Kupang, FKKNews.com – Shalom, Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 13 April 2025, Hari ini kita masuk minggu sengsara ke VII Bagi semua sahabat terkasih mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Moria Liliba, Klasis Kota Kupang Timur, Sabtu (12/4/2025)
Tema : Raja Damai Yang Lemah Lembut
Bacaan : Matius 21:1-11
Pengantar
Minggu ini dinamai Minggu Palmarum/ Minggu Palma yaitu hari Minggu sebelum Paskah. Dalam kalender gerejawi, minggu ini diperingati dengan peristiwa masuknya Yesus ke Yerusalem menjelang penyalibanNya.
Istilah Palmarum atau Palma berasal dari bahasa Latin yang berarti daum Palem, yang melambangkan sambutan orang-orang Yerusalem saat Yesus memasuki kota Yerusalem, ketika orang-orang menyebar pakaiannya dan daun palem di jalanan .
Minggu Palmarum adalah awal dari Pekan suci yang mencakup peringatan-peringatan dari peristiwa-peristiwa penting dalam hidup Yesus, termasuk Perjamuan terakhir, pengkhianatan dan penangkapanNya, pengadilan, penyaliban dan kematianNya di kayu salib.
Allah sendiri turun ke dunia dan menjumpai manusia dengan rendah hati Mesias Raja Damai itu datang ke dunia membawa keselamatan.
Kita belajar ketaatan dan ketulusan dalam teladan hidup Yesus. Kejujuran dan integritas Yesus menolong kita hidup dalam kebenaran dan di selamatkan.
Memberi diri dan mempersembahkan bagian terbaik dalam hidup untuk Tuhan.
Tuhan memerlukannya dan Ia akan mengembalikan- nya . Belajar dari mencari dan menemukan yang kita perlukan. Bertanggung jawab mengembalikan kembali apa yg kita pinjam dalam sukacita dan syukur.
Penjelasan Teks
Matius 21 menceritakan perjalanan Yesus ke Yerusalem. Yesus dan murid-muridNya datang ke Betfage, tempat dimana beberapa hari lagi Yesus akan mengalami banyak penderitaan (pasion week). Secara sadar Yesus memasuki via dolorasa. Ia datang menghadapi jalan penderitaan yang harus di tempuh sendiri melalui kematianNya.
Ayat 1-3 , murid-murid taat pada perintah Yesus dengan segala resIko yang di perhadapkan kepada mereka. Mengambil keledai beban yang masih muda dan mengingat pesan Yesus. Kalau ada yg menegurmu katakanlah Tuhan memerlukannya dan Ia akan menggembalikan-nya.
Ayat 4-9, orang banyak menyambut dan mengelu-elukannya. Mesias raja damai datang dengan lemah lembut dan keagunganNya terpancar. Orang-orang yang menjadikan Kristus sebagai Mesias, Raja damai meletakkan segala yang mereka miliki di bawah kakiNya, yaitu pakaian, sebagai lambang penyerahan hati. Keledai beban yang muda dialasi dengan pakaian mereka.
Ia telah datang dengan kerendahan hati, Dialah yang utama, yang besar dan mulia.
mereka mengharapkan Yesus datang sebagai Raja atas mereka yang akan membawa mereka pada kemerdekaan atas penjajah Romawi.
Orang yang berjalan di depan dan yang mengikutiNya berseru-seru “Hosiana bagi Anak Daud, diberkatikalah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosanna di tempat yang mahatinggi!” menyerukan ‘hosana’ saat membawa ranting di Hari Raya Pondok Daun, hosanna berarti, ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan selamatkanlah aku, mengacu kepada (Mazmur 118: 25-26). Hosana adalah doa dan pengharapan untuk keselamatan jiwa . Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.
Seruan hosana menjadi seruan yang berbalik menjadi salibkan dia, salibkan dia, salibkan dia.
Penghargaan sukacita menjadi hujatan karena memutar balikan kebenaran. Sambutan meriah menjadi jalan penderitaan yang mendukakan hati.
Orang banyak yang saat itu menyambutNya dengan meriah, beberapa hari kemudian akan ikut dalam gerombolan yang juga menyerukan agar Dia dihukum dan disalibkan, itu terjadi karena ketidak jujuran. Penyambutan dilakukan atas dasar kepentingan pribadi untuk dibebaskan dari pemerintahan Romawi yang saat itu berkuasa.
Refleksi dan Aplikasi
Dari cerita yesus di Yerusalem kita mendapat 2 pelajaran penting :
1. Belajar Taat dan tulus melakukan pekerjaan bagi Tuhan. Tuhan memerlukannya, Ia mau kita menjadi alat di tangannya. Seperti sebuah pena di tangan Tuhan kita ini hanyalah alat untuk menjadi tangan dan hatinya Allah bagi dunia yang terluka.
2. Jujur pada panggilan dan berkata atas nama kebenaran. Jangan membalikan fakta dan melayani atas kepentingan diri sendiri. Berkarya dan melayani bagi pekerjaan Tuhan dalam kehendak Nya.
Selamat bersiap diri dan melayani. Tuhan Yesus Memberkati.(FKK03)