Kupang, FKKNews.Com-Mantan Wali Kota Kupang, Dr Jefirtson Riwu Kore angkat bicara soal tuding Ketua DPRD Kota Kupang Yeskiel Loudoe dan sejumlah Anggota DPRD terkait dana CSR sebesar Rp 380 juta dari PT Indomarco Prismatama Cabang Kupang atau Indomaret hilang dan tidak dipertanggungjawabkan oleh Pemkot Kupang.
Terkait hal ini Jefri Riwukore Dalam kegiatan ngopi bareng bersama jurnalis pada Jumat,(4/11/2022). Mantan Walkot ini mengatakan bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR) dana yang dialokasikan untuk masyarakat lewat perusahaan.
“Bapak, Ibu CSR ini adalah tanggung jawab perusahaan untuk masyarakat, bisa juga lewat pemerintah kota, tetapi yang terjadi ada 2 CSR yaitu CSR dari Indomaret dan CSR dari Bank Indonesia,”ungkapnya.
Ia menjelaskan, bantuan yang diberikan secara simbolis dari pihak Indomaret adalah memperbaiki lampu hias.
“CSR dari Indomaret itu sekitar senilai 380 juta dan saya terima langsung dalam bentuk simbolis sekitar 380 juta ini bukan diberikan kepada kita tetapi itu bentuk bantuan perbaikan lampu hias,”jelasnya
“Pada saat itu kami diberikan bantuan simbolis perbaikan lampu, yang perbaiki itu Indomaret sendiri, kita hanya menerima lampu-lampu yang sudah rusak oleh seroja dan diperbaiki,”tambahnya.
Lanjut Jeriko mengatakan bahwa jika ada orang menanyakan kepada orang yang punya lampu atau anak-anak. “Terima uang gak 300 juta, pasti dia bilang tidak tau dan tidak menerima uang itu. Anda punya cara tanya juga salah ya memang jawaban tidak tau karena yang kerjakan langsung itu adalah kontraktor dan dibayar lagsung oleh Indomaret dan kawan-kawan sudah cek ke Indomaret bahwa mereka tidak pernah kasih uang,”tandasnya.
Lebih lanjut jeriko mengatakan bahwa jika ada Dewan yang mengatakan. “Saya sendiri lihat uangnya banyak sekali waktu itu, nah itu tipu jadi dibuatlah seolah-olah ini uangnya Pak Wali Kota yang lama sudah bawa lari, sehingga muncullah judul hilanglah uang 800 juta rupiah,” tegas mantan wali kota ini.
Jeriko yang akrab disapa mengatakan bahwa ia tidak mau untuk menuntut pihak-pihak yang menuduh dirinya.
“Saya sebenarnya tidak mau tuntut saja karena itu membuat sesuatu diksi yang merusak kredibilitas orang tanpa tanya langsung omong uang hilang,”ucap jeriko.
Tak lupa juha jeriko membenarkan terkait bantuan CSR dari bank Indonesia.
“Bank Indonesia itu bantu sekitar 400 juta lebih dan Bank Indonesia tidak mau sebut CSR karena itu bantuan sosial kepada masyarakat dan itu juga dikerjakan langsung oleh bank Indonesia. Tidak lewat uang tunai ke kita. Bapa, Ibu secara akuntasi kalau itu sudah selesai dan final diserahkan ke kita berupa aset baru dicatat, kalau yang lampu itu bisa di catat hanya pelayanan servis perbaikan, tidak bisa dinilai dan Bank Indonesia itu harus ada penambahan aset, dicatat setelah ada penyerahan”.
Sedangkan bantuan dana seroja yang diberikan pemerintah Kota Ambon kepada Pemerintah Kota Kupang Jeriko sebut bukan CSR dan pertanggungjawaban bukan kepadapemerintah Kota Kupang.
“Bantuan seroja yang dibuat oleh saudara-saudara kita dari Ambon kepada masyarakat Kota Kupang itu semua sudah dipertanggungjawabkan langsung kepada orang yang berikan. Karena di Undang-Undang pertanggungjawaban bukan kepada pemerintah yang disini tetapi pertanggungjawaban itu kepada yang memberikan,”bebernya.
Ia mengatakan bahwa pertanggungjawaban sudah ia serahkan kepada Sekda Ambon .
“Kebetulan waktu itu Sekdanya datang langsung kita kasih pas bulan juli lalu dan sudah selesai,”kata Jeriko.
Mantan Wali Kota Jefri menilai, ada niat jahat yang dilakukan oleh oknum tertentu sehingga buatlah seolah ada Persoalan yang terjadi, ia pun mengatakan dirinya bekerja dengan benar-benar dan tidak main-main.
“Saya yakin pasti ada niat buruk dibelakang itu sehingga buatlah seolah-olah ada masalah besar yang terjadi. Yang jelas begini, kita bekerja benar, jujur kita tidak ada main-main dengan CSR dan uang Negara,”pungkasnya.(*/FKK)
