Kupang, FKKNews.com – Shalom, Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 9 Juni 2024 Bagi semua sahabat terkasih, mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta bersama Pendeta Desiana Rondo Effendy dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, sabtu (8/6/2024).
Bacaan : Mazmur 145
Tema : Tidak Membedakan Orang
Pengantar
Kita selalu diperhadapkan pada banyak perbedaan, baik dari ras , suku, bangsa, budaya, agama, status social, dll. Ukuran yang dipakai oleh tiap orang berbeda dengan apa yang dilihat, dipikir dan dilakukannya. Menarik sekali dalam mazmur 145 yang disebut mazmur pengajaran , daud mengajarkan kita melihat perbedaan bukan dalam hal fisik, material dan kekuatan/ kekuasaan.
Tetapi dalam pengajarannya kepada generasi ke generasi daud menceritakan secara jelas siapa itu Tuhan yang adil, baik, penuh kasih setia, panjang sabar, yang melakukan perkataan dan perbuatan yang sama terhadap umat ciptaan Nya. Tuhan tidak membedakan orang dari suku, agama, bangsa, tetapi Tuhan mengajarkan kesetiaan dan membuktikan kasih sayangNya dengan menyatakan berkat kehidupan yang sama bagi semua orang. Pujian dan rasa syukur menjadi ekspresi manusia atas kebenaran dan kuasa Allah bagi dunia.
Pengajaran yang benar di wariskan dari generasi ke generasi untuk mencintai kesetiaan dan melakukan perkataan yang sejalan dengan perbuatannya. Belajar tentang pribadi Allah yang baik, benar, pemurah, penyanyang, panjang sabar, berlimpah kasih setiaNya.
Penjelasan Teks
Mazmur 145 adalah rangkaian akhir dari mazmur Daud, tujuan Daud menuliskan Mazmur ini adalah tujuan pengajaran (pedagogis) dari Daud, sebagai orang tua yang memberikan legacy (meneruskan apa yang dilakukannya kepada generasi berikutnya ). Generasi terdahulu, pemimpin bangsa (raja), yang dituakan sebagai imam (karena kepala keluarga adalah Imam bagi keluarganya dalam memandu ibadah keluarga dan penanam nilai iman kepada generasi penerusnya). Ayat 1-4 mengingatkan untuk tetap memelihara dan memiliki iman yang sama dengan kesetiaan kepada Tuhan.
Generasi ke generasi mengingat apa yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan mereka supaya mereka setia dan tidak menduakan Tuhan dengan berselingkuh kepada allah lain/berhala.
Daud ingin memastikan bahwa generasi penerus masa depan juga memiliki iman yang sama dengan nya sekalipun ada dalam zaman /masa yang berbeda. Kita melihat regenerasi bertumbuh dan berkembang seiring zaman/ masanya.
Era globalisasi dalam perkembangan IT dan digitalisasi membuat banyak perubahan dari generasi baby boomers tahun 1946-1964 sampai generasi milenial tahun 1980 dan generasi zelenial tahun 1997-2010 serta generasi alfa hari ini tahun 2011-2025. Dunia dan zaman berubah dengan berbagai ekspetasi yang beragam, tetapi pengajaran iman menjadi bagian yang tidak boleh hilang masanya. Pengajaran hidup dalam nilai nilai kesetiaan kepada Tuhan menjadi legacy yang turun temurun di cintai oleh generasi ke generasi.
Ayat 5-17 ; mengajarkan kita alasan bersyukur; Allah melakukan perbuatan yang ajab (5) perbuatan Allah selalu dasyat (6) Allah itu adil (7) Allah itu pengasih, penyayang, dan sabar (8) Allah itu baik (9) Allah itu perkasa (11)Allah itu setia (13) Allah itu tempat bersandar (14) Allah itu dekat dengan kita (18).
Ayat 18-21 ; Belajar berterimakasih kepada Tuhan dalam kejujuran dan ketulusan hati . jangan pernah jauh dari hadirat Tuhan. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan (18). Aktivitas berseru kepada Tuhan Allah tidak dilakukan sekali-kali, melainkan terjadi secara intens (terus menerus) menjadi bagian yang sangat berarti bagi kehidupan orang percaya. Sebab pada waktu orang percaya berseru, maka Tuhan mendengar seruannya. Seruan orang percaya tidak hanya pada waktu yang tenang, senang, juga pada waktu sulit, penderitaan .
Refleksi dan Aplikasi
Setiap kita diingatkan untuk senantiasa berseru kepada Tuhan. Terlebih ketika kita berhadapan dengan situasi yang sangat sulit dalam hidup ini. Allah tidak pernah membedakan orang, memberikan berkat yang sama bagi semua orang di balik kesulitan dan tantangan yang berbeda. Memberikan matahari dan hujan yang sama bagi orang benar dan orang yang tidak benar. Pekerjaan dan perbuatannya ajaib bagi semua orang. Karena itu wariskanlah hidup beriman sebagai legacy bagi generasi ke generasi dengan belajar mengajarkan mereka berterimakasih kepada Tuhan.
Penindasan dan kesengsaraan dalam hidup membuat banyak orang menangisi hidupnya sendiri. Tetapi jon calvin dalam kalimat penguatannya mengatakan: menangislah di hadapan Tuhan karena tangisan yang keluar dari dalam curahan hati dan permohonan membuat Tuhan mendengar dan menghapus air mata kita. tetap semangat , selalu bersyukur, belajar berdoa dan melakukan apa yang di doakan, sisanya akan di sempurnakan oleh Tuhan. selamat bersiap diri. Tuhan yesus memberkati.(FKK03)