Kalabahi, FkkNews.com – Kabupaten Alor dihebohkan Insiden atau kasus penganiayaan yang melibatkan atau diduga dilakukan oleh anggota Kodim 1622/Alor terhadap seorang warga masyarakat sipil, yang sempat viral di media sosial, mendapatkan perhatian serius dari publik berbagai pihak.
Rabu (05/01/2025), Kodim 1622/Alor menggelar pertemuan dengan Ketua DPRD Alor, Paulus Brikmar, di Rumah Jabatan DPRD Alor. Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah media massa Kabupaten Alor, dengan tujuan untuk memberikan klarifikasi mengenai kejadian tersebut.
Ketua DPRD Alor, Paulus Brikmar, menjelaskan bahwa pertemuan ini dilakukan untuk menjelaskan peristiwa yang beberapa hari lalu tersebar di media sosial. Ia mengungkapkan bahwa koordinasi dengan Bapak Dandim 1622/Alor diperlukan untuk memberikan informasi yang jelas dan menghindari kesalahpahaman di masyarakat.
“Kami ingin masyarakat memahami permasalahan ini dengan baik, dan saat ini saya serahkan kepada Bapak Dandim untuk menjelaskan lebih lanjut,” ujar Paulus. demikian dikutip dari media Zonalinenews.
Dandim 1622/Alor, Letkol Inf. Amir Syarifudin, menyampaikan rasa malu atas insiden yang melibatkan anggota Kodim dan membawa nama baik institusi TNI. Ia meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan anggota yang dianggap sebagai “main hakim sendiri.” Letkol Amir menegaskan bahwa, meskipun dalam situasi yang kompleks, tindakan tersebut tetap dianggap salah.
“Kami sudah berkomunikasi dengan korban, dan kami membuka hati serta pikiran untuk menyelesaikan masalah ini secara baik,” ujarnya.
Dandim juga mengimbau agar semua pihak melihat insiden ini dari perspektif yang lebih luas dan tidak hanya berdasarkan apa yang terjadi di belakang peristiwa tersebut, tetapi juga memahami akar masalah yang mendasarinya.
Insiden ini memantik kecaman luas dan menjadi sorotan atas pentingnya penegakan hukum tanpa pandang bulu. Salah satu aktivis, Erwin S. Padademang, mengecam keras tindakan yang mencoreng nama baik institusi militer tersebut. Ia menegaskan bahwa kasus ini tidak hanya melukai korban secara fisik, tetapi juga merusak rasa keadilan masyarakat. Erwin menyatakan bahwa ia dan rekan-rekan aktivis siap bergerak cepat untuk memastikan keadilan ditegakkan.
“Dalam waktu dekat, kami berencana berkomunikasi dengan Danrem 161 Wira Sakti, Polisi Militer dan Komisi I DPR RI. Kami juga berharap persoalan ini lewat koordinasi melalui jaringan yang dimiliki teman – teman, semoga KSAD di Jakarta pun bisa mengetahui persoalan ini, karena tindakan ini juga mencoreng nama baik institusi Kodim 1622 Alor,” kata Erwin saat dihubungi Minggu (5/1/2025).
Selain itu, Erwin mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pengacara guna memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan. Pendampingan hukum menjadi prioritas agar hak-hak korban benar-benar terlindungi. Ia menjelaskan bahwa laporan sudah dibuat dan diajukan ke Polisi Militer di Kupang, dan saat ini persiapan sedang dilakukan untuk memberangkatkan korban ke Kupang guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Organisasi kepemudaan OKP sekabupaten Alor terkonfirmasi akan mekakukan pengawalan terhadap kasus tersebut.
Ketua umum kerukunan mahasiswa nusa kenari (KEMAHNURI), Marthen Atabuna, kepada media ini, senin 6 januari 2025, mengatakan sikap premanisme oknum TNI di kabupaten alor harus disikapi secara serius oleh semua kalangan termasuk organisasi kepemudaan sekabupaten Alor.
Menurutnya apa yang dilakukan oknum TNI di kabupaten Alor sangat tidak terpuji, sehingga harus ditindak tegas agar ada efek jerah.
“Secara organisasi dengan tegas kami mengutuk perbuatan Oknum TNI seperti itu, apapun alasannya tidak boleh meninndas warga sipil, kami akan konsolidasi di kalangan aktivis dan mengawal prosen hukum perbutan bobrok oknum TNI di Alor,” Ujar Marthen.
Tidak hanya ketua Kemahnuri, pernyataan tegas juga disampaikan oleh ketua umum Gerakan mahasiswa flobamora (GMF) Melianus Alopada bahwa perbuatan oknum TNI di kabupaten Alor menggambarkan sistem pemerintahan yang kini dipimpin oleh presiden Prabowo Subianto, yang juga merupakan mantan TNI sedang tidak baik.
Melianus Alopada mengatakan tindakan bobrok oknum TNI telah melecehkan nama baik TNI dan merusak keberlansungan Hak Asasi manusia yang selama ini dijaga dan dirawat okeh TNI Polri.
“Tentu saja ini mengundang amarah kami mahasiswa, Oknum TNI yang lakukan tindakan tersebut harus dipecat,” Ucapnya kepada media ini, Minggu, (05/01/2025), melalui pesan WhatsApp.
Selain itu, Alopada juga menggatakan tindakan oknum TNI, secara tidak lansung telah menampar presiden prabowo subianto, yang juga berlatar belakang Anggota TNI.
Putra kelahiran Alor ini, menyatakan tekad untuk mengusut tuntas dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI di Kodim 1622 Alor terhadap Jhoni Kaleb Lakarol. (*/Fkk).