Perhelatan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada ) serentak akan di gelar serentak November mendatang,para tokoh mulai menampakkan diri untuk berkontestasi dalam perhelatan Pilkada.
Begitupun Kota Kupang sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Masyarakat Kota Kupang akan memilih Pemimpin nya untuk memegang tampuk kekuasaan demi mewujudkan kesejahteraan secara merata. Masyarakat Kota Kupang tentu memiliki ekspektasi yang besar terhadap figur figur yang akan bertarung dalam perhelatan politik tersebut.
Namun fakta politik yang terjadi menjelang Tahapan Pilkada dimulai, seperti ada kebuntuan komunikasi politik antara parpol.
Baliho Figur Figur mulai bertebaran di jalanan Kota Kupang dengan Tagline dan Visinya. Partai Politik sedang meneropong elektabilitas para figur sambil mengkalkulasi kemungkinan memenangkan pertarungan. Akan tetapi Figur lama yang bermunculan dan para figur baru sebagai alternatif pilihan belum ada yang bisa meyakinkan Parpol untuk memberikan dukungan poltik yang inkrah. Menurut saya ini disebabkan Para Figur ini belum bisa menampilkan kedahsyatan visi misi mereka,belum bisa menghadirkan sesuatu yany baru,dan belum memiliko ceruk basis pemilih yang jelas. Partai Politik pun mengalami kebuntuan membangun design politik.
Kota Kupang sebagai Kota yang begitu heterogen dengan latar belakang pemilih yang sarat keberagaman dan juga memiliki tingkat fluktuasi politik yang tinggi membuat partai politik tertawan. Hal ini menyebabkan banyak Spekulasi liar di tengah masyarakat Kota Kupang.
Dalam realitas yang terjadi sampai hari ini, subjektifitas penulis melihat bahwa Masyarakat Kota Kupang masih dalam tingkat kepuasan yang tinggi terhadap pemerintahan sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan rilis berbagai lembaga survey yang menempatkan Bapak Jefri Riwu Kore di peringkat teratas secara elektabilitas dan tingkat kesukaan publik.
Psikologis masyarakat Kota Kupang tampak tidak menampakkan riak riak perubahan kepemimpinan. Jeriko masih secara digdaya menempati peringkat teratas urutan survey.
Dalam pandangan yang lebih luas dan secara objektif tidak bisa di elakkan bahwa Perubahan nyata telah terjadi di Kota Kupang,baik secara infrastruktur dan wajah kota di bawah kepemimpinan Jefri Riwu Kore terjadi perubahan yang begitu drastis.
Periodesasi Kepemimpinan dalam masa covid pun tetap membuat Kota Kupang Bergerak menjadi kota yang berkemajuan.
Dari sisi tata kelola anggaran Kota Kupang semenjak menjadi daerah otonom baru di bawah kepemimpinan Jefri Riwu Kore mendapatkan penghargaan WTP dari BPK.
Kota Kupang yang selama ini bergantung pada transfer dana DAU dan DAK dari pusat seakan menjadi Kota yang pertumbuhan nya sangat lambat.
Namun, di bawah kepemimpinan Jefri Riwu Kore perubahan infrastruktur kota terjadi, banyak nya ruang terbuka hijau, taman taman baru menjadi spot bagi kalangan milenial dalam mengimplementasi bakatNya.
Ruang Ruang Publik Dibuka Oleh Jefri Riwu Kore, dengan tujuan menggairahkan UMKM.
Pendapatan Asli Daerah juga mengalami kenaikan.
Prestasi lain nya dari sisi sosial,Kota Kupang yang begitu beragam di bawah tangan dingin Jeriko berhasil menciptakan iklim yang kondusif. Kota Kupang tetap menjadi kota yang toleran.
Atas beberapa hal di atas maka hemat penulis,dalam kebuntuan Politik yang terjadi di Kota Kupang, Partai Politik mesti melihat secara objektif. Kota ini perlu di kelola oleh orang yang tepat, yang telah menampakan kerja nyata bukan sebatas kata-kata.
Pemimpin yang mampu mengimplementasi Visi menjadi realitas.
Partai Politik harus kembali menjadi Lokomotif bagi masyarakat yang ingin keadilan tercipta, bukan sebatas institusi politik yany terjebak pada kepentingan secuil golongan saja.
Jeriko adalah Pemimpin yang telah mampu merepresentasikan perubahan di Kota Kupang, Pemimpin yang egaliter,sosok petarung politik yang lihai. Pemimpin yang dekat dengan detak nadi masyarakat, pemimpin yang menihilkan keangkuhan personal nya. Hari ini Jeriko tidak memiliki Parpol tempat ia bernaung,
Namun masyarakat yang merasakan keberhasilan nya menaruh harapan kepada partai politik yang ada untuk bisa kembali mendaulat dan menghantarkan seorang Jefri Riwu Kore kembali memimpin Kota Kupang.
Masyarakat menginginkan perubahan Kota Kupang menjadi lebih baik lagi.
Terhadap itu semua, Jefri Riwu Kore (Jeriko) menjadi solusi atas berbagai dinamika sosial politik di Kota Kupang.(FKK03)