Kronologis Pertemuan Antara Oknum Wartawan Dan Dua Orang Anggota DPRD Alor Sebelum Dilaporkan Ke Polres Alor Terkait Dugaan Percobaan Pemerasan 

Kalabahi, FkkNews.com – Oknum wartawan dengan inisial JK membantah laporan Anggota DPRD Dedi Mailehi terkait dugaan percobaan pemerasan yang dilakukan oleh dirinya, JK merasa dirinya dirugikan dan siap melawan secara hukum sebab ia juga memiliki bukti yang kuat, JK kemudian menguraikan kronologis pertemuan awal antara dirinya bersama dua orang anggota DPRD Kabupaten Alor Itu.

Pertama kali tanggal 14 Desember 2024 malam Anggota DPRD Alor Yohanis Atamai menghubungi saya untuk mempertemukan saya dengan Dedi Mario Mailehi yang juga sebagai Anggota DPRD Alor di Taman Mini Kalabahi tetapi saya menolak dengan alasan karena saya sudah konfirmasi Dedi via WhatsApp sehubungan dengan viral di media sosial dugaan kasih hamil seorang perempuan, jadi besok baru kami konfirmasi ke Polres Alor terkait adanya laporan Dedi terhadap akun Facebook yang memviralkan.

Anggota DPRD, Yohanis Atamai terus membujuk saya dengan mengirim pesan WhatsApp “Kk posisi….kita minum kopi di lapangan ko dengan pak dedi” karena mereka terus membujuk saya, jadi saya akhirnya menuruti dan turun ke Taman Mini. Mereka dua bahkan memfoto suasana Taman Mini dan lapak jual gorengan kirim ke saya, untuk meyakinkan bahwa mereka dua benar ada di Taman Mini dan sedang menunggu saya.

Sampai di Taman Mini, Yohanis Atamai dan Dedi Mario mengajak saya pindah tempat ke Destinasi Wisata (Deswita), katanya kalau di Taman Mini banyak orang. Disana Dedi suruh Yohanis pesan ayam geprek, sambil makan kami memulai percakapan yang pada intinya mencari solusi, tidak ada saling memaksa.

Ada dua solusi, yang pertama Dedi dan Maria ketemu dan bicara baik-baik. Yang kedua Dedi siap mentransfer biaya sekitar Rp 20 atau 25 juta untuk membantu keperluan kehamilan hingga melahirkan ibu Maria. Tujuannya agar supaya Maria tidak lagi memviralkan, namun pada saat itu pembicaraan belum final sehingga kami masih bertemu kembali beberapa kali.

Pertemuan kembali berlanjut dengan solusi Dedi dan Maria akan bertemu antara di Atambua atau di Kupang untuk bicara baik-baik. Solusi ini setelah sudah sepakat namun tiba-tiba berubah, tidak bisa saling bertemu karena Dedi mengaku istrinya menolak kalau Dedi ketemu Maria jadi minta nomor rekening saja supaya transfer uang saja untuk keperluan kehamilan sampai melahirkan dan lainnya, saya pun minta nomor rekening Maria dan teruskan ke Dedi.

Saya di ajak untuk mencari solusi bukan atas permintaan saja, karena waktu itu Dedi blokir Maria sehingga semua komunikasi lewat saya. Maria tidak punya akses komunikasi dengan Dedi.

Pada waktu di Deswita saya kasih saran sama Dedi kalau bisa uangnya transfer bertahap saja, artinya kalau uang 20 juta maka transfer pertama 10 juta berikut lagi 10 juta. Dedi balas bilang terima kasih bu atas bantuan solusinya, nanti saya punya uang pokir cair baru saya bantu bu karena bu sudah membantu saya, saya tidak terlalu menggubris omongan Dedi terkait dana pokir. Saya sama sekali tidak minta uang lewat dana pokir, itu hanya tawaran Dedi dan buktinya sampai saat ini saya tidak terima uang tersebut dari Dedi.

Bahkan setelah saya kirim nomor rekening ke Dedi, saya pun sudah tidak tau lagi uang yang dijanjikan Dedi itu sudah ditransfer atau belum saya sendiri tidak tahu karena tugas saya hanya sebatas membantu memberikan solusi.

Pada tanggal 23 Desember 2024 pagi, saya ke kantor DPRD Alor dalam rangka peliputan, sampai disana tiba-tiba Dedi lihat saya dan langsung marah-marah, saya pun bingung entah dia marah apa tapi saya diam-diam. Setelah pulang dari DPRD saya hubungi WhatsApp ingin mempertanyakan tadi marah-marah itu kenapa tetapi ternyata Dedi sudah blokir saya. Saya hubungi Yohanis Atamai dan bertanya kenapa Dedi marah-marah di kantor DPRD, namun Yohanis bilang sudah Kaka dong tenang-tenang ko nanti kita baku omong baik-baik.

Karena tidak puas saya telepon biasa sama Dedi, kami dua pun adu mulut di balik telepon karena Dedi mengatakan bahwa lu jangan ikut campur urusan saya, saya juga bantah dia he…kamu yang minta bantuan saya ko sekarang bilang saya ikut campur, dari situ komunikasi saya dengan Dedi putus hingga adanya laporan polisi, demikian kronologisnya.

Untuk diketahui, ebelumnya, Dedi Mario Mailehi bersama keluarga secara resmi melaporkan salah satu akun Bete waik Belu dan oknum wartawan dengan inisial JK atas dugaan kasus pencemaran nama baik melalui media sosial dan dugaan Percobaan Pemerasan dan intimidasi di SKPT Polres Alor, pada Selasa (02/06/2025).

Usai melapor, Kepada media Dedi yang ditemani juga Yohanis Atamai anggota DPRD Alor, menjelaskan laporan ini berkaitan dengan akun palsu yang memposting konten dugaan pencemaran nama melalui Facebook ( FB), sebanyak dua kali kemudian ada salah satu oknum wartawan dari media WA yang menghubunginya untuk menawarkan “mediasi” dengan syarat memberikan uang sebesar Rp. 25 juta.

“Saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah hadir hari ini. Pelaporan awal sudah dilakukan, dan hari ini, 2 Juni 2025, kembali kami laporkan lagi, sementara untuk laporan fisik dan dokumen resmi, akan kami sampaikan besok, tanggal 3 Juni 2025 di Polres Alor,” jelas Dedi.

Menurut anggota DPRD Alor dari fraksi Partai Gerindra ini bahwa, Awalnya, Oknum wartwan JK ingin konfirmasi soal postingan di FB tersebut, tapi kemudian mengarah pada permintaan uang untuk menyelesaikan masalah. Ini saya anggap sebagai pemerasan, tegasnya.

Menurut oknum wartwan, Kata Dedi, Ia mengaku mengenal dan di utus oleh Perempuan yang di isukan punya hubungan dengan Dirinya . Selain itu, Oknum wartawan juga mengaku Dia diminta untuk minta uang untuk menyelesaikan Maslah kehamilan. Namun Dia tidak pernah bertemu dengan perempuan itu sesuai dengan tanggal yang didirikan di medsos.

“Saya punya bukti tiket bahwa pada tanggal 2 September 2024 saya sedang berada di Alor, setelah sebelumnya dari Jakarta. Jadi tidak mungkin saya bertemu pada tanggal 1 seperti yang dituduhkan,” tambahnya.

Dedi menegaskan bahwa dirinya dan keluarga siap menjalani pemeriksaan hingga tes DNA untuk menyelesaikan persoalan ini secara hukum. Ia juga minta dukungan dari masyarakat dan media agar kasus ini dapat diusut tuntas. “Hari ini laporannya sudah di polisi dan besok tanggal 3 Juni 2025 akan membawa laporan bukti fisik ke Polres Alor,” pungkasnya. (FKK/Eka Blegur).

 

Hot this week

“Sabar Menderita Karena Kebenaran Kristus” Minggu sengsara III , 25 februari 2024

Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat...

Ngaku Bisa Loloskan Siswa ke SMAN 1, Guru PNS di Kota Kupang Tipu 9 Ortu

Kupang, FKKNews.com - Oknum Guru di kota Kupang atas...

Kasus Pembunuhan terhadap Mahasiswa Asal Alor Bukan Berawal Dari Syukuran Pesta Wisuda, Berikut Penjelasan dari AKP Jemy Noke

Kupang, FkkNews.com - Kasus pembunuhan yang terjadi di Kelurahan...

Tepati Janji Kampanya, Wali Kota Kupang Christian Widodo Wujudkan Program Liang Kubur Gratis

Kupang, FKKNews.com - Pemerintah Kota Kupang mewujudkan salah satu...

Ketua Umum Partai Nasdem Surati KPU RI Terkait Pengunduran Diri Caleg DPR RI Ratu Wulla Saat Rekapitulasi Nasional

Jakarta, FKKNews.com - Saksi dari Partai Nasdem menyampaikan surat...

Jelang HUT RI Ke-80, GAMKI Alor Dialog Interaktif Di RRI Bahas Kemerdekaan Perempuan Dan Anak

Kalabahi, FkkNews.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Angkatan...

Kejari Alor Tegaskan Pengadaan Barang/Jasa Di Desa Harus Berbasis Swakelola Dan Gotong Royong

Kalabahi, FkkNews.com - Kepala Kejaksaan Negeri Alor Mohammad Nursaitias,...

Refleksi Menyambut HUT RI : DPD GAMKI NTT Gelar Dialog di RRI Kupang Dengan Hadirkan Tokoh-Tokoh Pemuda

Kupang,FKKNews.com- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GAMKI NTT Dialog Radio...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img