Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu sengsara ketiga ,25 februari 2024. Bagi semua sahabat terkasih mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th (GMIT MARANATHA Oebufu) Klasis Kota Kupang Timur
1 PETRUS 3:13-22; dan MAZMUR 37:1-11
“SABAR MENDERITA KARENA KEBENARAN KRISTUS”
PENGANTAR
Orang jahat dan orang baik selalu ada di sekitar kita. Bagai 2 keping mata uang kejahatan dan kebaikan ada dalam diri kita. Kejahatan dan kebaikan juga membawa penderitaan dan orang mengalaminya dengan cara yang berbeda. Siapa yang mau mencintai hidup ia harus menjaga lidahnya dan bibirnya terhadapa ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yan jahat dan melakukan yang baik. Ia harus mencari perdamaian. Kasih dan damai menjadi dasar hidup bersama, itulah kebenaran yang sesungguhnya.
Janganlah jemu jemu berbuat baik karena kasih menutupi banyak sekali dosa. Inilah pesan kebenaran yang mengajar kita untuk berbuat baik. keberdosaan kita akan membawa kita kepada tindakan yang jahat dan pengakuan kita membuka pintu pengampunan yang mendamaikan kita dengan Tuhan.
Minggu sengsara ketiga memanggil kita untuk belajar hidup dalam kebenaran sekalipun penderitaan menjadi tantangan dan kesulitan yang tidak dapat kita hindari. Sabarlah menderita karena memberitakan kebenaran Kristus. Mari kita lihat penjelasannya dalam teks di bawah ini.
PENJELASAN TEKS
1 Petrus 3:13, dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik? Rajin berbuat baik disini menjelaskan kepada kita punya semangat dan terus bertambah meningkatkan kualitas pekerjaannya. Kalau orang rajin melakukan kebaikan, kejahatan akan berkurang karena ukuran untuk melakukan kebaikan akan menekan kejahatan. Berbuat baik itu bukan hanya membagi sembako/material/uang tetapi ringan tangan dan kaki menolong orang lain. Punya hati kasih dan ketulusan .
Berbuat baik butuh kesabaran dan dilandaskan oleh kasih/ hati yang tulus. Berbuat baik banyak kali membuat kita mengalami penderitaan dan penganiayaan. Jalan penderitaan itu dilalui bagi berita kebenaran.
Ayat 14-16 ; jangan takut dan gentar menghadapi penderitaan tetapi bertanggung jawablah kepada kebenaran dalam pengakuanmu. Tiap tiap orang harus siap sedia mempertanggung jawabkan pengakuannya dalam kebenaran melalui tindakan/teladan hidupnya.
Ayat 17-22: (17) sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat. Artinya ada orang yang menderita karena berbuat baik dan ada orang menderita karena kejahatannya. Yesus memberi contoh dan teladan yang baik dalam kebenaran. Yesus menderita dan mengalami kesengsaraan “suffering” berbuat baik bagi dunia sehingga setiap orang yang percaya dan mengikut Yesus mendapat anugerah keselamatan. Penderitaannya mendatangkan kebaikan bagi dunia dan segala makhluk. Banyak orang yang menderita diasingkan dan dipenjara karena melakukan kejahatan/pelanggaran tetapi dalam penderitaan yang mereka alami mereka dapat melihat Tuhan dan memberikan pengakuan pribadi tentang kebaikan Tuhan yang menolong mereka hidup dalam kebenaran dan mendapat kebaikan Allah. (18) Sebab Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita. Ia yang benar ada untuk kita orang berdosa dan kita dibenarkan karena Injil/firman/kebenaran yang hidup dalam Yesus.
Memang kebenaran itu menarik karena kebenaran tidak akan bisa di beli dan digantikan oleh apapun. Tuhan sangat tertarik dengan mereka yang hidup benar dan senantiasa mau memperkatakan kebenaran. Kebenaran itu seperti cahaya di tengah gelap; dan seperti oase/oasis “daerah yang subur dipadang gurun yang dikelilingi oleh mata air” di tengah gurun yang kering. Kebenaran membawa perbedaan dan membawa pengaruh buat banyak orang. Sementara itu setiap kejahatan dihindari orang. Demikian juga Tuhan tidak suka dengan kejahatan. Sekecil dan sehalus apapun dibungkusnya sebuah kejahatan, tetap busuk dan tercium dimata manusia dan terbuka di ruang mata Tuhan.
REFLEKSI DAN APLIKASI
Sabar menderita karena kebenaran Kristus menjadi tema mendasar dalam perenungan minggu ini. Janganlah berhenti berbuat baik, rajinlah berbuat baik sekalipun kamu menderita dan dianiaya karena berbuat baik, “berbuat baik akan mengungkapkan kebenaran dalam hidupmu”.
Ada sebuah ilustrasi tentang 2 kotak yang diberikan Tuhan kepada seorang manusia. Kotak putih dan kotak hitam . setiap kali dia melakukan kebaikan dia meletakkannya di dalam kotak putih. Dan setiap kali melakukan kejahatan dia meletakannya di kotak hitam. Dalam seminggu dia harus membuka dan menghitung berapa banyak perbuatan baik dan perbuatan jahat yang dilakukannya. Maka dia mengambil dan membuka kotak putihnya lebih dahulu. Kotak putihnya ringan dan ketika dibuka tidak ada satupun yang bisa diambil untuk dihitungnya. Lalu dia mengambil dan membuka kotak hitamnya. Kotak hitam itu sangat berat dan penuh dan dia menghitungnya tidak pernah habis. Saudara cerita ini mau mengingatkan kepada kita melakukan kebaikan tidak perlu di hitung karena itu diperhitungkan Tuhan dalam kebenaranNya. Melakukan hal yang jahat tidak akan pernah habis dan selesai untuk dihitung dan akan menjadi beban yang berat bagi kita ketika kita tidak punya keberanian untuk mengakui dan mempertanggung jawabkannya di hadapan Tuhan.
Kita punya 2 mata untuk melihat yang baik dan yang jahat. Kita punya 2 telinga untuk mendengar yang baik dan jahat. Kita punya 2 tangan dan kaki untuk menuntun kita melakukan yang baik dan jahat. Tapi kita hanya punya satu hati yang dibersihkan oleh Tuhan untuk melakukan kebenaran. Jadilah mata, telinga , tangan dan kaki yang di pakai Tuhan untuk melakukan kebaikan. Miliki hati yang dibersihkan dan dituntun oleh Roh Kudus untuk hidup dalam kebenaran.
Ada 2 catatan bagi kita:
- Kerendahan hati untuk berbicara dengan Tuhan adalah kunci yang menuntun kita hidup dituntun kebenaran
- Penderitaan tidak akan pernah berakhir dalam dunia ketika kita melihat penderitaan sebagai beban. Mari kita melihat penderitaan sebagai jalan untuk melihat Tuhan yang menuntun sampai ke batas tanggung jawab kita ( MAZMUR 37:4).
Tuhan Yesus menolong dan memberkati kita dalam merenung dan mempersiapkan khotbah ini bagi kita dan semua umat yang dilayani. Selamat bersiap diri. Selamat berefleksi.