Gencarkan Geothermal, Miris Kemanusian Dan Lingkungan, Oleh: Muarif Mahmud, Ketua Divisi Advokasi Dan Jaringan Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Baranusa Jogjakarta

Kalabahi, FkkNews.com – Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Baranusa Jogjakarta (IKPMB-J) menyoroti isu terkait potensi energi panas bumi (GEOTERMAL) di Flores yang di publikasikan oleh Gerakan Aliansi Mahasiswa NTT pada saat mengadakan seminar bertajuk “Energi Panas Bumi Untuk NTT “pada 15 juni 2025 di ILC Jogja (Putra, 2025).

Dalam menyikapi hal tersebut Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Baranusa Jogjakarta. Menolak keras terkait isu yang berkembang tersebut. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh PLN dan kementrian ESDM, dari sisi teknis dan potensinya di Nusa Tenggara Timur memilliki sumber daya panas bumi hampir 1.266 MW potensi ini tersebar di berbagai wilayah, termasuk pulau flores, pulau Lembata, dan pulau Alor (Mineral, 2010).

Akan tetapi baru di manfaatkan 12% tetapi kalau dimaksimalkan kemungkinan bisa menjadi Solusi bagi krisis Listrik di NTT dan sekitarnya. Namun kita tidak hanya melihat dari satu sudut pandang saja. Di mana hal tersebut apakah sudah dilakukan penilaian terhadap dampak proyek geothermal terhadap kondisi sosial dan lingkungan yang di timbulkan? Kondisi terkini akibat dari dampak yang di timbulkan dari proyek geothermal.

Beberapa alasan gereja katolik menolak proyek geothermal, jika areal geothermal, Masyarakat kehilangan lahan penghidupan dan juga proyek geothermal yang boros air bakal menguras air tanah sehingga berpotensi menimbulkan krisis air bersih dimasa mendatang.

Masyarakat Flores yang lebih dari 80% penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian yang terdampak pada masa depan. mereka kehilangan sumber penghidupan kultur mereka sebagai Masyarakat agraris juga bisa lenyap (Herin, 2025) Dari hal tersebut tentunya perlu dikaji lagi lebih dalam dampak bagi lingkungan. Dimana bukan sekedar kita melihat apa yang ada diperut bumi Pulau Flores, Pulau Lembata, Pulau Alor dan Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) tetapi dampak yang di hasilkan dari proyek tersebut jika di kalkulasikan maka jauh lebih besar.

Sebagai mahasiswa perlu kita terjun lebih jauh dan melihat kedepan apa yang akan dirasakan oleh Masyarakat bukan sekedar dijadikan ladang bisnis yang imbasnya dilimpahkan. kepada Masyarakat setempat dan kerusakan lingkungan. Karena dampak ekologis dari energi panas bumi telah dirasakan Masyarakat NTT khususnya di Mataloko, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur pada maret 2025.

Di Mataloko terdapat proyek pemanfaatan geothermal yang gagal dikerjakan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan (Herin, Penolakan Kian Masif, Bagaimana Kelanjutan Proyek Geotermal Di Flores, 2025). Oleh karna, itu kami Keluarga Pelajar Mahasiswa Baranusa Jogjakarta menolak keras akan hal ini. Karena dampak yang akan dirasakan oleh Masyarakat terhadap kesehatan lingkungan, sosial ekonomi, sumber air bersih, polusi, penurunan tanah dan bahkan limbah beracun yang berujung pada kematian (Wandy, 2025).

Berdasarkan keputusan mentri ESDM No. 2268/K/30/MEM/2017, penetapan 28 potensial geothermal di NTT oleh kementrian ESDM terdapat 21 titik di Flores- Lembata, 6 di alor dan 1 di kupang, yang dilakukan tanpa izin dan sosialisasi kepada Masyarakat diloka si terdampak (Wicaksono, 2025). Akibat dampak dari proyek geotermal tentunya pemerintah pusat dan daerah perlu mengkaji lebih mendalam dan memperhatikan dampak lingkungan dalam mengambil setiap keputusan.

Jika keputusan hanya sekedar menguntungkan segelintir orang, maka tidak memecahkan masalah yang ada di Masyarakat, oleh kerena itu pemerintah pusat dan daerah perlu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan dan keberlangsungan hidup Masyarakat setempat. Dengan demikian kami Ikatan keluarga pelajar mahasiswa Baranusa Jogjakarta menolak keras atas isu yang dipublikasikan oleh aliansi mahasiswa NTT.

Karena proyek tersebut berdampak buruk dan mengesampingkan dampak lingkungan dan keberlangsungan hidup Masyarakat setempat. Proyek Geothermal ini bukanlah satu- satu Solusi untuk menjawab persoalan Masyarakat NTT dari krisis Listrik, akan tetapi dapat memberikan masalah lingkungan baru dan memberikan dampak yang besar terhadap keberlangsungan kehidupan Masyarakat. (FKK/Eka Blegur).

Hot this week

“Sabar Menderita Karena Kebenaran Kristus” Minggu sengsara III , 25 februari 2024

Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat...

Ngaku Bisa Loloskan Siswa ke SMAN 1, Guru PNS di Kota Kupang Tipu 9 Ortu

Kupang, FKKNews.com - Oknum Guru di kota Kupang atas...

Kasus Pembunuhan terhadap Mahasiswa Asal Alor Bukan Berawal Dari Syukuran Pesta Wisuda, Berikut Penjelasan dari AKP Jemy Noke

Kupang, FkkNews.com - Kasus pembunuhan yang terjadi di Kelurahan...

Tepati Janji Kampanya, Wali Kota Kupang Christian Widodo Wujudkan Program Liang Kubur Gratis

Kupang, FKKNews.com - Pemerintah Kota Kupang mewujudkan salah satu...

Ketua Umum Partai Nasdem Surati KPU RI Terkait Pengunduran Diri Caleg DPR RI Ratu Wulla Saat Rekapitulasi Nasional

Jakarta, FKKNews.com - Saksi dari Partai Nasdem menyampaikan surat...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img