari ini, kebanyakan Warga tidak punya sumur pribadi seperti baik sumur gali, sumur dangkal maupun sumur bor. Sampai hari ini Warga Kota Kupang sebagian besarnya masih hidup dengan menghabiskan waktunya untuk kalau kita pakai bahasa kupang “mete air” karena kalau mengandalkan sistem tata kelola air dari PDAM Kabupaten kupang yang mengalir ke pipa-pipa Sambungan Rumah itu satu minggu palingan 2 (dua) hari air mengalir, itu hanya 1 atau 2 jam air mengalir lebih banyak adalah angin.
Menurut Dosen Pertanian itu Kondisi seperti ini sudah mengalami perbaikan yang cukup signifikan pada masa kepemimpinan pak Jefri Riwu Kore.
Dengan bertambahnya rumah tangga baru maka tentu konsumsi air bersih atau kebutuhan air bersih akan meningkat. Sementara kebutuhan air meningkat maka sumber air baku bisa didistribusikan ke masyarakat sehingga kebutuhan itu tidak bertambah, ditambah dengan tata kelola untuk sumber yang sama dikelola oleh tiga operator yang berbeda.
Bayangkan saja kita pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) di wilayah Kota Kupang kemudian kita harus ikut bertanggung jawab untuk tunduk dan taat pada peraturan Bupati Kupang hanya pada masalah air, kenapa persoalan air ini diarahkan ke Wali Kota Kupang padahal dari infrastruktur PDAM yang dikelola oleh Kabupaten Kupang itu contoh soal tata kelola.
Sumber airnya tidak bertambah sementara pertumbuhan penduduk terus bertambah kebutuhan semakin tinggi, karena kebutuhan semakin tinggi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan berbagai upaya mengatasi air bersih sudah dilakukan oleh Pak Jeriko selama kepemimpinannya.
“Pada tahun 2020 saya bermigrasi di Kabupaten Kupang dan sambungan air dari PDAM Kabupaten kupang ke PDAM Kota Kupang ternyata hasil migrasi itu menyenangkan, ternyata dari migrasi itu ada satu upaya yang luar biasa oleh pemerintah kota kupang yang menandatangani dan bekerjasama dengan beberapa organisasi keagamaan, contohnya Gereja Marturia yang punya sumur bor debit airnya 15 liter per detik, maka dibuatlah MoU pemerintah Kota Kupang untuk olah 10 liter per detik oleh masyarakat di sekitar Gereja Marturia itu,”ujarnya
Hasilnya sekarang air mengalir 24 jam selama 7 hari tidak pernah berhenti dan saya kira itu satu prestasi yang luar biasa, yang baru bisa dihasilkan oleh kepemimpinan pak Jeriko dan pak Hermanus.
Kondisi seperti ini bukan saja terjadi di bagian Jalan Planet tetapi terjadi di sejumlah titik lain di Kota Kupang yang menikmati air bersih dari PDAM Kota kupang selama 24 jam dan 7 hari berturut-turut masyarakat tidak mengalami kasus kelangkaan air bersih.
Sebagai Akademisi saya diminta untuk ikut memikirkan kebutuhan air di Kota Kupang, karena kami pernah pergi belajar di Surabaya dan kami melihat air baku yang ada di Surabaya sungainya begitu jorok kemudian dikelola dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi air bersih yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat di Surabaya tempat kami belajar.
Kemudian menjadi rujukan yang baik Dari hasil pengamatan kami di tempat pelatihan maka muncul pemikiran dan kami selalu diundang Balai air minum untuk memikirkan tentang air bersih di Kota Kupang, kenapa kita tidak memanfaatkan maksimum batang air kali Dendeng, mengapa kita harus buang air kali dendeng ini untuk mengalir ke laut.
Buah pikiran kami disambut positif, maka pada tahun 2020 awal kami dilibatkan untuk mengukur debit air kali Dendeng pada bulan november dan betapa mengherankan pada waktu kami mengukur debitnya 300 liter per detik.
Dari 300 liter per detik yang ada di Kali Dendeng kemudian bisa dikelola secara profesional yang sekarang ini sudah terjadi dan itu ada di Kecamatan Alak, Kelurahan Manutapen.
“Berdasarkan informasi yang saya dapat sambungan pipa Sudah mencapai 1000 rumah namun pemerintah Kota di zaman Pak Jeriko mengalokasikan pertahap 1000 sambungan rumah hingga 2023 harus mencapai 3000 rumah,”katanya
Jika hal itu benar dilakukan secara bertahap maka diperkirakan mungkin 3 atau 4 tahun kedepan kalau terwujud baik pasti sebagian besar warga Kota Kupang terutama Wilayah bagian barat dan mungkin juga separuh Wilayah bagian tengah di Kota Lama itu pasti masalah air minum sudah teratasi.
Air bersih adalah sesuatu yang bersifat selalu dibutuhkan dan bukan kebutuhan sesaat, tujuan mulia yang dirumuskan untuk masyarakat Kota Kupang. Masalah air bersih itu tidak ditawar-tawar kalau pemerintah yang akan datang terus melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jefri Riwu Kore pada periode kepemimpinan 5 tahun yang lalu maka warga tidak lagi mengalami masalah air minum.
Kita berharap untuk Penjabat Wali Kota Kupang Segera manfaatkan Spam kali dendeng yang tadinya diprogramkan untuk 1000 rumah di tahun 2022 yang belum dieksekusi kalau bisa dapat diprogramkan kembali dan dianggarkan kembali di belanja tahun 2023. Sehingga program yang bagus yang di programkan oleh pak Jeriko tidak putus.(*/FKK)