“Mengarahkan pandangan pada sumber keselamatan” Renungan GMIT, Ibadat Minggu 3 Maret 2024

Kupang, FKKNews.com – Shalom sahabat sepelayanan, selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan Khotbah 3 Maret 2024 dalam Minggu sengsara ke empat bagi semua sahabat terkasih, semoga kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat salam doa beserta dari Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, Sabtu (2/3/2024)

Bilangan 21:4-9

Tema : Mengarahkan pandangan pada sumber keselamatan

Pengantar

Keluarnya bangsa Israel dari Mesir menuju tanah Kanaan melewati proses perjalanan yang panjang. Melewati Padang gurun menjadi cerita perjalanan panjang bangsa Israel berjalan bersama pimpinan Tuhan lewat hambanya Musa.Tuhan membuat Israel menaklukan negeri Arad di negeri orang Kanaan. Israel sudah merasakan kuasa Tuhan karena permohonan mereka. Dan mereka di ingatkan untuk mengarahkan pandangannya pada Allah sumber keselamatan. Hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Allah sumber keselamatan itu.

Penjelasan Teks 

Cerita perjalanan melewati Padang gurun menjadi penuh makna yang membawa pelajaran berharga bagi bangsa Israel. Dalam keluaran 21 : 4-9, kita melihat tokoh Musa sebagai pemimpin umat yang membangun relasi dan komunikasi yang baik dengan Tuhan. Musa menjadi media yang mempertemukan umat Israel dengan Tuhan.

Keluaran 21 ayat 4 diawali dengan pengeluhan dan amarah dari bangsa Israel kepada Tuhan dan Musa.

Bangsa Israel memberontak kepada Tuhan dan penyebabnya adalah karena keadaan lingkungan yang memicu mereka tidak sabar dan tidak mampu menahan diri dan hati. Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati? .. karena makanan minuman di sini hambar. Di Mesir walaupun jadi budak dan tawanan masih dapat makan enak ada daging dan roti. Pertanyaan ini ditujukan kepada Musa dan Tuhan. Pertanyaan ini muncul karena emosional dan ketidakmampuan mereka menghadapi penderitaan .

Kami telah muak dengan keadaan ini itulah keluhan bangsa Israel, tidak ada rasa syukur karena penderitaan soal makan dan minum. Saudaraku terkadang persoalan makan minum menjadikan kita susah dan menderita, kita harus belajar bersyukur.

Ayat 6 , Tuhan menyuruh ular tedung menagut mereka dan banyak orang Israel yang mati. Cara Tuhan memperingatkan bangsa Israel dengan memerintah ular menagut mereka sebagai bentuk peringatan agar mereka sadar Tuhan sanggup memerintahkan semua ciptaan untuk memperingatkan manusia untuk datang kepada Tuhan.

Ayat 7, karena di pagut ular tedung dan banyak orang Israel yang mati, maka datanglah bangsa itu kepada Musa dalam sebuah pengakuan ” kami telah berdosa kepada Tuhan. Pengakuan ini terlahir dalam penyesalan karena mereka berkata kata melawan Musa dan Tuhan. Berdoalah kepada Tuhan supaya kami di jauhkan dari ular ular ini. Takut mati di pagut ular membuat mereka sadar hanya Tuhan yang sanggup menyelamatkan mereka dari serangan ular tedung dan Musa lah orang yang bisa menyampaikan permohonan mereka kepada Tuhan. Takut mati di pagut ular membuat bangsa Israel sadar diri.

Ayat 8-9, Tuhan berfirman kepada Musa, buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang dan setiap orang yang terpagut dan melihat ke arahnya dia akan hidup.

Tuhan selalu berbicara dengan berfirman. Apa yang disampaikan lewat firman Tuhan mengingatkan kita bahwa perkataan Tuhan ya dan amin dalam hidup kita. Musa melakukan dengan taat apa yg di firmankan Tuhan. Musa membuat ular tembaga pada sebuah tiang dan orang yg terpagut ular tedung ketika memandang kepada tiang itu tetaplah ia hidup.

Refleksi dan Aplikasi

Ada banyak Orang percaya/ beriman menjadi mudah marah dan emosional, tidak sabaran karena keadaan hidup yang dialaminya. Seperti bangsa Israel dalam bacaan kita . Menuntut Tuhan memenuhi harapan dan keinginan tetapi tidak mau mengalami tantangan dalam kehidupan. tidak mau melewati penderitaan ketika diproses dan disaring untuk menjadi murni dalam beriman. Perilaku kita akan mengakibatkan kesulitan, pertama ketika kita tidak mensyukuri apa yang ada pada kita lalu membandingkan dengan orang lain, lalu mempersalahkan Tuhan.

Ada manna dan puyuh. Sudah punya tiang awan dan api, tapi mau makan roti dan daging seperti yang dimiliki orang lain. Ketika kita menjadi tidak puas dengan yang sudah kita miliki lalu mempersalahkan Tuhan.

Kedua , perlu keberanian untuk mengaku di hadapan Tuhan kita adalah orang berdosa dan pengakuan itu dibawa dalam hadirat Tuhan melalui doa. Cara juta menyampaikan permohonan berbicara dengan Tuhan melalui doa. Tuhan menjawab doa abdinya Musa. Musa taat pada perintah Tuhan membuat orang Israel memandang kepada sumber keselamatan itu yaitu Allah sendiri. Ular tembaga dan tiang tidak membuat kita hidup tetapi memandang kepada Allah sumber hidup itu yang membuat kita hidup sampai hari ini.

Tuhan memberkati kita semua. Selamat bersiap diri. Salam dan doa dari pastori Maranatha Oebufu. Pdt Desiana Rondo Effendy M.Th.(FKK03)

Hot this week

“Sabar Menderita Karena Kebenaran Kristus” Minggu sengsara III , 25 februari 2024

Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat...

Ngaku Bisa Loloskan Siswa ke SMAN 1, Guru PNS di Kota Kupang Tipu 9 Ortu

Kupang, FKKNews.com - Oknum Guru di kota Kupang atas...

Kasus Pembunuhan terhadap Mahasiswa Asal Alor Bukan Berawal Dari Syukuran Pesta Wisuda, Berikut Penjelasan dari AKP Jemy Noke

Kupang, FkkNews.com - Kasus pembunuhan yang terjadi di Kelurahan...

Tepati Janji Kampanya, Wali Kota Kupang Christian Widodo Wujudkan Program Liang Kubur Gratis

Kupang, FKKNews.com - Pemerintah Kota Kupang mewujudkan salah satu...

Ketua Umum Partai Nasdem Surati KPU RI Terkait Pengunduran Diri Caleg DPR RI Ratu Wulla Saat Rekapitulasi Nasional

Jakarta, FKKNews.com - Saksi dari Partai Nasdem menyampaikan surat...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img