Kupang, FKKNews.com – Shalom Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 29 Juni 2025 Bagi semua sahabat terkasih, mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dariGMIT Moria Lilibq Klasis, Kota Kupang Timur, Sabtu (28/6/2025).
Bacaan: Lukas 14 : 7 – 14
Tema : Kerendahan Hati Karena Dituntun Oleh Roh Kudus
Pengantar
Kerendahan hati adalah kunci utama hidup tentram dan bahagia. Orang yang rendah hati akan memiliki bumi. Inilah yang diajarkan oleh Yesus kepada murid muridNya untuk hidup dalam kerendahan hati. Hanya orang yang hidupnya dituntun oleh Roh Kudus memiliki kerendahan hati. Kerendahan hati dan kasih tak bersyarat itulah inti pengajaran Kristus.
Yesus adalah Allah sendiri dan dalam karya Roh Kudus kita dituntun untuk menjalani hidup. Dalam perumpamaan undangan makan kita diingatkan kembali pentingnya menjaga nilai ajaran kasih dan kerendahan hati. Dalam konteks tradisi Yahudi , perjamuan atau undangan makan merupakan acara yang penting.
Dan banyak orang menunjukan status sosial dan derajatnya berkaitan dengan undangan dan tempat duduk yang diatur berdasarkan tingkat kehormatan mereka.
Joel B Green dalam the gospel of luke , menjelaskan konsep perjamuan kudus menggambarkan Kerajaan Allah.
Perjamuan mencerminkan kehidupan sosial pada zaman itu, tetapi Yesus menggunakan momen ini untuk menunjukan bahwa prinsip Kerajaan Allah berbeda dari kebiasaan duniawi. Kerendahan hati adalah nilai yang dijunjung tinggi dalam Kerajaan Allah.
Detrich Boenhoefer mengatakan “ kerendahan hati adalah karakter yang dimiliki oleh murid Kristus “. Pelayanan adalah prioritas bukan untuk penghormatan pribadi.
Penjelasan Teks
Perumpamaan yang diangkat dalam lukas 14:7-14 menekankan 2 pesan penting:
Ayat 7-11 , bicara tentang kerendahan hati , undangan perjamuan makan yang diselenggarakan oleh orang farisi menjabarkan realita hari ini banyak orang melihat status dalam undangan. Dan semua merasa paling terhormat dan paling penting untuk di utamakan dalam undangan dalam status dan tempat dimana mereka duduk.
“Apabila engkau diundang duduklah di tempat yang paling rendah, mungkin tuan rumah akan datang dan mempersilakan engkau duduk di depan dan engkau akan menerima hormat”.
Ketulusan dan kerendahan hati menjaddi cermin utama untuk melayani Tuhan.
Jangan merasa diri paling utama dan paling penting, tetapi belajarlah untuk rendah hati dan tidak sombong dengan kedudukan dan jabatan kita. “ sebab barang siapa meninggikan diri , ia akan direndahkan. Dan barangsiapa merendahkan hati ia akan di tinggikan”.
Ayat 12-14 ; perintah Yesus segala sesuatu yang kamu perbuat dasarnya adalah kasih.
Tuan pesta diingatkan siapa yang harus diundang dalam jamuan makan bersama. Bukan orang besar, dengan jabatan dan kuasa karena mereka bisa membalas undangan-mu. Yang harus diundang adalah mereka yang termarjinalisasi “ orang yang dilupakan dan tidak masuk dalam daftar undangan manusia.
Orang miskin secara materi, disabilitas, orang orang pinggiran yang hidup di jalan, orang orang kecil yang tidak masuk dalam hitungan kita. mereka-lah yang harus diundang. Kasih tanpa pamrih adalah kasih yang memberi. Kasih tanpa pamrih adalah cermin Kasih Allah {roma 5:8), Kristus memberi kasihNya kepada kita ketika kita masih berdosa.
Refleksi dan Aplikasil
Kerendahan hati adalah syarat utama , karakter yang dimiliki pengikut Kristus.
Praktek dan teladan hidup yang dimilki orang percaya, dalam perkataan dan perbuatan.
Jangan merasa diri paling utama dan paling penting tetapi belajarlah menghargai dan menghormati orang lain dengan kasih dan ketulusan. Apa yang kita berikan bukan untuk mendapatkan pamrih atau balasan. Tetapi apa yang kita lakukan adalah wujud dari cerminan kasih Allah sendiri bagi kita. meletakan kasih sebagai dasar alasannya dan rendah hati tidak sombong sebab semua yang kita milki adalah anugerh dari Tuhan.
Mari belajar menjadi hati dan tanganNya Allah dalam melayani dan bersaksi. Tuhan Yesus Memberkati kita semua.(FKK03)