Kupang, FKKNews.com – Shalom Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat Minggu 26 Oktober 2025 Bagi semua sahabat terkasih, mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta dari Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Moria Liliba, Klasis, Kota Kupang Timur, Sabtu (25/10/2025).
Tema : Keluarga Yang Hidup Dalam Kebaikan
Bacaan : Amsal 3:27-35
Pengantar
Setiap hari ada kesempatan yang diberikan Tuhan bagi kita untuk berbuat baik. Jika melihat sekeliling kita, maka kita bisa menemukan banyak orang yang menolong kita dan perlu untuk ditolong.
Tuhan untuk memberi kesempatan bagi kita berbuat baik kepada orang-orang yang membutuhkan tanpa melihat latar belakang mereka. Berbuat baik bukan untuk makan puji, tetapi prinsip hidup dalam ketulusan dan kesetiaan.
Berbuat baik selagi hidup untuk memancarkan terang Tuhan dan Nama Tuhan akan dipermuliakan.
Matius 5:16 “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.
Penjelasan Teks
Amsal yang kita baca menganjurkan untuk melakukan kebaikan; mengajarkan agar kita menghindari kebaikan yang dilakukan di waktu-waktu tertentu untuk tujuan tertentu karena pamrih.
Amsal mendorong agar kebaikan itu lahir karena kita sudah menerima kebaikan dari Tuhan.
Kita ingin menolong sesama, bersyukur atas kasih Allah. amsal menyebutkannya dalam 3 bentuk, yaitu pada ayat 27-28,30
1. Memperdalam Akar Iman:
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.
Kebaikan dalam bentuk perbuatan nyata-fisik disebutkan dalam bentuk tindakan, yaitu tidak menahan hak orang yang wajib diterimanya (ayat 27), tidak menunda untuk melakukan kebaikan saat kita bisa melakukan atau yang diminta ada pada kita (ayat 28).
2. kebaikan yang terbentuk dalam pikiran (ayat 29) . Jangan merencanakan kejahatan terhadap orang lain .
3. dan kebaikan yang ditanamkan dalam diri (ayat 31-35).
wujud relasi dengan Allah dan sesama. Orang benar menerima kehormatan.
Kata jangan di gunakan 6 kali dalam ayat 27,28,29,30,31. Mengingatkan kita hal yg sering kita buat . Menahan kebaikan, mengusir orang pergi, merancangkan kejahatan, bertengkar, iri hati dan memilih milih jalan yang tanpa hambatan.
Iri hati itu adalah emosi negatif yang muncul ketika seseorang merasa tidak senang atas keberhasilan atau kepemilikan orang lain dan menginginkannya untuk diri sendiri atau berharap orang lain tidak memilikinya.
Emosi ini dapat menyebabkan ketidakbahagiaan, permusuhan, dan bahkan harapan agar orang lain mengalami kemalangan.
Kebaikan yang lahir dari hati secara sadar ditanamkan, diajarkan kepada setiap anggota keluarga menjadi karakter, nilai hidup dan gaya hidup sejak berada dalam rumah tangga.
Refleksi dan Aplikasi
keluarga itu gereja yang pertama dan teladan yang pertama bagi seisi rumahnya. bagi generasi ke generasi.
Amsal 3: 27-28 menggambarkan ada dua tipe orang: tipe pertama yang meminta kebaikan dan tipe kedua memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk menolak atau memberi kebaikan.
Seringkali orang kedua menahan kebaikan untuk pihak pertama dengan berbagai alasan, antara lain: dia tidak pantas menerimanya; memberi kebaikan itu merugikan / menyusahkan; atau orang kedua mempunyai pengalaman buruk sebelumnya dalam berelasi dengan orang pertama.
keluarga sebagai basis untuk pertumbuhan dan kesaksian gereja di masyarakat dan di dunia.
Kalau tiap keluarga, tiap anggota dalam rumah tangga memperlihatkan nilai dalam teladan maka baiklah keadaannya .
Kita masing-masing memiliki kemampuan untuk menolong orang lain menurut porsi kita. Tuhan sudah memberi berkat kepada kita, kita bisa menyalurkannya kepada siapa saja.
Salam dan doa beserta , Tuhan Yesus Memberkati
