Bupati Krisman Riwu Kore Lakukan Koordinasi Intensif Dengan Pertamina Untuk Atasi Kelangkaan BBM di Kabupaten Sabu Raijua

Menia, FKKNews.com – Setelah sempat berjalan lancar sejak Februari hingga Juli 2025, distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Sabu Raijua mulai mengalami kendala pada Agustus lalu. Antrian kendaraan di SPBU kian padat, memunculkan kekhawatiran masyarakat terhadap ketersediaan BBM.

Kelangkaan BBM yang terjadi belakangan ini bukanlah akibat kelalaian pemerintah karena tata niaga BBM adalah ranah Pertamina dan Pihak Penyalur. Kelangkaan juga bukan disebabkan karena kecilnya kuota BBM Sabu Raijua tapi Kelangkaan BBM ini murni persoalan teknis di lapangan.

Berdasarkan penjelasan dari pihak Pertamina cabang Kupang bahwa kapal pengangkut BBM yang biasanya hanya melayani rute Sabu Raijua dan Rote, kini mendapat tambahan trayek menuju Pulau Semau. Sayangnya, penambahan trayek tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas angkut kapal.

Akibatnya, kebutuhan tiga daerah harus ditopang oleh daya angkut yang terbatas, sehingga stok BBM yang dikirim ke Sabu Raijua ikut berkurang sehingga mengakibatkan terjadinya kelangkaan BBM.

Menanggapi situasi tersebut, Bupati Krisman Bernard Riwu Kore, SE., MM. bergerak cepat dengan melakukan koordinasi intens bersama Pertamina pada 23 Agustus 2025. Upaya itu membuahkan hasil, hanya tiga hari kemudian pada 26 Agustus 2025, kapal pengangkut BBM tiba di Pelabuhan Seba dengan mendahulukan distribusi ke Sabu Raijua sebelum melanjutkan perjalanan ke Rote.

“Pemerintah tidak tinggal diam. Baik melalui komunikasi lisan maupun tertulis, kami terus berupaya agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Hasilnya, stok kini sudah mulai tersedia dan situasi mulai berangsur normal,”ujarnya.

Selain solusi jangka pendek, Pemkab juga menyiapkan langkah jangka panjang. Pemerintah daerah menilai pentingnya penambahan kapasitas kapal pengangkut BBM, peningkatan daya tampung SPBU, serta pembangunan SPBU baru. Saat ini, dua proyek strategis tengah dikerjakan: pembangunan SPBU di Kecamatan Hawu Mehara yang ditargetkan beroperasi pada Desember 2025, dan pembangunan SPBU di Kecamatan Sabu Timur yang dimulai September 2025 serta direncanakan selesai dan beroperasi pada Februari 2026.

Dengan tambahan SPBU ini, distribusi BBM diharapkan lebih merata, tidak hanya terkonsentrasi di ibu kota kabupaten, melainkan juga menjangkau masyarakat di wilayah kecamatan.

Bupati Krisman menambahkan, pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Pertamina dan para penyalur agar persoalan serupa tidak kembali terulang. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan antrian berulang kali atau menimbun BBM dalam jumlah besar.

“Sekali lagi saya tegaskan, pemerintah hadir dan bertindak. Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak dan berupaya terus menerus agar kondisi kembali normal.” pungkasnya.(FKK03)

Hot this week

“Sabar Menderita Karena Kebenaran Kristus” Minggu sengsara III , 25 februari 2024

Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat...

Ngaku Bisa Loloskan Siswa ke SMAN 1, Guru PNS di Kota Kupang Tipu 9 Ortu

Kupang, FKKNews.com - Oknum Guru di kota Kupang atas...

Kasus Pembunuhan terhadap Mahasiswa Asal Alor Bukan Berawal Dari Syukuran Pesta Wisuda, Berikut Penjelasan dari AKP Jemy Noke

Kupang, FkkNews.com - Kasus pembunuhan yang terjadi di Kelurahan...

Tepati Janji Kampanya, Wali Kota Kupang Christian Widodo Wujudkan Program Liang Kubur Gratis

Kupang, FKKNews.com - Pemerintah Kota Kupang mewujudkan salah satu...

Ketua Umum Partai Nasdem Surati KPU RI Terkait Pengunduran Diri Caleg DPR RI Ratu Wulla Saat Rekapitulasi Nasional

Jakarta, FKKNews.com - Saksi dari Partai Nasdem menyampaikan surat...

Tanggapi Aspirasi Masyarakat : DPRD NTT Serahkan ke Gubernur untuk lakukan Evaluasi 

Kupang, FKKNews.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img