TTS, FKKNews.com – Konstelasi politik Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), mulai bergulir pasca penutupan pendaftaran pada (pukul 13.00 WITA) Senin, 11 April 2022. Masing-masing kandidat tentu telah mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi gelombang dinamika baik sebelum puncak kontestasi hingga momentum pelaksaan Pilkades 27 Juni mendatang.
Sebagaimana persiapan Marten Nenabu (27) salah satu Bakalcalon termuda dalam bursa Pilkades di Desa Op, Kecamatan Nunkolo. Melalui pers rilis yang diterima FKKNews.com, Ia menuturkan, bahwa secara emosional, strategi, gagasan, dan marketing politik, telah dipersiapkan sebelum ia mendaftarkan diri pada Panitia Pilkades di aula Kantor Desa, Senin kemarin.
“Sudah menjadi kewajiban bagi siapa pun hendak berlaga dalam perhelatan politik. Baik moral dan moril, harus diprioritaskan terlebih dahulu. Sebab berbagai resiko ke depan baik terpilih dan tidak, tanpa kita ketahui mesti diterima secara dewasa. Sehingga momentum tersebut dapat dipetik sebagai pengalaman dan bekal dikemudian hari”, kata Aktivis PMKRI Cabang Kupang St. Fransiskus Xaverius.
Diketahui, kini Marten masih berstatus sebagai mahasiswa aktif di salahsatu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Kupang, dan berada di tingkat semester VI (enam), Prodi Sosiologi, FKIP-Muhammadiyah Kupang. Dari hasil penelusuran media, Marten beranikan diri bertarung dalam pesta demokrasi, dikarenakan ia dipinang oleh masyarakat terutama kelompok generasi muda di Op. Sebab mereka menilai, bahwa secara kematangan integritas dan intelektualitas Marten mampu meluruskan berbagai kendala ditahun-tahun kemarin, sekaligus membawa perubahan bagi Pemdes dan masyarakat Op ke arah lebih baik.
“Sebagai anak muda, mahasiswa, apalagi seorang aktivis, kita harus selalu siap ketika diberih mandat oleh masyarakat. Vox Populi Vox Dei, Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan. Bagaimanapun kondisi kita, namun disaat masyarakat memberikan amanah untuk kembali ke desa dan membawa garam dan terang, maka kita harus selalu siap.
Apalagi SDA di desa saya sangat melimpah, baik di sektor peternakan, pertanian, perikanan, dan pariwisata. Dengan berbekal pengalaman di kampus dan organisasi, maka ketika diberi mandat oleh masyarat desa, maka secara pribadi saya sudah siap apapun hasilnya nanti demi membangun kampung halaman saya”, tegas Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Timor (Permatim)-Universitas Muhammadiyah Kupang.
Dilain pihak salahsatu Tim Sukses Marten mengatakan, bila dari ke-5 bakalcalon termasuk inkamben (Yakobus Nenabu), saat ini Marten adalah kandidat terkuat. Dikarenakan, ia dipinang sekitar 90% generasi muda dan 60% dari pihak keluarga. Maka tak dapat dipungkiri, apabila manuver politik Marten dapat membawa Ia mendulang kemenangan dalam Pilkades Juni mendatang. Dan berdasarkan hasil survey terakhir dari Timses, Marten berpeluang menang dengan merebut suara sebesar 574 dari total DPT 1041 pemilih.
“Anak muda ini sangat potensial, beretika dan cerdas. Kami sangat kagum kalau ia mengambil bagian dalam percaturan Pilkades. Hingga kini, diseantero wilayah Op ia selalu disebut-sebut sebagai kuda hitam, karena kemampuan dan kontribusi bagi perkembangan desa kami selama ini”, tutup Lukas Tefa (30), warga Dusun 3, Kampung Anun. (*/FKK)