Kalabahi, FkkNews.com – Ketua Organisasi Alor Corruption Watch (ACW) merespon pertemuan antar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Alor melalui Komisi I yang mengundang Inspektorat Daerah dalam agenda Rapat Dengar Pendapat, waktu itu hadir di pertemuan ada Kepala Inspektorat Daerah Kabupaten Alor bersama stafnya, kemudian Anggota Komisi yang hadir Sulaiman Singhs Ketua, Yahuda lanlu Wakil Ketua, Rajab Leki Sekretaris, Syaefullo Daeng Mamala Anggota, Nabois tallo Anggota, Yohanis atamai Anggota.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Ketua Komisi I, Sulaiman Singhs, S.H, kepada media ini kemudian menyampaikan bahwa materi yang dibahas adalah terkait pengelolaan anggaran atau dana olahraga dalam rapat dengar pendapat bersama Inspektorat Daerah Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rapat Dengar Pendapat dilaksanakan pada rabu, (12/02/2025) sekitar pukul 09:00 di ruang kerja komisi I DPRD Kabupaten Alor.
Anggota DPRD empat periode itu mengatakan bahwa dirinya bersama rekan-rekannya tidak melihat ada pertanggungjawaban, sehingga ia menyampaikan bahwa daripada salah urus lebih jauh, yah sebaiknya itu maka harus ada pemeriksaan, dan selama ini memang dana olahraga ini oleh inspektorat daerah tidak dimasukkan dalam objek pemeriksaan, jadi selama ini diberikan tetapi dia belum menjadi objek pemeriksaan.
Lebih lengkapnya, sebelumnya sudah diberitakan oleh media ini dengan judul berita “Miris! Pengelola Dana Pembinaan Olahraga Belum Pernah Diperiksa, Komisi I DPRD Gelar RDP Minta Irda Alor Audit Secara Menyeluruh” Menanggapi pemberitaan media ini, Ketua Organisasi Alor Corrupcion Watch, Alhadi Ulumando saat bertemu Sekretaris Inspektorat Daerah kemudian mengatakan akhir-akhir ini memang terjadi maraknya kasus korupsi di desa akhirnya sepertinya kita terhipnotis kita terbuai dengan segala macam kasus desa, sementara ada sektor-sektor lain yang kemudian itu menjadi kita tidak bisa pungkiri menjadi sektor yang sangat sensitif untuk menggarap keuntungan disana.
“Baru-baru ini saya juga membaca salah satu berita yang dimuat oleh media FkkNews.com, bahwa teman-teman di irda telah melakukan RDP dengan anggota DPRD komisi I, bahwa ternyata sejauh ini irda tidak pernah melakukan investigasi atau pemeriksaan di Dinas pemuda dan olahraga, ini juga menjadi kecurigaan kami, ada apa? sehingga dinas sebesar dinas pemuda dan olahraga itu tidak diaudit, sejauh ini yah menurut keterangan RDP itu,” ujar Alhadi saat berorasi di hadapan sekretaris irda, kami, (13/02/2025).
Alhadi sesuai melakukan aksi demonstrasi kemudian saat ditemui oleh wartawan media ini mengatakan bahwa ia menduga bahwa ada indikasi kuat korupsi dana pembinaan pemuda dan olahraga di dinas pemuda dan olahraga dan oknum-oknum yang mengelola dana di beberapa cabang olahraga tersebut.
“Kami juga kaget membaca berita itu, ternyata dana pembinaan olahraga ini juga menjadi lahan untuk para oknum-oknum melakukan korupsi di dalam, sehingga kami minta agar irda melakukan pemeriksaan secara keseluruhan agar kasus ini bisa terbongkar, harus segera ditindaklanjuti, apabila ada temuan maka segera diproses hukum,” tegas Alhadi.
Dalam pantauan media ini saat aliansi rakyat tertindas yang diantaranya ada organisasi ikatan mahasiswa pulau pantar bersama organisasi alor corruption watch melakukan aksi demonstrasi di kantor inspektorat daerah dan ditemui oleh sekretaris irda, sekretaris irda kemudian tidak menjawab pernyataan dari ketua ACW Alhadi terkait dugaan korupsi dana pembinaan terhadap oknum-oknum yang mengelola dana tersebut. (FKK/Eka Blegur).