Kupang, FKKNews.com – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT, menduga ada oknum pengusaha yang sengaja melakukan penimbunan beras. Hal ini disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRD NTT bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Bulog Wilayah NTT dan juga distributor beras pada Jumat, (10/3) lalu.
Dilansir dari media Kanaltimur.com Anggota Komisi II DPRD NTT, Maria Nuban Saku, mengatakan bahwa fenomena kenaikan beras yang tak terkontrol di hampir seluruh wilayah di NTT menjadi masalah yang sangat meresahkan.
Nuban Saku menduga, kenaikan beras yang tidak terkontrol ini disebabkan karena ulah oknum pengusaha yang melakukan penimbunan beras. Berdasarkan pantauannya, beras di pasar yang dulunya harga Rp.9000 naik hingga Rp.14.000.
Dugaan politisi dari Partai Perindo ini diperkuat dengan penjelasan dari Bulog Perwakilan NTT yang mengatakan bahwa saat ini persediaan beras yang dimiliki Bulog NTT yang tersebar di 11 kantor cabang mampu memenuhi kebutuhan selama tiga tahun kedepan.
“Saya menduga ada penimbunan. Kalau ada penimbunan berarti ada permainan pengusaha,” ujar Maria Nuban Saku.
Menurut Nuban Saku, untuk mengetahui apakah kenaikan beras karena ada penimbunan, yang harus dilakukan pemerintah Provinsi NTT dan Bulog Perwakilan NTT salah dengan membuat kebijakan menurunkan harga beras medium yang dijual Bulog kepada masyarakat ataupun mitra-mitranya Bulog.
“Coba kita goyang tekan turun harga sedikit, dia akan kasih keluar dan kita pasti tau siapa pemainnya. Tidak boleh ada pembiaran. Pemerintah harus tegas. Tidak boleh takut dengan pengusaha,” kata Nuban Saku.
Stok Beras Aman
Sementara itu, Manajer Bisnis Bulog NTT, Melky Lak Apu, menyampaikan bahwa stok cadangan beras yang dimiliki Bulog NTT hingga tiga bulan kedepan yang tersebar di 11 kantor cabang Bulog di kabupaten.
“Saat ini secara NTT ada 2000 ton yang penyebaran ada di 11 kantor kami yang ada di NTT dan juga stok yang dalam perjalanan sebanyak 18.000 ton,” ujar Melky.
Untuk menekan harga beras yang terjadi saat ini, Bulog NTT dan juga 11 kantor cabang telah melakukan pasar murah sampai memasuki hari raya besar keagamaan yaki paskah dan lebaran.
“Untuk masyarakat sendiri kami akan masifkan lakukan pasar murah,” ungkap Melky.
Ia mengakui bahwa kelangkaan beras ini terjadi karena terkendala distribusi beras dari luar NTT. Beras yang ada di Bulog saat ini juga disuplai ke ASN termasuk TNI dan Polri. (*/Kt/Fkk)