Soe, FKKNews.Com-Untuk menjawab kebutuhan masyarakat, beberapa tahun terakhir ini, Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menciptakan program terobosan yakni jemput bola (Jebol).
Pada tahun 2022 lalu, Disdukcapil atas dukungan DPRD, melaksanakan program tersebut di 87 Desa di Kabupaten TTS. Pada tahun 2023 ini, Disdukcapil kembali berencana akan melaksanakan program yang sama di 30-an Desa di TTS yang masih tertinggal untuk atministrasi Kartu Tanda Penduduk dan kartu keluarga.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab TTS, Apris Manafe. Ketika ditemui Awak media di ruang kerjanya (04/01/22).
Ia membeberkan alasan program Jebol yang sangat diharapkan masyarakat berkurang dari tahun 2022.
Apris juga membeberkan pada tahun 2023 ini akibat keterbatasan anggaran, dana operasional seluruh OPD di Kabupaten TTS mengalami penurunan termasuk Disdukcapil.
Karna itu berdampak pada volume program kerja Dinas, Badan dan Bagian sehingga Dukcapil hanya memperoleh program Jebol di 25 Desa, namun pihaknya akan melakukan penghematan penggunaan anggaran operasional sedemikian rupa, sehingga program Jebol dapat dilakukan di 30-an Desa yang ditargetkan nantinya.
“Saya akan lakukan penghematan anggaran operasional, seperti mengurangi jumlah petugas yang nanti Memang nanti dampaknya adalah pelayanan agak lama, tapi yang penting bisa jangkau banyak Desa, karena masyarakat yang membutuhkan pelayanan administrasi kependudukan sangat banyak di Desa,”beber Apris.
Program Jebol ini sangat didukung oleh DPRD TTS, pasalnya melalui pokok pikiran (Pokir) DPRD TTS, beberapa anggota DPRD mengalokasikan anggaran pokirnya untuk pelaksanaan program Jebol.
“Ada sejumlah Bapak/Ibu dewan, yang melaui Pokir mereka mengalokasikan anggaran untuk program Jebol,”ungkapnya.
Di tempat yang berbeda Ketua DPC Pospera TTS, Yerim Yos Fallo sangat mengapresiasi program Jebol yang dilakukan Disdukcapil karna, dinilai sangat baik untuk membantu Masyarakat yang tinggal di pedesaan.
Menurut Yerim, dengan adanya pelaksanaan program Jebol, masyarakat tidak membuang biaya dan waktu untuk datangi kantor Disdukcapil TTS, guna membuat identitas kependudukan. Oleh sebab itu, ia sangat berharap agar ke depan Disdukcapil kembali meningkatkan pelayanannya melalui program Jemput bola.
“Program Jebol sangat bantu orang tua di Desa, karena mereka tidak perlu buang biaya yang cukup besar, untuk datang buat KTP, Akta dan administrasi kependudukan lainnya di kantor Disdukcapil,”pungkas Yos Fallo yang akrab disapa.