Miris! Ditangkap Tanpa Alasan, Jonikalep Lakarol Diduga Dianiaya Lima Oknum Anggota TNI Didalam Markas Kodim 1622 Alor

Kalabahi, FkkNews.com – Ditangkap tanpa alasan, Jonikalep Lakarol diduga dianiaya oleh lima oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), didalam markas Komando Distrik Militer 1622 (Kodim) Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini diungkapkan Jonikalep Lakarol ketika dikonfirmasi tim media online Spritnesia.com melalui sambungan telpon seluler pada, Sabtu, 04/01/2025.

“Kejadian tersebut, itu berlangsung pada tanggal 02 Januari 2025, sekitar pukul 10.00, di Kelurahan Teluk Mutiara. Saya ditangkap oleh lima orang anggota TNI dan dibawa ke Markas Kodim 1622 tanpa alasan apapun dan setelah sampai di Kodim Saya di pukul dengan menggunakan Kabel dan di tendang beberapa bagian organ tubuh (kepala, badan, kaki, tangan, mulut mata dan hidung,” ungkap Jonikalep Lakarol, Demikian dikutip dari media Spritnesia.com.

Ia menyebut yang saat itu, ada lima anggota TNI yang ikut pukul dan keroyok.

“Saya ditangkap dan dibawa ke Markas Kodim dan dianiaya oleh lima orang anggota TNI disana,” jelasnya.

Setelah penganiayaan, kata Jonikalep Lakarol, untung saja dirinya masih dapat diselamatkan oleh salah satu Kepala Lingkungan saat itu, dan dirinya dibawah ke rumah kediaman korban di Kelurahan Teluk Mutiara.

“Untung saja, saya masih bisa dapat pertolongan dari salah satu Kepala Lingkungan sehingga saya boleh kembali ke rumah di Kelurahan Teluk Mutiara,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sekitar pukul 00:30 dirinya sempat dilarikan ke Polres Alor untuk membuat laporan polisi dan visum, namun, laporan korban tidak diterima oleh pihak Kepolisian dengan alasan tertentu dan pihak Polres minta untuk urus visum dan lain-lain nya itu langsung di Kodim 1622 Kalabahi saja.

“Sekitar pukul 00:30 dini hari, kami mendatangi Polres Alor untuk membuat laporan terkait penganiayaan tersebut, tetapi kami disarankan untuk langsung berusan langsung dengan pihak Kodim 1622 sementara,” katanya.

Sampai dengan detik ini wartawan media ini belum berhasil mengkonfirmasikan ke Pihak Kodim 1622 Alor terkait Apa sebetulnya Sebab dari Kejadian tersebut.(*/fkk).

 

Hot this week

“Sabar Menderita Karena Kebenaran Kristus” Minggu sengsara III , 25 februari 2024

Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat...

Ngaku Bisa Loloskan Siswa ke SMAN 1, Guru PNS di Kota Kupang Tipu 9 Ortu

Kupang, FKKNews.com - Oknum Guru di kota Kupang atas...

Kasus Pembunuhan terhadap Mahasiswa Asal Alor Bukan Berawal Dari Syukuran Pesta Wisuda, Berikut Penjelasan dari AKP Jemy Noke

Kupang, FkkNews.com - Kasus pembunuhan yang terjadi di Kelurahan...

Tepati Janji Kampanya, Wali Kota Kupang Christian Widodo Wujudkan Program Liang Kubur Gratis

Kupang, FKKNews.com - Pemerintah Kota Kupang mewujudkan salah satu...

Ketua Umum Partai Nasdem Surati KPU RI Terkait Pengunduran Diri Caleg DPR RI Ratu Wulla Saat Rekapitulasi Nasional

Jakarta, FKKNews.com - Saksi dari Partai Nasdem menyampaikan surat...

Pengkab PBVSI TTS Gelar Muskab di Aula SMAN I Soe : Bukti Organisasi Berjalan Secara Sehat

Soe, FKKNews.com - Pengkab PBVSI Kabupaten Timor Tengah Selatan...

Paulus Adu dan Jemmy Kota Terpilih Sebagai Ketua dan Sekretaris DPC GAMKI Belu Periode 2025-2028

Atambua, FKKNews.com - DPC GAMKI Belu melaksankan kegiatan Konfercab...

“Surga dan Neraka” Renungan GMIT, Ibadat Minggu 28 September 2025

Kupang, FKKNews.com - Shalom Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan...

Besok DPC GAMKI Belu Akan Gelar Kegiatan Maperta dan Konfercab

Atambua, FKKNews.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GAMKI Kabupaten...

Usai Voting Dari Senat : Prof Jefri Bale Tetap Berkomiten Jadikan Undana Sebagai Locally Relevant University

Kupang, FKKNews.com - Tahapan pemilihan rektor Universitas Nusa Cendana...

Raih Suara Terbanyak Dari Senat : Prof Apris Adu Sebut Undana Butuh Pemimpin Yang Miliki Kemampuan Manajerial

Kupang, FKKNews.com - Tahapan pemilihan rektor Universitas Nusa Cendana...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img