Kupang, FKKNews.com – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak Kota Kupang Ir. Nuri Soengkono mengapresiasi kegiatan pelatihan bahasa isyarat bagi pelayanan publik yang sudah diselenggarakan oleh Komunitas Peace Maker Kupang (Kompak) dan Komunitas Rumah Ketong.
Kompak Kupang dan Komunitas Rumah Ketong melaksanakan pelatihan bahasa isyarat yang diikuti oleh sepuluh lembaga yakni dari tanggal 11 Mei sampai 21 Mei 2023, peserta pelatihan Bahasa isyarat dari Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak, Rumah Sakit Siloam Kupang, GMIT Jemaat Mawar Saron Liliba, UPTD Puskesmas Oebobo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kupang, Dinas Kesehatan Kota Kupang, Dinas Kependudukan Kota Kupang, Kepolisian Resor Kupang Kota dan Paroki St. Maria Asumpta, kegiatan tersebut dilaksanakan di Kafe Inklusi Dekranasda NTT.
Pelatihan ini dibimbing oleh teman-teman tuli diantaranya Maria Lado dan Tanes yang difasilitasi oleh dua anggota komunitas tuli yang sudah mengikuti pelatihan Bahasa isyarat sebelumnya yakni Willy Anakay dan Adel.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, (30/5/2023), Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak Kota Kupang Ir. Nuri Soengkono menyampaikan bahwa Pemerintah kota Kupang berkomitmen untuk menjamin, melindungi hak asasi manusia khususnya Perempuan dan anak, termasuk teman-teman difabel tuli, sehingga suatu Langkah baik Kompak melaksanakan kegiatan yang melibatakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak Kota Kupang
“Kami bersyukur sekali tahun ini dari Kompak menyiapkan pelatihan Bahasa isyarat dengan kami mengutus dari UPTD perlindungan perempuan dan anak Kota Kupang untuk ikut serta sebagai peserta dalam kegiatan tersebut, ada beberapa kasus dimana korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, korbannya adalah dari teman-teman tuli, sehingga kami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan mereka, dengan adanya kegiatan ini, mudah-mudahan Kepala UPTD yang sudah mengikuti kegiatan tersebut bisa melayani kebutuhan publik teman-teman tuli,”ujarnya.
Ia mengatakan bahwa semoga Kompak terus melanjutkan pelatihan Bahasa isyarat bagi teman-teman Tuli dengan melibatkan berbagai Lembaga, sehinga kebutuhan teman-teman tuli di masyarakat ataupun Lembaga pelayanan publik dapat terpenuhi.
“Semoga Kompak bisa lebih menggaungkan tentang Bahasa isyarat, tidak hanya kepada perempuan, anak dan minioritas tetapi kepada seluruh masyarakat di kota Kupang, contoh di rumah-rumah ibadah seperti gereja harus ada orang yang mampu berkomunikasi dengan teman-teman tuli untuk membantu mereka mengurus apa yang mereka butuhkan,”pungkasnya.
Ia berharap setiap pelayan publik yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak Kota Kupang bisa diakses oleh teman-teman tuli dengan kerja sama yang sudah berjalan dengan Kompak.
“Diranah perlindungan perempuan dan anak kami berharap kerja sama dengan teman-teman tuli dapat berjalan supaya pelayanan kepada teman-teman tuli yang mengalami korban kekerasan bisa kami layani dengan baik, karena di UPTD ada layanan psikologi, hukum yang gratis untuk semua warga kota kupang,khususnya perempuan, anak dan teman-teman minioritas dalam hal ini teman-teman-tuli,”harapnya.
Ketua Komunitas Rumah Ketong, Riki Hanadi, S.Th, M.Th., sekaligus Ketua Panitia Pelatiahan Bahasa isyarat menyampaikan bahwa tujuan dilakukannya kegiatan tersebut adalah agar semakin banyak lembaga yang terbuka untuk memikirkan akses layanan difabel untuk teman-teman Tuli.
“Ada tiga tujuan kita mengundang sepuluh Lembaga yakni mendorong komitmen stakeholder untuk pemenuhan aksebilitas bagi difabel tuli, kemudian mendorong Lembaga pemerintah dan non pemerintah untuk menyediakan layanan juru Bahasa isyarat di masing-masing Lembaga, lalu memperkenalkan Bahasa isyarat sebagai satu bagian aksebilitas dalam memenuhi hak difabel tuli,” harapnya. (FKK03)