Oelamasi, FKKNews.com – Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT Winston Rondo mengunjungi masyarakat Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, pasalnya pada tanggal 4 Januari 2024 lalu masyarakat memblokir akses jalan desa menuju PLTU Timor 1 yang berada di dusun IV Dusun tersebut.
Aksi pemblokiran jalan oleh masyarakt akibat pihak PT PLN NTT (Persero) yang dinilai mengingkari perjanjian tertulis yang mewajibkan mereka untuk mambangun jalan sepanjang dua kilometer yang ditandatangani pada tanggal 29 November 2023.
Juru bicara masyarakat Marten Bolla saat ditemui di Desa Lifuleo, Rabu (8/1/2025) mengatakan bahwa aksi yang dilakukan beberapa hari lalu adalah aksi kedua sebagai bentuk protes kepada pihak PT PLN NTT karena tidak menepati janjinya untuk membangun jalan di desa tersebut yang sudah dibuat dalam perjanjian tertulis.
“Aksi kami beberapa hari lalu karena sejak tahun 2017 perusahaan tersebut berdiri tapi jalan ini tidak pernah diperhatikan sehingga kami mendesak pihak PLN untuk secapatnya memperbaiki jalan di desa ini,”ujarnya.
Ia menyebut bahwa bukan hanya pembangunan jalan yang masyarakat minta, namun harus dibangun lampu jalan, kompensasi perusahaan karena gagal panen rumput laut sejak PLTU berdiri dan sarana prasarana pendidikan.
“Selain jalan kami meminta pihak PT PLN NTT untuk membangun lampu jalan, mengganti biaya kerugian gagal panen rumput laut masyarakat dan perhatian lebih kepada sarana dan prasarana pendidikan,”ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT Winston Rondo menyampaikan bahwa kehadiran PLTU sejak tahun 2017 seharusnya memberikan sumbangsih bagi masyarakat namun kenyataannya masyarakat kecewa sampai melakukan aksi dan sampai pada pemblokiran jalan.
“Saya hadir bersama masyarakat di Desa Lifuleo karena mereka konstituen saya, mereka mengundang saya untuk mendengar aspirasi mereka, saya menyampaikan keprihatinan karena kehadiran PLTU Timor 1 sejak tahun 2017 seharusnya membawa dampak positif tapi yang terjadi masyarakat malah melakukan aksi dan terakhir melakukan pemblokiran jalan,”ujarnya.
Ia menyebut akan memfasilitasi masyarakat untuk menemui komisi IV DPRD NTT untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka, pasalnya mereka dirugikan dalam berbagai aspek atas kehadiran PLTU Timor 1 di Desa tersebut
“Masyarakat mengalami kerugian dari aspek kesehatan, aspek ekonomi karena panen rumput laut yang mengalami kegagalan sejak PLTU tersebut didirikan, padahal ini perusahaan Nasional, saya akan fasilitasi masyarakat untuk menemui pimpinan Komisi IV DPRD NTT agar masyarakat langsung menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka,”ucapnya.(FKK03)