Kupang, FKKNews.com – Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai yang mendulang suara signifikan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) bulan februari 2024 lalu menjadi rebutan para kandidat Calon Gubernur maupun Calon Wakil Gubernur di Provinsi NTT.
PAN mengirim 4 kadernya sebagai DPRD NTT Periode 2024-2029, artinya PAN masih membutuhkan mitra koalisi, karena syarat minimal pendaftaran yakni mempunya 13 kursi DPRD NTT.
Perlu diketahui bahwa dekalipun perolehan kursi PAN turun, namun di tangan nahkoda baru Ahmad Yohan, partai berlambang matahari ini jadi rebutan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur yang akan di helat pada 27 November mendatang.
Sampai saat ini, PAN sudah didatangi 6 orang kandidat untuk melamar sebagai bakal calon gubernur-wakil gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, sementara jumlah yang mengambil formulir pendaftaran ada 8 kandidat.
Ketua DPRD NTT sekaligus Ketua DPD PDIP NTT, Emilia Julia Nomleni menjadi orang pertama yang datang untuk melamar ke DPW PAN.
Ada juga mantan Kapolda NTT, Johni Asadoma, ia menjadi salah satu kandidat yang mendaftar ke DPW PAN. Asadoma dan Emi Nomleni daftar di hari yang sama, yakni Jumat 26 April 2024.
Kemudian ada sosok Fransiskus Xaverius Lara Aba, yang adalah dosen dan peneliti, sekaligus pendatang baru di panggung politik NTT bertandang ke DPW PAN yang dipimpin putra Flores, Ahmad Yohan ini.
Frans Aba datang bersama tim dan keluarga dengan tujuan yang sama, yakni mendaftar sebagai salah satu kontestan yang akan bertarung di gelanggang politik 2024.
Setelah Frans Aba, Politisi tulen PDIP, Yohanis Fransiskus Lema, yang juga merupakan anggota DPR RI ini tertarik untuk mendaftar di PAN.
Ansy Lema yang tiba di Rumah DPW PAN Sabtu 4 Mei 2024 pagi, disambut langsung oleh Marthen Lenggu, yang adalah Sekretaris DPW PAN NTT.
Di hari yang sama, Ketua Dewan Pembina DPW PSI NTT, Jane Natalia Suryanto, bersama rombongan dan tim juga datang, dan ikut mendaftar di PAN.
Jane Natalia, yang merupakan calon anggota DPR RI pada Pemilihan Umum (Pemilu) lalu datang dan mendaftar sebagai calon wakil gubernur NTT.
Cagub NTT, Ansy Lema mengaku pilih mendaftar di PAN karena PAN adalah partai yang terbuka, dan basisnya adalah kelompok Islam modernis. Sedangkan PDIP adalah rumah kebhinekaan dan rumah besar kaum nasionalis.
“Jadi sungguh indah kebersamaan dari kelompok nasionalis (PDIP) dan kelompok Islam modernis (PAN), yang sudah banyak kontribusi untuk indonesia dan NTT,” jelas Ansy.
Sementara itu, Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) NTT, Orias Petrus Moedak dan Sebastian Salang juga mendaftarkan diri di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Selasa (07/05/2024).
Orias dan Sebastian di terima langsung Sekertaris DPW PAN NTT, Marthen Lenggu bersama jajaran pengurus yang tergabung dalam tim Pilkada. Dalam kesempatan tersebut Orias yang juga mantan bendahara TPN Ganjar-Mahfud ini mengatakan bahwa kedatangannya berbarengan dengan Sebastian Salang karena sosok tersebutlah yang akan mendampinginya pada Pilgub NTT yang akan dihelat pada 27 November mendatang.
“Kami berdua datang berpasangan supaya tidak menimbulkan pertanyaan dari masyarakat terkait siapa sosok calon wakil gubernur yang akan menemani saya di Pilgub NTT, kita datang berdua untuk memudahkan proses selanjutnya,” ujar mantan Dirut Inalum ini.
Orias menyebutkan, jika terpilih sebagai pemimpin di NTT, maka program-program yang dipersiapkan harus tepat sasaran, terutama di bidang ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
“Kami datang dengan satu visi, yaitu kami ingin menghadirkan NTT yang sukses, misi kami adalah NTT yang sejahtera dengan program-program yang wajib menyasar langsung masyarakat, seperti ekonomi, kesehatan dan pendidikan,” ucapnya.(FKKO3)
