Kupang, FKKNews.com-Peringatan dini tsunami telah dicabut BMKG. Hal ini disampaikan BMKG melalui akun twitter resminya. “Peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa Magnitudo: 7,5, 10-Jan-23 00:47:33 WIB dinyatakan telah berakhir,” tulis BMKG. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah gempa bumi magnitudo 7,9 mengguncang Laut Banda. Peringatan dini tsunami ini berlaku untuk wilayah Maluku, Sulawesi Tenggara.
Prediksi ketinggian ombak yang dikeluarkan BMKG antara lain: Maluku Buru 0,5 meter; Maluku Tenggara 0,5 meter; Maluku Seram bagian barat 0,5 meter; Maluku Seram bagian timur 0,5 meter; Sultra Kendari 0,5 meter; Sultra Kendari Pulau Watulumango 0,5 meter; Sultra Kepulauan Kendari 0,5 meter; Sultra Konawe bagian selatan 0,5 meter; Sultra Kita Kendari 0,5 meter; dan Sultra Wakatobi 0,5 meter.
Dikutip dari situs Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian ESDM, berikut penjelasannya.
Daftar 22 istilah gempa bumi
1. Seismologi: Ilmu seputar gempa bumi.
2. Seismograf: Alat yang mencatat kekuatan gempa bumi.
3. Seismogram: Hasil catatan kekuatan bumi yang biasanya berupa grafik.
4. Hiposentrum: Pusat gempa yang terdapat di kedalaman bumi.
5. Episentrum: Pusat gempa yang terjadi di permukaan bumi biasanya berlokasi tepat di atas hiposentrum
6. Homoseista: Garis khayal pada wilayah yang mencatat gelombang primer saat gempa bumi
7. Pleistoseista: Garis khayal yang membatasi wilayah dengan kerusakan paling besar akibat gempa bumi
8. Isoseista: Garis peta penghubung wilayah dengan tingkat kerusakan sama akibat gempa
9. Mikroseisma: Gempa dengan kekuatan sangat kecil dengan kekuatan yang hanya bisa direkam dengan pencatat gempa
10. Makroseisma: Gempa berkekuatan sangat besar yang bisa dirasakan tanpa alat perekam.
11. Gempa tektonik: Guncangan yang terjadi akibat pergeseran batuan dalam lapisan bumi. Lokasinya berada di sepanjang sesar atau patahan kerak bumi.
12. Gempa vulkanik: Guncangan yang terjadi akibat aktivitas gunung berapi.
13. Gempa runtuhan: Fenomena ini biasa disebut gempa guguran atau gempa turban, yang terjadi akibat runtuhnya bentang alam misal gua.
14. Gempa tumbukan: Guncangan yang terjadi akibat jatuhnya benda langit dan menimbulkan getaran di permukaan bumi.
15. Modified Mercalli Intensity (MMI): Biasa disebut Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
16. Magnitudo (M): Ukuran kekuatan guncangan dari seismograf yang menggambarkan besarnya energi seismik dari sumber gempa. Magnitudo kini digunakan sebagai satuan kekuatan gempa menggantikan Skala Richter.
17. Skala Richter (SR): Salah satu besaran dalam skala kekuatan gempa bumi yang ditemukan Charles Richter. Ukuran ini digunakan untuk gempa lokal berkekuatan kecil. SR disebut tidak memberikan perkiraan yang akurat untuk gempa bumi berskala besar.
18. Thrust fault: Jenis patahan naik yang berpotensi menimbulkan getaran jika bergeser dengan kekuatan tertentu.
19. Sesar: Satu bentuk rekahan pada lapisan batuan bumi yg menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain.
20. Subduksi: Sebutan untuk beberapa lempeng tektonik yang saling berinteraksi.
21. Episenter : Titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas fokus atau hiposenter, dinyatakan dalam lintang dan bujur.
22. Hiposenter : Yang berarti “di bawah pusat”, adalah titik di dalam bumi yang menjadi pusat gempa bumi, dinyatakan dalam lintang, bujur dan kedalaman.(FKK 02)