Menia, FKKNews.com –Bupati Sabu Raijua, Krisman B. Riwu Kore, SE., MM., menghadiri dan turut serta dalam kegiatan Panen Raya Padi bersama Kelompok Tani Fara Mandiri di Desa Loboaju, Kecamatan Sabu Tengah. Kehadiran Bupati dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Sabu Raijua, Rabu (18/6/2025).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Camat Sabu Tengah, para penyuluh pertanian, serta Ketua dan anggota Kelompok Tani Fara Mandiri. Dalam laporan singkatnya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan menyampaikan bahwa luas total lahan sawah yang terbentang di wilayah tersebut mencapai 80 hektar, dengan rincian 35 hektar berada di Desa Loboaju, 42 hektar di Desa Jiwuwu, dan 3 hektar di Desa Eilode.
Dari total areal sawah tersebut, produksi pertanian mampu mencapai hasil yang menggembirakan dengan dua kali masa panen dalam setahun dan menghasilkan sekitar 500 ton beras setiap tahunnya. Sumber air untuk pengairan sawah berasal dari mata air alami yang berada di sekitar areal pertanian. Dalam panen kali ini, lahan yang dipanen seluas 0,75 hektar.
Sebagai bentuk dukungan terhadap produktivitas kelompok tani, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian dan Pangan telah memberikan sejumlah bantuan berupa 1 unit pompa air, 1 unit mesin pengepil jagung, dan 1 unit mesin perontok padi. Bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan hasil panen kelompok tani.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Kelompok Tani Fara Mandiri juga menyampaikan aspirasi kepada Bupati Sabu Raijua terkait kebutuhan tambahan berupa bantuan hand traktor dan kawat duri. Menanggapi hal tersebut, Bupati langsung menginstruksikan kepada Dinas Pertanian dan Pangan untuk menindaklanjuti permintaan tersebut. Khusus untuk hand traktor, akan diprioritaskan dalam proses pengadaan setelah perubahan anggaran, sementara permintaan kawat duri akan segera diproses sesuai mekanisme yang berlaku.
Kegiatan panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan sektor pertanian lokal, tetapi juga menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat petani dalam semangat membangun ketahanan pangan daerah.(FKK03)