Kupang,FKKNews.Com- Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) bekerjasama dengan Yayasan Bakti Makasar Melakukan Sosialisasi Kelompok Pamerhati Desa Program Inklusi di Desa Letbaun Kec Semau, Kupang-NTT. Jumat, (5/8/2022)
Hadir Pada Kesempatan Ini Ketua Yayasan Bakti Makasar, Kordinator Yayasan Ume daya Nusantara dan rombongan, Fasilitator UNDP Kabupaten Rote, Camat Semau, Ketua Karang Taruna Letbaun, Ketua BuMdes Nehan Letbaun, Mahasiswa KBPM UKAW Kupang, Kepala Desa Letbaun serta Perangkat Desa dan Masyarakat Desa Letbaun.
Kegiatan ini diawali dengan Doa bersama di pimpin oleh, Ibu Samarida Luin Katu.
Kordinator Yayasan Ume Daya Nusantara sekapur sirihnya mengatakan bahwa Yayasan Bakti berada di beberapa titik wilayah di Indonesia yaitu.
“Bapak, Mama saya mau jelaskan sedikit Yayasan Ume Daya Nusantara Bekerja sama atau di danai oleh Yayasan Bakiti Makasar. yayasan bakti ini dia punya wilayah ada di beberapa Wilayah 1. kota Ambon, 2. Makasar, 3.Marof, 4.Tanah Toraja, 5.Kendari, 6.Lombok timur, 7.Kabupaten Kupang dan salah satu Desa Letbaun di kecamatan semau,” Ungkap Damaris.
Lanjut Damaris menuturkan bahwa Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) berterima kasih kepada Pemerintah Desa Letbaun dan Masyarakat Desa Letbaun yang sudah Merespon baik kehadiran Yayasan Ume Daya Nusantara di Desa Letbaun.
“Kami Berterima Kasih pertemuan ini sudah di Terima dengan baik oleh kepala Desa Letbaun dan kami berharap dengan awal pertemuan ini sampai nanti 8 Tahun ke depan ada sesuatu yang berbeda dari desa ini ada champion yang bisa kami bawa ke 6 (Enam) wilayah lain, bahwa di Desa Letbaun ada Praktis cerdas yang tidak ada di Wilayah Lain,” Tutur Damaris.
Tambah Damaris Masih ada Kegiatan lain, kami harus mengetuk pintu dulu dengan Pemerintah Desa dan Masyarakat Letbaun.
“Hari ini adalah hari yang paling Bersejarah karna ini awal embrio untuk program ini berlangsung di sini, dan kegiatan kami ini adalah program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Australia, progam ini Namanya program Inklusif, kami memastikan Pemerintah Desa Letbaun menerima dukungan itu dengan baik dan benar sampai dengan Lima (5) atau Delapan Tahun (8) ke depan,” tutup Damaris.
Camat Semau Yoel M. Laitabun S.si. M.Kes dalam sambutannya mengungkapkan Terimakasih kepada Ketua Yayasan Bakti Makasar yang jauh-jauh dari Makassar rela sampai di kecamatan semau untuk membangun desa kami ini semuanya atas tuntunan Tuhan.
“Inilah kondisi kami, dengan segala kekurangan dan keterbatasan kami, tapi sangat berterima kasih, walaupun Bapak, Mama semua punya tugas atau tugas lain di kota, tetapi rela demi saya punya masyarakat di Desa Letbaun,” tutur Yoel.
“Sambung Yoel, Yayasan Bakti Makasar rela datang jauh-jauh dari Makasar untuk membangun kami di sini, luar biasa tapi sayang sekali kami punya orang di sini kalau di minta untuk datang membangun di Desa kadang kadang juga tidak mau, tetapi orang jauh jauh dari Makasar bisa sampai sini, sekali lagi Terimakasih Bapak ketua dan seluruh rombongan,” tutup Laitabun dengan Penyesalan.
Sementara itu Carlens Herison Bising selaku Pemerintah Desa Letbaun dalam Sambutannya mengungkapkan terima kasih kepada Yayasan Ume Daya, karna hari ini merupakan Kehormatan bagi Desa Letbaun. “kami di pilih pertama oleh Yayasan Bakiti Makasar, dan mengaku sebelum menjadi Kepala Desa di sini, banyak sekali angan angan Carlens, selain akademisi, perguruan tinggi, harus ada Lembaga Sosial Masyarakat (LSM).
kami tidak terlalu berharap banyak bantuan dari pemerintah, tapi bantuan bantuan seperti ini sangat kami butuhkan, pasti ada. Kami sangat butuhkan karna masyarakat kami di sini,” ujarnya
“Sebelumnya kita pernah di kunjungi disini, awal pertemuan kami waktu itu menjadi jalan masuk bagi kami atau pintu masuk untuk yayasan ini,”. tutur Carlens
“lanjut Carlens, Desa Letbaun dengan jumlah 133 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 500 lebih jiwa penduduk, kami adalah salah satu desa di kecamatan semau yang kalau di lihat secara kasat mata desa Letbaun adalah desa yang paling tertinggal di banding desa lain di kecamatan semau, karna apa? Salah satu tolak ukurnya belum ada Satu biji aspal pun ada di desa Letbaun, mau masuk dari akses kita tiga akses di sini semuanya memang rusak parah, mau dari Desa Uitao Ibu Kota Kecamatan Semau atau Desa Uiasa dan Juga Desa Batu Inan rusak parah, tapi dengan keyakinan kami yang sangat tinggi, semangat kerja masyarakat kami, mendukung Kami sebagai Pemerintah Desa, saya yakin dengan Bantuan Bapak Ibu sekalian yang datang kepada kami akan kami pelihara, kami kelola dengan baik untuk menjadi pegangan kami untuk menjadi harapan kami ke depan,”.ungkap Carlens.
sambung Kades Carlens, “masyarakat desa Letbaun 95% masyarakat kami ini petani, yang Aparatur Negara Sipil (ASN) Pun tetap kerja petani ada, jadi memang 100% kita petani, merngkap peternak, merangkap petani rumput laut.
Karna apa? Bertani itu musiman, kita hanya menunggu hujan, kalau hujan kita bertani, setelah musim hujan ketersediaan Air kurang, sehingga ada yang beralih peternak,menenun, pedagang dan juga ada yang menjadi nelayan rumput laut,”Tutup Mantan Jurnalis Jawa pos itu.(*/Ys/FKK)