Kupang, FKKNews.com – Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu (Bulan keluarga GMIT) minggu 8 Oktober 2023. Bagi semua sahabat terkasih mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, Sabtu (7/10/2023).
Keluarga Yang Saling Menghormati
Efesus 6:1-9
Pengantar
Keluarga yang saling menghormati dan melayani adalah tema yang diangkat oleh GMIT dalam bulan keluarga sebagai bentuk tanggung jawab dalam pendidikan dasar iman bagi keluarga Kristen. Sapaan yang hangat dalam hospitality sebagai keluarga menjadi awal Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Efesus. Ketaatan dan penghormatan mnejadi bagian yang terhisab dalam kehidupan bersama sebagai keluarga. Ada pujian dalam PKJ 289 – Keluarga Hidup Indah
- 1. Keluarga hidup indah
bila Tuhan di dalamnya.
Dengan kasih yang sempurna
Tuhan pimpin langkahnya.
Reff:
T’rima kasih padaMu, Tuhan,
Kau bimbing kami selamanya.
Segala hormat, puji dan syukur
kami panjatkan kepadaMu.
Hidup indah di dalam Tuhan adalah wujud ketaatan dan kasih yang sempurna memberikan tempat bagi penghargaan /penghormatan dalam keluarga yang di tuntun oleh Tuhan. Mari kita melihat penjelasan teks di bawah ini dalam merefleksikan keluarga yang taat.
Penjelasan Teks
Efesus 6 :1-2; Paulus memulai dengan kalimat hai anakku, menunjukan peran penting seorang bapak dalam keluarga untuk memperhatikan anak-anaknya. Hai anak anak taatilah orang tuamu, merujuk kepada hukum/perintah kelima “ hormatilah ayahmu dan ibumu”; ini adalah perintah yang penting. Taat dan hormat adalah bagian dari pendidikan dasar iman Kristen dalam keluarga. Orang tua punya tugas mengajar dan melatih anak anaknya rajin beribadat dan penegasan dari kitab Ulangan 6, menjadi dasar untuk belajar ketaatan mulai dari dalam rumah ( ajarkan berulang ulang kepada anakmu dan bicarakanlah kepada mereka). Mempersiapkan pendidikan formal terbaik bagi anak anak sangat penting, tetapi pendidikan iman Kristen adalah hal yang terpenting untuk anak menjadi cerdas secara emosional dan spiritual dan intelektual. Sikap orang tua dalam mendidik anak anak hidup beriman menjadi cermin ketaatan yang membuat mereka mampu melihat dirinya di hadapan Tuhan. Dari rumahlah awal pendidikan lewat keteladanan hidup.
Ayat 3, supaya lanjut umurmu dibumi, bicara tentang regenerasi. Apabila kita tidak mempersiapkan anak anak kita maka akan muncul regenarasi yang buruk, orang tua punya tanggung dalam mempersiapkan generasi yang baik mulai dari dalam rumahnya. Generasi yang beriman dan berilmu seperti yang diungkapkan oleh david cupless dalam bukunya beriman dan berilmu. Iman adalah pendidikan dasar yang utama dan terutama sebelum dilengkapi oleh pendidikan formal di sekolah. Masing-masing anggota keluarga memiliki kewajiban yang harus dilakukan dalam keluarga. Kewajiban anak yang harus dilakukan adalah taati orangtua di dalam Tuhan dan hormatilah mereka, sebab ini merupakan sebuah perintah yang penting dan mengandung janji (ay1-3). Mengapa perlu demikian? Karena orangtua adalah alat Tuhan bagi keberadaan anak anak. Semua bentuk ketaatan dan rasa hormat yang dilakukan anak-anak kepada orangtua harus dilakukan seperti untuk Tuhan (taat dan hormat bagi kemuliaan Tuhan). Jika sebagai anak-anak, kita melakukannya maka janji Allah untuk berbahagia dan panjang umur di bumi akan menjadi bagian kita.
Ayat 4, hai bapa bapa didiklah anakmu dalam ajaran yang benar dan nasihat akan Tuhan. Kewajiban ditujukan kepada anak-anak dan juga dilakukan oleh orangtua. Setiap orangtua perlu mengajar anaknya cerdas secara spiritual (SQ) siapa saya di hadapan Tuhan?, cerdas emosional (EQ) apa yang saya rasakan ? dan cerdas intelektual (IQ) apa yang saya pikirkan?
Bertie Charles Forbes seorang Jurnalis dan penulis dari Skotlandia mengatakan “ ukuran tubuhmu tidak penting, ukuran otakmu cukup penting, tetapi ukuran hatimu” yang paling penting. Banyak orang mengalami krisis moral hari ini karena mengandalkan akal pikiran dan mengabaikan suara hati nuraninya, padahal ketajaman emosional /hati nurani mengajarkan kita hidup dalam integritas, komitmen, kejujuran, punya visi, keadilan,dll. Unsur kemanusiaan dalam diri manusia mengalami kehancuran ketika manusia tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan melihat siapa dirinya di hadapan Tuhan. inilah yang perlu diajarkan kepada regenarasi kita dalam berbagai perubahan dan kemajuan intergenerasi.
Ayat 4-6; sikap tuan kepada hamba: berlaku adil dan jujur (bandingkan kolose 4:1). Rasa hormat dan taat untuk menyenangkan hati Tuhan bukan hati manusia. Melayani Tuhan bukan melayani manusia. Relasi dalam keluarga dibangun dengan iman dan ketaatan. Ada Janji setia Allah dan ketulusan untuk melayani sebagai anak Allah. Setiap anggota keluarga: orangtua, anak-anak dan para hamba dan tuan dalam berinteraksi harus merefleksikan kesadarannya tentang kehadiran Allah diantara mereka.
Refleksi Dan Aplikasi
Keluarga yang saling menghormati di mulai dari dalam persekutuan rumahnya. Teladan hidup yang diberikan orang tua dari dalam rumah menjadi contoh bagi anaknya untuk keluar membawa pesan saling menghargai dan menghormati. Ada dua catatan penting bagi kita:
- Taat dan hormat adalah bagian penting pendidikan dasar iman Kristen. Bangunlah mezbah keluarga dalam persekutuan yang intens untuk menghidupkan spirit /Roh Allah dalam diri setiap orang sebagai manusia yang beriman.
- Jaga hati supaya hidup dalam integritas, perjumpaan dengan Tuhan membuat kita mengenal siapa diri kita. Ini perlu di tanamkan dalam perjalanan intergenerasi bagi generasi milenial, zet dan alfa.
Selamat mempersiapkan khotbah sesuai konteks dan kebutuhan kita dalam jemaat. Salam dan doa dari pojok transit kuala Lumpur.(FKK03)