Kupang, FKKNews.com – Shalom, sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu sengsara kedua , 18 februari 2024. Bagi semua sahabat terkasih mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, Sabtu (17/2/2023)
Efesus 2:11-22
Tema : Jalan Tuhan Adalah Jalan Damai
Pengantar
Perseteruan terjadi karena ada pemisahan dalam sebuah persekutuan. Perseteruan adalah permusuhan, perselisihaan, pertengkaran dan berawal dari rasa superioritas seseorang. Tidak mau kalah dengan orang lain, selalu merasa diri benar, iri hati dan emosional yang meledak ledak. Minggu sengsara kedua ini kita diajak bermenung dalam pendamaian yang dilakukan Allah melalui Yesus Kristus puteraNya. Allah meruntuhkan tembok pemisah diantara manusia yang berseteru melalui jalan pendamaian. Ada rekonsiliasi yang dinyatakan Allah melalui Yesus Kristus bagi dunia. Menjaga relasi dan komunikasi dalam persekutuan menjadi dasar yang sangat penting. Karena persekutuan adalah kekuatan terbesar untuk hidup di tengah dunia “persekutuan itu “ domainnya Allah”. Persekutuan terjadi karena ada yang merekatkan dan darah Kristuslah perekat persekutuan.
Perseteruan sering terjadi di luar kendali manusia karena perseteruan itu dibuat oleh manusia dan dikendalikan oleh manusia. Perbuatan dosa membuat kita membuat tembok pemisah diantara kita. Pengakuan akan keberdosaan kita akan membuka pintu pengampunan yang mendamaikan kita dengan Tuhan. Mari kita lihat penjelasannya dalam teks di bawah ini.
Penjelasan Teks
Efesus adalah pusat kota dengan beragam budaya, religious dan masyarakat yang mempunyai latar belakang yahudi dan non yahudi. Bagi yang berlatar belakang Yahudi, mereka telah melakukan sunat sebelum menjadi Kristen. Tetapi bagi yang bukan Yahudi, mereka tidak bersunat. Dari sinilah muncul perpecahan, ada kecenderungan dari mereka yang berlatar belakang Yahudi agar semua orang yang menjadi Kristen juga bersunat. Terhadap persoalan ini, Paulus menekankan bahwa itu adalah sunat lahiriah. Sunat oleh buatan tangan manusia. Sekarang sunat tidak boleh menjadi sebuah persoalan karena kini semua orang telah menjadi bagian dari janji Allah. Masalah sunat ini, dapat kita temukan pada semua surat-surat Paulus. Bagi Paulus, hal paling penting adalah menaati hukum-hukum Allah (1 Kor. 7:19).
Efesus 2:11-14 , bagian ini menjelaskan bahwa yang menjadi pemersatu pengikut Kristus adalah darah Kristus (ay. 13). Jadi, perdebatan tentang sunat tidak boleh lagi ada di kalangan orang percaya. Darah Kristus telah menyatukan mereka sebagai satu anggota tubuh Kristus. Yang jauh sudah menjadi dekat oleh darah Kristus. Pesan pemberitaan ini menjadi pembelajaran bagi kita “ media pendamaian itu bagi kita melalui darah Kristus” melalui jalan penderitaan, kematian dan kebangkitan Kristus telah meruntuhkan tembok pemisah yakni perseteruan.
“Persekutuan itu dibuat oleh Allah tetapi perseteruan di buat oleh tangan manusia” . Dialah Damai sejahtera kita , adalah jalan mediasi dan rekonsiliasi yang dibuat Allah melalui Yesus Kristus puteraNya. Karena itu tembok pemisah yang menjadi perseteruan di hancurkan oleh Darah Kristus yang menebus dan mendatangkan damai sejahtera bagi dunia terutama mereka yang percaya pada-Nya. Kalau hidup dalam perseteruan memisahkan kita dari Tuhan. Kuasa dosa di hancurkan dalam pengampunan melalui Karya Kristus, karena itu pengampunan adalah bagian mendasar untuk mendapat bagian dalam damai sejahtera Allah. Yang jauh menjadi dekat karena Dialah Jalan pendamaian; oleh darah Kristus mempersatukan dan melenyapkan segala perseteruan. Kita dipersatukan di dalam ” Damai sejahtera” itulah yang membuat semua pihak yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat menjadi satu dalam Roh dan dapat sampai kepada Bapa.
Efesus 2:15-22; yang jauh menjadi dekat oleh darah Kristus. Hari ini Teknologi sering menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh sebagai sebuah media. Tetapi Darah Kristuslah media pendamaian itu bagi kita. Darah kristuslah yang membebaskan dan menebus kita. Jalan Allah adalah jalan damai bagi umat percaya. Bicara tentang damai sejahtera mengajak kita menjaga relasi dan komunikasi dengan Tuhan. berbicara dengan Tuhan adalah jalan damai yang diberikan Allah telah merubuhkan tembok pemisah /perseteruan. Mari kita melihat kembali jalan damai Allah bagi kita.
Mengutip perkataan Dietrik boenhofer seorang teolog Jerman mengatakan dalam pendapatnya ketika menentang ketidak adilan dan penindasan yang terjadi terhadap banyak orang untuk menyuarakan kebenaran tentang Allah. ” Kuasa di wilayah public, politik dan religious agama manapun membuat manusia terjangkit dan terinfeksi oleh kebodohan”. Terinfeksi dan terjangkit tidak bisa sembuh dari virus kebodohan karena kuasa yang muncul di wilayah public, politik , agama sering kali membuat manusia menjadi alat yang di gunakan oleh manusia untuk kebodohan dan bukan damai sejahtera . “Kebodohan itu adalah musuh kebaikan”, bukan kejahatan musuh kebaikan, karena orang bodoh bisa melakukan kejahatan”. Karena orang bodoh itu dikendalikan dan dikuasai oleh orang lain. Dikendalikan oleh manusia yang merasa dirinya di atas dan paling pintar. Karena itu dibutuhkan tindakan pembebasan dan Boenhoefer mengatakan tindakan pembebasan itu dilakukan oleh Kristus dengan darahNya yang kudus untuk meperdamaikan semua orang, sehingga orang yang jauh menjadi dekat dan di dekatkan oleh darah Kristus dalam sebuah kehidupan yang dikendalikan oleh Allah, bukan di kendalikan oleh manusia oleh emosi dan tindakan yang disesalinya kemudian. Saya setuju dengan pernyataan Boenhoefer ini bahwa ada banyak kuasa di lingkungan kita hari ini dalam situasi politik dan religious hari ini. Banyak manusia yang akhirnya terinfeksi sendiri oleh hal hal di luar hati nuraninya yang akhirnya menjatuhkannya sendiri karena di kuasai /dikendalikan oleh orang lain dengan situasi dan kondisinya hari ini.
“Di dalam Dia kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah di dalam Roh”
, 2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, q dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. 2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera r kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat s “, 2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh t beroleh jalan masuk u kepada Bapa 1 . v 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, w melainkan kawan sewarga x dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga y Allah, 2:20 yang dibangun z di atas dasar a para rasul 2 dan para nabi, b dengan Kristus Yesus c sebagai batu penjuru. d 2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah e yang kudus, di dalam Tuhan. 2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Mari kita melihat kembali pada rencana dan kehendak Allah , menjadi orang orang yang dikendalikan oleh Kuasa Allah, kuasa Roh Kudus bukan di kuasai oleh keinginan manusia, emosional kita tetapi di kuasai oleh Roh Allah sehingga ada keseimbangan yang kita dapatkan dari apa yang kita pikirkan, inginkan dan rasakan bersama sama dengan Allah. Darah kristus mempersatukan kita dalam damai sejahtera itu, Yesus menjadi mediator yang menyatukan yang jauh dan dekat, untuk berjumpa dengan Allah dan berjumpa dengan manusia. Darah Kristus membuat rekonsiliasi/pendamaian. Jangan biarkan perseteruan menjatuhkan kita sehingga ego kita yang tampil sehingga kemuliaan yang diberikan Allah tidak nampak dalam hidup persekutuan kita. Artinya ketika orang memunculkan ego nya maka ia selalu ingin lebih baik dari orang lain, selalu ingin di dengar dan tidak mau mendengar apa yang disampaikan orang. Selalu membenarkan diri dan merasa paling benar dari orang lain, selalu ingin lebih dan tidak ada orang yang boleh lebih dari saya..
Kita berhadapan dengan situasi keberagaman dan kemajemukan bangsa kita ketika kita memilih siapa yang pantas dan layak untuk di hargai dalam ukuran manusia. Siapa yang pantas untuk memimpin rakyat/bangsa Indonesia. Ada dalam kepemimpinan di gereja, pemerintahan, dll. Sehingga orang memakai segala cara dalam kebodohannya yang membuat ia ditindas oleh tindakannya sendiri. Orang memakai berbagai cara untuk melawan kebaikan, sehingga manusia menguasai manusia , manusia mengendalikan manusia. Inilah yang membuat tembok pemisah dan perseteruan.
Refleksi dan Aplikasi
Persekutuan kita ciptakan bersama dengan Tuhan, sehingga orang tidak merasa dirinya lebih berkuasa dari Tuhan dan orang lain. Jalan Allah adalah jalan damai. Berjalan bersama sama itu tidak mudah penuh dengan tantangan yang menimbulkan perseteruan, perpisahan, permusuhan, karena itu dibutuhkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual. Hanya orang yang punya hati bisa melayani dan berkarya bagi Tuhan. Kita harus punya hati yang mengampuni dan merendahkan diri di hadapan Tuhan untuk membawa dan menghadirkan terang kasih Allah dalam dunia :
- Butuh kerendahan hati
- Butuh pemberian diri/ penyerahan diri dan hidup untuk berbagi dan melayani untuk kepentingan banyak orang. Selamat bersiap diri bagi kita semua. Salam dan doa dari pastori Oebufu . Tuhan Yesus Memberkati kita.(FKK03)