Dansat Klaim Kasus Brimob Keroyok Pria di Alor Sudah Damai, Keluarga Bantah

Kupang, FkkNews.com – Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Kombes Ferry Raymond Ukoli, mengeklaim kasus pengeroyokan tiga anggota Brimob terhadap seorang pria di Alor sudah berdamai. Pihak keluarga korban membantah hal itu.

Awalnya, pada pertemuan dengan Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga, Jumat (19/01/2024), Ferry mengatakan kasus itu sudah selesai. Kedua pihak sudah berdamai.

“Saya sudah koordinasi terus, hasilnya selesai. Rekan-rekan media juga sudah takedown itu (berita). Jadi sudah clear,” ujar Ferry.

Menurut Ferry, aksi pengeroyokan itu bermula saat anak gadis seorang anggota Brimob diduga menjadi korban pelecehan seksual dari Saddan Achmed Arjuna Puken. Gadis itu lantas melapor ke ayahnya, sehingga terjadi pengeroyokan terhadap Arjun.

“Ternyata, ya itu yang terjadi. Seorang bapak kalau anaknya alami hal itu pasti akan marah,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga, mengatakan akan mengecek informasi pengeroyokan itu. Namun, Daniel menegaskan agar kasus tersebut jangan ditutup-tutupi.

“Harus dijelaskan secara baik, tidak usah ditutupi,” tegasnya.

Daniel berharap kasus ini bisa disampaikan kepada masyarakat secara berimbang agar tidak muncul berita yang keliru. Sebab anggota Brimob itu sudah mengakui perbuatannya.

“Anggota Brimob juga sudah mengakui bahwa itu karena emosi melihat anaknya yang dilecehkan,” ungkapnya.

Terpisah, kakak kandung Arjuna, Mega Puken menegaskan bahwa kasus tersebut tetap di proses lanjut. Keluarga tidak mau untuk berdamai.

“Yang jelas kami sebagai keluarga tidak mau damai. Kasusnya terus lanjut,” demikian kata Mega dikutip dari media detikBali, Minggu (21/1/2024).

Mega mengaku pada Sabtu malam (20/1/2023) polisi sudah mengambil baju dan celana milik Saddan sebagai barang bukti.

“Kemarin Arjuna dengan sejumlah saksi sudah diambil keterangan dari polisi,” tandas Mega.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria di Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Saddan Achmed Arjuna Puken, babak belur diduga dianiaya tiga polisi dari satuan Brimob yang bertugas di Kompi 4 Yon A. Aksi pengeroyokan itu terjadi petang kemarin.

“Adik saya mengalami luka lebam di kedua matanya, luka robek di pelipis mata bagian kiri hingga mengeluarkan banyak darah dan luka pada bagian bibirnya,” ungkap kakak kandung Saddan, Mega Puken, Kamis (18/1/2024).

Dalam laporan polisi yang diterima detikBali, menerangkan terlapor bernama Muhamad Latif, Andre Adu, dan Micha Isak Adisa. Mereka dilaporkan atas dugaan tindak pidana pengeroyokan sebagaimana diatur dalam Pasal 170 KUHP. (*/fkk).

Hot this week

“Sabar Menderita Karena Kebenaran Kristus” Minggu sengsara III , 25 februari 2024

Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat...

Ngaku Bisa Loloskan Siswa ke SMAN 1, Guru PNS di Kota Kupang Tipu 9 Ortu

Kupang, FKKNews.com - Oknum Guru di kota Kupang atas...

Kasus Pembunuhan terhadap Mahasiswa Asal Alor Bukan Berawal Dari Syukuran Pesta Wisuda, Berikut Penjelasan dari AKP Jemy Noke

Kupang, FkkNews.com - Kasus pembunuhan yang terjadi di Kelurahan...

Tepati Janji Kampanya, Wali Kota Kupang Christian Widodo Wujudkan Program Liang Kubur Gratis

Kupang, FKKNews.com - Pemerintah Kota Kupang mewujudkan salah satu...

Ketua Umum Partai Nasdem Surati KPU RI Terkait Pengunduran Diri Caleg DPR RI Ratu Wulla Saat Rekapitulasi Nasional

Jakarta, FKKNews.com - Saksi dari Partai Nasdem menyampaikan surat...

Prof. Apris Adu Daftar Sebagai Calon Rektor : Siapkan 6 Program Strategis Untuk Undana Sehat dan Berdampak

Kupang, FKKNews.com - Pemilihan Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana)...

Jelang HUT RI Ke-80, GAMKI Alor Dialog Interaktif Di RRI Bahas Kemerdekaan Perempuan Dan Anak

Kalabahi, FkkNews.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Angkatan...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img