Kalabahi, FkkNews.com – Ikatan Mahasiswa Pulau Pantar (IMP2) bersama Alor Coruption Watch (ACW) yang tergabung dalam aliansi masyarakat tertindas (AMAT) mendesak Inspektorat Daerah (IRDA) Kabupaten Alor untuk mengaudit Kepala Puskesmas Taman Mataru, Sri Handayani Samoy. menurut Ketua ACW Alhadi Ulumando, banyak kejanggalan yang ditemukan saat Sri Handayani Samoy memimpin Puskesmas Taman Mataru.
“Kepala puskesmas Sri Handayani Samoy dinilai memiliki rekam jejak yang buruk karena sebelum bergeser ke Taman Mataru, yang bersangutan mendapat masalah saat dipercayakan menjadi Kepala Muskesmas Mainang,” ujar Alhadi saat beraudiensi bersama sekretaris irda, kamis, (13/02/2024).
Di Puskesmas Mainang sebagaimana yang disampaikan Sekretaris IRDA Kabupaten Alor Mathias Lukuaka, SH bahwa berdasarkan hasil audit IRDA, ditemukan kerugian sebesar Rp.100 juta lebih yang harus disetor kembali oleh Sri Handayani Samoy.
Menurut Alhadi, memiliki rekam jejak buruk ini yang mendorong ACW mendesak IRDA Alor untuk mengaudit Samoy yang kini menjabat Kepala Puskesmas Taman Mataru.
“Hari ini memang marak terjadi dugaan korupsi dana desa di desa-desa, akhirnya kita terhipnotis dengan dana desa, sementara di sektor lain yang tidak bisa kita pungkiri menjadi sektor yang sensitif untuk menggarap keuntungan di sana,” kata Ketua ACW Alhadi Ulumando kepada Sekretaris IRDA Kabupaten Alor.
Lebih lanjut, Alhadi, salah satu yang paling krusial adalah IRDA tolong periksa Kepala Puskesmas Taman Mataru Sri Handayani Samoy, pinta Ulumando dihadapan Sekretaris IRDA dan sejumlah auditor IRDA Alor ketika wadah yang dipimpinnya bergabung dengan Ikatan Mahasiswa Pulau Pantar (IMP2) dalam Aliansi Masyarakat Tertindas (AMAT) melakukan aksi damai di Kantor Irda Kabupaten Alor.
“Desakan untuk audit Kepala Puskesmas Taman Mataru ini menjadi skala prioritas. Yang saya maksudkan itu Irda segera audit Kepala Puskesmas Taman Mataru karena banyak sekali media yang meliput soal ini,” jelas Alhadi.
Memang hari ini, lanjut Alhadi, kita tidak punya data yang kuat, bukti yang failit tetapi demikian Ulumando, ia hakul yakin bahwa yang berkompeten atau yang bertugas untuk memverivikasi kebenaran adalah teman-teman di Irda. Meskipun hari ini kita tidak menaruh kepercayaan terhadap Irda tetapi negara telah mempercayakan kepada mereka (Irda) untuk menginvestigasi masalah ini.
“Ibu Samoy ini kalau tidak salah pernah menjadi Kepala Puskesmas Mainang dan katanya sudah beberapa kali dipanggil Irda kenyataannya hilang saja,” ungkap Alhadi.
Benar jika hari ini banyak tuntutan untuk mengaudit pengelolaan dana desa tetapi Irda jangan lupa ke sektor kesehatan dan dinas pendidikan yang mengelolah anggaran dalam jumlah yang besar.
Menanggapi pernyataan Aktivis HMI, Ketua ACW Alhadi Ulumando ini, Sekretaris Irda Kabupaten Alor Mathias Lukuaka, SH mengaku, Kepala Puskesmas Taman Mataru, Sri Handayani Samoy sebelumnya menjabat sebagai Kepala Puskesmas Mainang.
“Di Puskesmas Mainang pada Tahun 2023 Irda sudah melakukan audit dan didapati temuan sebesar Rp.100 juta lebih yang menjadi tanggung jawab Sri Handayani Samoy untuk menyelesaikannya,” Ungkap Lukuaka.
Sekretaris Irda mengungkapkan bahwa, dari temuan sebesar Rp. 100 juta lebih itu baru disetor atau dikembalikan Rp. 9 jutaan oleh Sri Handayani Samoy, jelas sekretaris irda Lukuaka dihadapan massa aksi yang melakukan aksi demonstrasi.
Mendengar pernyataan dari Sekretaris IRDA Alor, Mathias Lukuaka, SH, Ketua ACW Alhadi Ulumando kemudian menegaskan bahwa data yang disampaikan oleh Sekretaris Inspektorat Daerah Alor itu sama dengan data yang dimilik ACW. (FKK/Eka Blegur).