Kupang, FKKNews.com – Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) bekerja sama dengan United Nations Children Fund (UNICEF) menyelenggarakan Dialog Orang Muda dan Bisnis Provinsi NTT, Jumat (13/10) bertempat di Hotel Kristal Kupang. Dialog yang digelar dalam rangka mendukung peningkatan daya saing orang muda dan mendorong partisipasi aktif orang muda pada perencanaan pembangunan itu dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Kupang, Yanuar Dally, SH., M.Si.,
Hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan UNICEF NTT dan NTB, Robertus Jone, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Kupang, Thomas Didimus Dagang, S.Sos., M.Si., Ketua Apindo NTT. Boby Pitoby, Perwakilan Perum Bulog Wilayah NTT, para pimpinan Bank, LSM, Perusahaan, para Kepala Sekolah SMK serta perwakilan dari LPKA Anak Klas I Kupang.
Dalam sambutannya Asisten Administrasi Umum yang mewakili Penjabat Wali Kota Kupang menyampaikan Pemerintah Kota Kupang menyambut baik dan mendukung kegiatan ini karena menyadari peran anak muda dalam pembangunan daerah. Orang muda yang enerjik dan memiliki kecerdasan intelektual tentu memiliki jutaan ide dan gagasan brilian yang bisa dieksplorasi untuk membangun bangsa dan daerah.
Lebih lanjut dikatakan saat ini ada 5 program nasional yang harus dilaksanakan di daerah antara lain; menyukseskan penyelenggaran Pemilu/Pemilukada, menyukseskan penanganan/menekan laju inflasi, menyukseskan penanggulangan stunting, menyukseskan penanggulangan kemiskinan ekstrem, serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Salah satu yang menjadi fokus dan sejalan dengan kegiatan ini adalah terkait kemiskinan ekstrem, karena yang akan menjadi rencana aksi adalah advokasi dan pengembangan kapasitas orang muda untuk memiliki keterampilan serta kemampuan pengembangan UMKM.
“Kita akan menuju Indonesia Emas 2045. Peran orang muda harus dipersiapkan sejak dini dan ini tidak saja merupakan harapan dan kesempatan namun juga menjadi tantangan. Oleh karena itu kegiatan hari ini begitu penting supaya kita dapat berdialog dan merumuskan hal-hal yang baik agar orang-orang muda dapat mempersiapkan diri dan menggali potensinya untuk dikenali, dibimbing, diarahkan dan difasilitasi untuk menghadapi tantangan tersebut,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Yanuar memberikan apresiasi dan terima kasih kepada UNICEF Perwakilan NTT dan NTB serta Dinas P3A Kota Kupang yang telah berkolaborasi memberikan perhatian serius dalam upaya mendorong orang muda dalam perencanaan pembangunan. Juga kepada narasumber dialog yang telah memberikan kiat-kiat menciptakan lapangan kerja di masa depan. Diakuinya untuk menyukseskan pembangunan di daerah diperlukan peran orang muda dalam memberikan kontribusi dalam upaya penanganan inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting serta pemberdayaan ekonomi warga.
Sementara itu Perwakilan UNICEF NTT dan NTB dalam sambutannya menambahkan, menuju Indonesia Emas 2045 perlu dipersiapkan orang muda mulai saat ini, karena mayoritas populasi selanjutnya akan diisi oleh orang-orang dengan usia produktif. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain kompetensi orang muda yang terkait dengan keterampilan teknis serta pengetahuan dan attitude.
Dijelaskannya kehadiran UNICEF pada kegiatan ini adalah untuk memperjuangkan terpenuhinya hak-hak anak sesuai dengan konvensi hak anak yang sudah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia sebagai bagian dari PBB melalui undang-undang perlindungan anak. Harapannya dari kegiatan tersebut diperoleh perspektif yang berbeda-beda dari setiap elemen masyarakat yang hadir sebagai peserta terhadap dunia kerja di masa depan beserta tantangannya.
Kepala Dinas P3A Kota Kupang, Ir. Clementina R. N. Soengkono dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan bersama UNICEF untuk menggali dan mengenali persepsi orang muda dan dunia usaha terhadap pekerjaan masa depan dan pekerjaan yang layak. Menurutnya banyak pekerjaan yang akhirnya hilang dimakan perkembangan zaman, namun semakin banyak usaha yang bertransformasi ke ranah digital yang membutuhkan keahlian baru (soft skill) yang berkaitan dengan pengoperasian perangkat teknologi terkini.
Dia menambahkan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas orang muda sehingga mampu mengidentifikasi potensi dalam mencari pekerjaan dan menciptakan lapangan pekerjaan yang layak serta memberikan ruang bagi orang muda dalam memberikan persepsi yang menjadi rekomendasi untuk dunia pendidikan dan usaha terkait akses kepada keahlian untuk orang muda menuju pekerjaan yang layak di masa depan. (Fkk/Pkp).