Top 5 minggu ini

Related Posts

Praktisi Pendidikan Asal Rote Ndao Sebut Mahasiswa NTT Perlu Miliki Soft Skill Sebagai Bekal Hidup

Kupang, FKKNews.com – Praktisi Pendidikan Asal Rote Ndao, Dr. Adolfina Elisabeth Koamesakh, M.Th, M.Hum. menyampaikan pandangannya tentang pendidikan, menurutnya konsep kurikulum Merdeka Belajar yang dicanangkan Mendikbud Nadiem Makarim menuntut pelaku pendidikan agar tidak menghasilkan orang yang hanya jago hafalan.

“Artinya bahwa silang pengetahuan ini wajib, nah misalkan saya kebetulan di bidang pendidikan Agama dan Theologi, bagaimana seorang Theolog bisa menguasai ilmu pendidikan. Kemudian seorang pendidik bisa menguasai ilmu Theologi terkhususnya guru-guru agama dan ini yang disebut dengan integritas antara ilmu pengetahuan,” ujar Politisi PAN itu.

Adolfina yang merupakan Caleg DPR RI dari PAN ini merincikan pendidikan harus betul-betul menyiapkan insan peserta didik untuk siap bekerja dan mengabdi bagi bangsa, tidak harus semua orang yang kuliah lalu masyarkat memujinya, setelah itu jadi pengangguran. Oleh karena itu pendidikan harus bisa membuat generasi hidup bukan pendidikan yang berorientasi memperpanjang gelar.

“Hari ini kita lihat bahwa tendensi orang NTT itu larinya ke Ners atau kesehatan, karena membludak di satu bidang, maka pengangguran banyak di posisi ini, coba kita perhatikan ners biayanya besar, ada yang kuliahnya harus sampai ke Jawa contohnya ambil profesi ners itu harus butuh biaya besar tetapi setelah tamat tidak ada rumah sakit, cari pekerjaan sangat susah,” terang Caleg Dapil NTT 2 ini.

Persoalannya ada pada dunia kerja yang nanti akan mereka geluti, banyaknya pengangguran karena ketidakmampuan pemerintah dan legislatif menciptakan lapangan kerja yang bisa menampung para sarjana oleh karena itu langkah lainnya adalah mendorong masyarakat memiliki live skill, hard skill dan soft skill, “Soft skill itu bagaimana kekuatan yang ada pada sarjana untuk bisa menciptakan sesuatu bagi dirinya dan masa depan agar bisa hidup sejahtera,” pungkas Adolfina. (FKK01)

Baca juga  PGRI Komitmen Perjuangkan Nasip Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer 

Popular Articles