Kupang, FKKNews.com – Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 7 April 2024. Bagi semua sahabat terkasih mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT MARANATHA Oebufu,Klasis Kota Kupang Timur, sabtu (6/4/2024).
Bacaan : Yohanes 21:1-14
Tema : Yesus Menyertai, Memberkati, Dan Menjamu Para MuridNya
Pengantar
Minggu minggu Paskah mengingatkan kita tentang makna hidup dan pelayanan. Injil Yohanes mencatat dengan baik nama Tiberias “ danau galilea” sebagai tempat sejarah pelayanan dan mujizat yang dilakukan yesus. Yohanes 20:1-31 menceritakan setelah kebangkitan Nya, Yesus menampakkan diri kepada maria, murid muridNya dan Tomas yang tidak percaya mencucukkan tangannya di lambung Yesus. Dua kali Yesus menampakkan diri setelah kebangkitanNya dengan pesan yang sama Yesus hidup ada hari esok yang penuh harapan. Yohanes 21: 1-14 mengajak kita melihat makna penampakan yesus yang ketiga kali kepada para murid di pantai danau Tiberias dengan mengundang mereka dan menjamu makan bersama , ada roti dan ikan, ada lauk pauk yang di sediakan oleh Yesus untuk menjamu mereka makan. Itulah tanda penyertaan Allah bagi anak anakNya.
Penjelasan Teks
Yohanes menggunakan nama pantai danau Tiberias untuk mengingatkan kembali sejarah social politik yang terjadi pada masa pemerintahan Romawi. Kaisar Tiberius dan Antipas memerintah dengan pajak dan mempengaruhi perekonomian dalam status social bagi masyarakat. Di pantai danau Tiberias “ Galilea” berkumpul simon petrus , tomas, Natanael, anak anak zebedeus dan 2 orang murid yang lain. Yohanes 21: 1-3 menceritakan sebuah kerja keras yang dilakukan oleh simon petrus dan teman temannya untuk menangkap ikan” mencari makanan / lauk pauk/ mencari uang /untuk bisa makan dan bertahan hidup”. Malam itu mereka tidak menangkap apa apa.
Yohanes 21: 4-6 ; mereka mendengar sapaan dan pertanyaan Yesus ketika berada dalam kelelahan karena usaha menangkap ikan tidak membuahkan hasil. Ayat 5 “ hai anak-anak adakah kamu mempunyai lauk pauk? Sapaan anak mengingatkan kita kedekatan / relasi yang akrab. Dan usia murid murid Yesus pada saat itu adalah usia dewasa madya, tetapi sapaan anak mengingatkan mereka akan perlindungan dan kasih seorang bapa. Lauk pauk atau makanan juga berarti kebutuhan ekonomi , pangan / makanan yang dibutuhkan oleh manusia. Yesus memperhatikan kebutuhan pokok dari anak anakNya. Jawab mereka “ tidak ada”. Maka ayat 6 ada perintah yang diberikan Yesus untuk mereka bekerja “ tebarkan jalamu di sebelah kanan perahu , maka akan kamu peroleh” . perintah itu tidak akan membuahkan hasil kalau tidak di tindak lanjuti. Kita melihat kata penghubung yang menjelaskan disini; lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Disinilah kita melihat ketaatan dari para murid, lalu menebarkan jala. Ketaatan adalah hal yang penting untuk menyambut berkat Tuhan. Tuhan menolong, Tuhan menyediakan.
Ayat 7-14 ; mereka mendapatkan bagian berkat Tuhan , ayat 10 -11 ; Yesus memberi perintah “ bawalah beberapa ikan yang baru kamu tangkap “ ikan dalam jala 153 ekor dan jala itu tidak koyak di ayat 11 simon sendiri yang menghela jala itu ke darat, penuh ikan ikan besar . Apa yang membuat simon bersemangat, menarik jala keluar dan menghelanya ke darat . Itu Tuhan , mereka melihat Tuhan yang menyertai dan menolong. Tuhan menjamu mereka dalam undangan makan bersama “ perjamuan “ mengingatkan kita bahwa dalam KerajaanNya Tuhan menyediakan semua yang kita butuhkan dan makanan sorgawi akan mengenyangkan kita untuk selama lamanya. Ayat 12; marilah dan sarapanlah; Yesus mengambil roti dan ikan pangang itu dan memberikannya kepada mereka. Seperti yang dilakukan Yesus memberi makan 5000 orang , 5 roti dan 2 ikan. Selalu ada berkat yang Tuhan sediakan bagi anak anakNya. Penyertaan dan pertolongan Tuhan ada bagi anak anakNya.
Refleksi dan Aplikasi
Perjumpaan Yesus dengan para nelayan di danau Galilea ini adalah pendekatan baru dalam menjalankan pekerjaan kita sehari-hari berdasarkan perintah dan cara Tuhan. Setiap pekerjaan tidak hanya bertujuan untuk menjala ikan, mendatangkan keuntungan secara finansial dan ekonomis, tetapi sekaligus harus menjadi alat Tuhan untuk bersaksi “ berilah mereka makan”. Perjumpaan Yesus yang bangkit dengan kelompok nelayan ini juga sangat penting untuk menegaskan bahwa mereka layak menjadi murid-Nya. Profesi nelayan di daerah pesisir/ kepulauan di NTT bagian refleksi kecil untuk menjawab panggilan menjadi murid. Mengingatkan kita undangan untuk menjadi murid Yesus yang bangkit, bukanlah sekedar meninggalkan orangtua, keluarga, perahu dan jala. Ini sekaligus merupakan tindakan untuk mengembangkan solidaritas dalam persekutuan “koinonia “ dan bersaksi “marturia”, serta melayani “diakonia”. Panggilan hidup untuk melayani dalam ketaatan menjadi yang utama dan pertama.
kesimpulannya adalah :
- Ujian ketaatan kita di mulai melalui perjuangan, usaha, kerja keras
- Menjadi murid adalah panggilan dan menjawab panggilan itu tidak harus meninggalkan profesi dan pekerjaan kita.
Selamat mempersiapkan khotbah. Tuhan Yesus Memberkati. Salam dan doa (pdt desiana rondo effendi M.Th).(FKK03)