Kupang, FKKNews.com – Shalom sahabat sepelayanan, selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan Selamat mempersiapkan Ibadat minggu 4 Juni 2023 bagi seluruh Jemaat Kristen dan Jemaat Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT) Media FKKNews mendapat kepercayaan untuk mempublikasi renungan ibadat Minggu 4 Juni 2023 oleh Pendeta Desiana Rondo Efendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, Sabtu, (3/6/2023).
Bacaan : Matius 28:16-20
Memberitakan Injil Sebagai Perintah Allah
Pengantar
Memberitakan Injil sebagai perintah Allah adalah Amanat Agung Tuhan Yesus bagi murid muridnya dan semua orang percaya. Kita menjadi murid Yesus, bukan hanya dengan pengakuan di bibir saja tetapi jadi contoh dalam melakukan ajaran dalam kasih yang nyata. Peristiwa yang terjadi selama 50 hari setelah kebangkitan Yesus pada Paskah adalah peristiwa iman yang menjadi bagian sejarah hidup murid Tuhan. Kenaikan Yesus ke sorga adalah tanda Rahmat dan kebesaran anugerah Allah bagi dunia dan pentakosta, pencurahan Roh Kudus memampukan kita sebagai murid untuk bersaksi dan memberitakan tentang Kristus. Setiap murid belajar dan dipersiapkan dalam sebuah proses untuk menjadi pemberita dan mentor bagi orang lain sebelum akhirnya diangkat dan dipercayakan menjadi guru bagi orang lain (inilah proses pemuridan). Pemberita adalah pembawa pesan dan pesan yang dibawa pemberita harus jelas untuk sampai kepada yang bersangkutan/person. Menjadi pembawa berita tidak mudah karena diperlukan ketrampilan dan komitmen. Menjadi pemberita injil adalah tugas seorang murid. Siapkah kita menjadi pemberita Injil??
Penjelasan Teks
Matius 28:16-20 dalam bacaan ini menceritakan pesan penting tentang amanat pengutusan: “setiap orang yang telah menjadi murid Yesus, harus tekun menjadi murid yang belajar pada Yesus dan meneruskan tugas itu untuk menjadi pengajar sesamanya”. Peristiwa ini terjadi di Galilea di sebuah bukit mereka bertemu dengan Yesus. Ada yang begitu bergembira dan ada yang ragu ragu Ketika mereka berjumpa dengan Yesus. Tetapi relasi personal dan komunikasi serta ikatan emosional dengan Yesus membuat mereka/para murid dan orang banyak mampu mengenali Yesus dengan sikap dan karakter Yesus yang merangkul. Ayat 18 : Yesus mendekati mereka dan berkata : “ kepadaKu telah diberi kuasa di sorga dan di bumi” Yesus menunjukan kepada mereka siapa Yesus sebenarnya. Dan berkata dengan Bahasa yang mampu dimengerti oleh mereka tentang kuasa / kekuasaan. Hanya orang yang di percaya yang diberi kuasa. Allah mempercayai Yesus untuk berkuasa di bumi dan di sorga dalam tugas pengutusannya karena itu Yesus meneruskan kuasa dan pengutusan itu juga kepada para murid yang di percayaNya. Kita adalah murid Yesus, tetapi juga punya tugas menjadi guru bagi sesama kita. Ada interaksi dan saling melengkapi sebagai murid yang belajar dan guru yang mengajar. Artinya kita belajar dari teladan Yesus untuk kemudian mencontohkan dan mengajarkan itu kepada orang lain. Bahan ajarnya adalah contoh /teladan hidup kita secara nyata. Kita belajar kasih untuk mengajarkan kasih kepada orang lain. Kita belajar sabar untuk lebih dahulu menguasai diri dan rendah hati. Kita belajar itu dari Yesus untuk kita tunjukkan dan ajarkan pada orang lain. Ini berarti kalau kita menjadi murid Yesus, jangan mengajarkan yang bertolak belakang dengan yang Tuhan Yesus ajarkan. Kita adalah murid Tuhan dipersiapkan Tuhan sebelum akhirnya diangkat dan dipercayakan menjadi guru bagi orang lain. Tuhan Yesus dengan tegas mengatakan bahwa kita sekarang sebagai murid Tuhan, diangkat juga menjadi guru bagi sesama kita. Punya tugas untuk membimbing mereka, mengajarkan mereka, memberi mereka contoh dalam teladan hidup.
Ayat 19-20 : kata penghubung sebab akibat penugasan itu “ karena itu pergilah ..makna pengutusan dan pergi dalam tugas tanggung jawab. Bermakna bahwa mereka yang kita temui dan kepadanya kita sampaikan hukum dan ajaran kasih dari Tuhan Yesus , tujuannya supaya mereka diberikan tugas yang di emban untuk lebih berdaya guna. menggunakan kesempatan dengan baik menjadikan semua bangsa murid Kristus untuk mengenal secara baik siapa itu Kritus. Dan kata “ baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, menunjukkan bahwa agenda pemberitaan kita, agenda pengajaran. Yang percaya kepadanya mendapat tanda/ dimeteraikan sebagai milik Tuhan. Misi Allah menjadi tujuan yang penting memperkenalkan kita dengan Allah Tritunggal, Bapa, Putra dan Roh Kudus. Dalam tanggung jawab ini ,Tuhan menyertai kita, Tuhan menilai apa yang kita kerjakan, sebab penilaian itu berkaitan erat dengan kesetiaan kita dalam melaksanakan tanggung jawab dan pengajaran kita. Ayat 20 “ dan ajarlah mereka melakukan “ merujuk kepada teladan “ segala sesuatu yang kuperintahkan kepadamu. Menunjuk kepada penugasan “ ini perlu komitmen “. Dan ketahuilah adalah sebuah pernyataan yang menunjukan keabsahan dari sebuah keputusan “ Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman “ menujukan pada janji kekekalan / eskhatologis sampai akhir zaman “. Yang kekal hanya milik dan kuasa , otoritas Allah. Kuasa manusia terbatas, tidak kekal, ada jangka waktu, periodisasi, limit dan batas . tugas kita sebagai pemberita terbatas, tetapi isi berita itu tak terbatas oleh ruang dan waktu. Isi berita itu menjadi bagian yang menunutun kita hidup dalam janji Allah sampai kekal abadi.
Refleksi dan Aplikasi
Refleksinya bagi kita adalah :
Tugas pemberita adalah tugas semua orang percaya, karena itu jadilah pemberita yang baik dalam menyampaikan isi berita. Pelajari beritanya dan focus menyampaikan sesuai pesan/amanat.
Untuk jadi pemberita yang baik harus rendah hati, mau belajar dan punya komitmen yang terlihat dalam teladan hidupnya. Kita rela dibentuk seturut dengan kehendak Tuhan seperti bejana yang siap dibentuk untuk terus menjadi berita yang menghidupkan kita dan orang lain.(FKK03)
