Kalabahi, FkkNews.com – Beberapa hari lalu Publik di gemparkan dengan kasus Kriminal berupa pemotongan dan penikaman terhadap beberapa masyarakat dan memakan korban berjumlah empat orang pemuda, ditengah perayaaan hari raya puasa dan memasuki perayaan hari raya paskah, dalam kasus tersebut tentu masyarakat kabupaten Alor sangat merasa ketakutan dan bertanya-tanya siapa pelakunya, informasi yang beredar kasus ini terjadi pada malam hari, pelaku memakai masker dan jeket menutupi wajahnya.
Hal ini mendapatkan respon dari masyarakat dan berbagai organisasi, salah satu di antaranya Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Inteligensi Kristen Indonesia (PIKI) Kabupaten Alor, Dr. Fredrik Abia Kande, S.Pd.,M.Pd, Menyikapi kasus-kasus kekerasan, baik di Kenarilang dan Palibo maupun di pasar tabakar dan di ruang publik, maupun kasus kriminal lainnya di Kota Kalabahi dalam beberapa hari terakhir mirip dengan peristiwa pada Desember 2014 dan Januari 2015 silam.
“Pertanyaanya adalah siapa yang bertanggung jawab atas ruang-ruang publik ini?, Kami mendorong agar Negara harus hadir untuk memastikan rasa aman, aparat keamanan diminta harus memberi rasa aman di ruang publik. Apalagi umat Kristiani sedang merayakan Paskah, begitu pula umat Muslim sedang menjalani Ibadah Puasa,” ujar Fredrik Kande, Sabtu, (30/03/2024).
Bahwa kami, lanjut Fredrik, mensinyalir ada kelompok tertentu di Alor yang belum teriindentifikasi jelas oleh aparat keamanan yang sengaja menyebar rasa horor di masyarakat. Keberadaannya masih samar-samar.
“Kelompok-kelompok ini misterius dan saya kira harus dicari tahu. Mereka bermaksud mengganggu stabilitas, baik pemerintahan maupun kehidupan sosial masyarakat termasuk perayaan umat beragama di Alor,” jelasnya.
Maraknya kasus kriminal di Alor, Fredrik Kande mendorong agar aparat keamanan dapat melibatkan masyarakat dalam pengamanan melalui penerapan sistem keamanan lingkungan.
“Apakah men-downgrade pemerintahan atau apa targetnya, ya aparat silahkan menyelidikinya. Kami mendorong agar pihak keamanan dapat melibatkan masyarakat dalam pengamanan melalui penerapan Sistem Keamanan Lingkungan. SISKAMLING dapat dihidupkan kembali, apalagi ke depan kita akan memasuki momentum pilkada,” pungkasnya.(FKK/Eka Blegur).