Kalabahi, FkkNews.com – Wakil Bupati Alor Rocky Winaryo, S.H. M.H, akan gencar melakukan pelarangan dan penutupan terhadap sejumlah penjual minuman minuman keras khususnya sopi kiser, moke yang di datangkan dari luar Alor dan tersebar, dijual di Kabupaten Alor, ia berkomitmen untuk bekerjasama dengan pihak kepolisian resor Alor, Satpol-PP agar melarang dan akan menutup para penjual sopi kiser, moke yang didatangkan dari luar ke Kabupaten Alor.
Karena menurut Wakil Bupati, salah satu faktor uang tidak beredar di daerah ini khususnya minuman produk lokal dikarenakan habis terpakai keluar daerah, sehingga ia tidak melarang untuk produk moke sendiri tetapi ia melarang masyarakat beli dari luar.
“Jadi ekonomi kita ini menurun, sehingga ketika orang beli moke yang dari luar kemudian dijual di alor dan kemudian coba ditawarkan beli sopi yah kebanyakan maunya moke, akhirnya uang keluar ke daerah lain sementara produk lokal sopi Alor tidak ada dampak ekonomi yang meningkat bagi masyarakat yang berharap mendapatkan penghasilan dari sopi tersebut,” ujarnya.
Dikatakan Wakil Bupati Alor, misalnya di flores jual moke enak karena ada perhatian dari pemerintah, ada suport untuk para penjual minuman tersebut, tetapi di Alor juga perlu ada perhatian dari pemerintah, sebab minuman sopi ini tidak hanya diminum di ruang ruang urusan adat dan budaya tetapi juga ini menjadi salah satu usaha masyarakat, pendapatan ekonomi masyarakat untuk menghidupi keluarga, menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi dan lain sebagainya, sehingga perlu ada perhatian.
“Masyarakat penghasil atau pembuat sopi di Alor merupakan salah satu pendapatan mendasar bagi kebutuhan masyarakat bukan keinginan, katakanlah di pulau pura dan pantar itu kebanyakan penghasil sopi, dan itu produk lokal yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, kemudian dampak negatif nya saya juga himbau kepada warga, anak muda agar tidak boleh mengkonsumsi minuman produk lokal kemudian mabok dan membuat masalah, sebab kita mau supaya produk lokal sopi ini menjadi bagian dari pendapatan asli masyarakat di kabupaten Alor yang dikelola secara baik,” tutupnya. (FKK/Eka Blegur).