Ba’a, FKKNews.com – Dua orang Kepala Desa di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT tenggelam saat memancing ikan di Perairan Oenale, Desa Oelolot, Kecamatan Ndao Nuse, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Senin (20/3/2023).
Sandro David Sina salah satu sahabat dari dua kepala desa tersebut ketika dihubungi FKKNews menceritakan kronologis awal naasnya dua korban yang tenggelam menggunakan perahu tersebut, menurut Sandro, awalnya ia hendak memancing ikan bersama kedua korban, namun karena sakit, akhirnya Ia batal berangkat.
“Pada hari minggu kemarin, saya bersama dengan Ibrahim Sereh yang juga Kepala Desa Anarae, kami berangkat dari Kupang jam 10 pagi menuju Pulau Rote dengan menggunakan Kapal Bahari Express, kapal sandar di Pelabuhan Ba’a, jam 1 siang, kamudian kami dijemput oleh Asael Lende, yang juga Penjabat Kepala Desa Ndao Nuse,” ujarnya.
Sandro mengisahkan bahwa mereka dijemput lalu diantar ke kos di Kota Ba’a, kemudian mempersiapkan diri untuk memancing ikan pada sore harinya.
“Ketika tiba di Pelabuhan Ba’a, kami ditawar untuk pergi pancing, karena menurut cerita di Perairan Oenale banyak ikan, berdasarkan keyakinan inilah Aseal Lende kemudian menjemput Berto Fe untuk memancing ikan bersama-sama,” tambahnya.
Namun karena kelelahan usai melakukan perjalanan dari Kupang, Sandro memilih tidak ikut bersama kedua korban, akhirnya dua orang Kepala Desa ini memutuskan pergi bersama Berto Fe yang juga Pegawai Dukcapil di Rote Ndao, “Mereka berangkat pancing itu sekitar jam 4 sore dari Ba’a menggunakan perahu ketinting, saya tidak ikut karena capek,” kisahnya.
Sandro yang juga pemilik yayasan SMA Swasta di Pulau Ndao ini mengatakan bahwa perahu yang digunakan oleh korban tenggelam sekitar Pukul 22:00 atau jam 10 malam, “Berto Fe yang juga korban selamat dari tragedi ini sempat pergi untuk meminta pertolongan kepada masyarakat di Pantai Oenale, namun dia tidak menemukan orang di sekitar pantai, Berto lalu menelpon keluarga ke Pulau Ndao” kisahnya lagi.
Keluarga dari Pulau Ndao yang mendengar berita tersebut langsung mencari dua korban yang masih tertinggal di laut, keluarga tiba sekitar jam 12 malam, namun mereka tidak menemukan kedua korban.
Keluarga terus mencari kedua korban hingga subuh, namun belum juga ditemukan, sekitar pukul 03:00 WITA atau jam 3 subuh, Asael Lende ditemukan tidak bernyawa oleh masyarakat sekitar yang saat itu hendak mencari hasil laut saat air surut, sementara jenazah Ibrahim Sereh ditemukan Pukul 07:00 dipinggir pantai.
Setelah jasad kedua korban dievakuasi oleh pemerintah dan masyarakat Desa Oelolot, Jenasah Asael Lende, langsung diberangkatkan ke Pulau Ndao, sedangkan jenasah Ibrahim Sereh masih di semayamkan di Ba’a. rencananya akan diantar ke Pulau Ndao pada Selasa (21/3).
Kata Sandro, rencana pemakaman jenazah Asael Lende akan dimakamkan terlebih dahulu pada Selasa besok (21/3), sedangkan jenasah Ibrahim Sereh akan dimakamkan pada Rabu (22/3) karena masih menunggu istri almarhum tiba dari Kupang. (FKK03)