Kupang, FKKNews.com – Shalom sahabat sepelayanan, selamat Paskah bagi kita semua. Selamat mempersiapkan Ibadat Minggu 16 april 2023 bagi seluruh Jemaat Kristen dan Jemaat Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT). Media FKKNews mendapat kepercayaan untuk mempublikasi renungan Ibadah Minggu 16 April 2023 oleh Pendeta Desiana Rondo Efendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu-Klasis Kota Kupang Timur, Minggu, (16/4/2023).
KARYA KEBANGKITAN YESUS DALAM KEHIDUPAN ORANG PERCAYA
LUKAS 24: 36-49
PENGANTAR
Para murid masih berada dalam situasi kuatir, ketakutan dan galau setelah kebangkitan Kristus karena ada berbagai persepsi yang di bicarakan oleh banyak orang tentang kebangkitan Yesus. Ada yang mengatakan mayat Tuhan Yesus hilang dan di curi orang dan itu terkait dengan situasi dan kondisi persekutuan mereka sebagai sesama murid. Hal ini digambarkan dalam percakapan saat pertemuan itu berlangsung di seputar peristiwa kebangkitan Yesus dalam injil Lukas 24. Mereka sedang mempercakapkan kebangkitan Yesus, sejak dari kubur kosong dan mereka tidak menemukan Yesus. Petrus yang pergi ke kubur bertanya dalam hatinya, apa yang telah terjadi ? (lukas 24:12). Dua orang murid dalam perjalanan menuju Emaus mereka tidak menyadari sedang berjalan dan bercakap cakap dengan Yesus. Harapan mereka hilang karena mendapatkan kubur kosong ( ayat 21) dan hopeless / hilang pengharapan membuat mereka tidak dapat melihat Tuhan Yesus dengan mata imannya. Setelah mata mereka terbuka, maka mereka mulai menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan dan mereka mengenali Yesus. Yesus bangkit, ada kemenangan iman dan kekuatan untuk terus hidup dan memiliki pengharapan. Orang percaya mengambil bagian dalam kebangkitan Kristus dan menghidupkan spirit baru untuk terus berjuang, bertahan melewati setiap kesulitan dan memenangkannya. Karya kebangkitan Kristus menjadi nyata dalam hidup setiap orang beriman dengan perubahan dan cara hidup yang mempengaruhi orang lain untuk menjadi lebih baik. Aura positif harus di tebarkan dan memotivasi umat untuk menginspirasi orang lain.
PENJELASAN TEKS
Alkitab mencatat di Lukas 24:11, pertama kali para murid mendengar berita kebangkitan Yesus dari perempuan-perempuan yang pergi ke kubur-Nya, mereka tidak mempercayainya. Demikian pula ketika mereka mendengar kesaksian dari dua orang murid yang dijumpai Yesus dalam perjalanan ke Emaus, mereka pun tetap tidak percaya (Lukas 24: 33-35 dan Markus 16:13). Bahkan di perikop ini Lukas 24: 36- 38 dicatat bahwa ketika Yesus berdiri di tengah-tengah mereka, mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu sehingga Yesus pun menegur mereka. Mengapa kamu terkejut dan apa sebab yang membuatmu meragukan kehadiran Yesus (ayat38)?. Meskipun Tuhan Yesus mengetahui keraguan para murid-Nya, Ia tetap hadir di antara para murid dan mengucapkan kalimat “Damai sejahtera bagi kamu!” (bandingkan Yohanes 20:19-23). Ia datang membawa dan memberikan damai kepada para murid meskipun mereka bukanlah orang-orang yang setia mendampingi-Nya. Murud murid sering lalai dan meninggalkan Yesus bahkan sering kali meragukan-Nya. Yesus tidak datang kepada para murid dengan membawa sebuah hukuman tetapi berkat “ damai sejahtera”. Murid murid berada dalam goncangan berat secara psikis karena kehilangan dan di tinggalkan. Mereka berada dalam keadaan terendah dalam iman karena mereka belum percaya kepada kesaksian-kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Kehadiran Yesus di tengah mereka menegaskan bahwa para murid yang sedang goyah imannya itu sedang diteguhkan kembali. Para murid yang sedang penuh keraguan diberikan damai sejahtera.
Ayat 39-43 ; lihatlah tanganKu dan kakiKu, Aku sendirilah ini. Adakah padamu makanan disini ( ayat 41) mereka memberikan ikan goreng dan Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka (ayat 43). Kata kerja lihatlah mengajak kita mejadi saksi mata yang melihat dengan jelas apa yang ada di depan kita. Kata memberikan , mengambil, memakan , menunjukan ada upaya dan usaha yang dilakukan dengan kerja keras dan keberanian untuk murid murid memberikan sepotong ikan goreng kepada Yesus. Cara Yesus mengambil dan memakannya juga menunjukkan bahwa Yesus menyambut apa yang di berikan kepadanya untuk membuktikan kepada para murid Ia hidup dan hanya orang yang hidup yang bisa makan.
Ayat 44-49 ; Ia membuka pikiran mereka sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Ayat 45 , Para murid memahami dan mengerti Kitab Suci ketika Yesus membuka pikiran mereka. Membaca Alkitab, belum tentu membuat kita mengerti Firman, karena itu kita harus minta hikmat Tuhan untuk membuka pikiran kita memahami Firman. Menjalani hidup dengan status sebagai orang beriman belum tentu membuat kita merasakan kehadiran Tuhan. Kita perlu hikmat dari Tuhan yang membuka pikiran kita sehingga mampu memahami firman dan kehadiran- Nya dalam kehidupan ini. Dengan demikian, kita dapat melihat Tuhan dalam setiap kehidupan kita, bukan dengan mata jasmani saja melainkan dengan mata iman kita.
Ayat 48; Ia berkata” Ada tertulis Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” kamu adalah saksi dari semua ini “ menjadi saksi, bersaksi, kesaksian, dari kata Yunani Marturia dalam lukas 24:48 dipakai kata martyres. Bagi banyak orang tidak sulit untuk menjadi saksi. Tinggal bicara saja apa yang dilihat secara jujur . tetapi Inilah kesulitannya tidak semua orang dapat berkata jujur. Sehingga perkara menjadi saksi, bersaksi, memberi kesaksian bukan hal yang mudah. Kata Marturia (bersaksi) ini memang sangat dekat dengan kata Martir, artinya mati karena mempertahankan kebenaran yang tidak dianggap benar oleh orang lain. Kesulitan untuk bersaksi adalah mengungkapkan kebenaran yang belum tentu dianggap benar oleh orang lain yang berusaha membenarkan dirinya sendiri. Karena kesaksian adalah ungkapan dari hati untuk orang lain juga mengalami kuasa kebaikan yang sama dengan apa yang telah nyata kita alami dan temukan di dalam Yesus.
REFLEKSI DAN APLIKASI
Karya kebangkitan Kristus hidup dalam diri orang percaya apabila kita melakukan 2 catatan ini :
- Membawa damai sejahtera itu di manapun kita melayani dan berkarya bagi Tuhan. Damai sejahtera menghilangkan ketakutan dan menghadirkan sukacita bagi diri kita dan orang lain. Damai sejahtera itu ada ketika kita berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan diri kita dan berdamai dengan orang lain. Jadilah pembawa damai sejahtera.
- Menjadi saksi dan memiliki keberanian untuk mengatakan yang benar dan kerendahan hati mengakui kesalahan. Membawa pesan / berita yang hidup dalam teladan hidup kita setiap hari. (FKK03)