Kupang, FKKNews.com – Dalam era teknologi Blockchain, industri kreatif dapat mengalami perubahan signifikan. Teknologi Blockchain dapat digunakan untuk melindungi hak cipta, memfasilitasi pembayaran, dan mengurangi biaya dalam produksi dan distribusi konten kreatif.
Masa depan industri kreatif di era teknologi Blockchain akan menampilkan platform yang terdesentralisasi dan transparan, di mana artis dan kreator dapat mendapatkan penghasilan yang lebih adil dan langsung dari karyanya. Selain itu, pengguna juga dapat lebih mudah menemukan dan mengakses konten kreatif yang berkualitas tinggi, tanpa adanya intervensi pihak ketiga.
Namun, seperti teknologi baru lainnya, adopsi teknologi Blockchain di industri kreatif juga akan memerlukan penyesuaian, pelatihan, dan pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja teknologi tersebut.
Perkenalkan Narsumber kita hari ini :Evans Moris Cheahn
Founder & CEO dari Sliva Technology Indonesia & SlivaDoc
Selain itu saya berprofesi sebagai Blockchain specials yang sudah banyak ngebuilt ekosistem blockchain di Beberapa perusahaan di Indonesia yang di antara nya : CREO ENGINE, Matakala, dll
Ivan Rondo adalah salah satu kreator muda NTT yg sudah 17 tahun aktif dan profesional di Industri Kretif/Seni pertunjukan sebagai Event Organiser Profesional yang dikenal dengan Brand NTTnesia.
Disamping itu juga aktif dalam mendoring literasi & edukasi skill digital “Digital Ministry” bagi para pemuda gereja dan komunitas untuk bertransformasi dengan tehnology.
Beliau juga dioercaya oleh Indonesia Creative Cities Network (ICCN) sebagai Kordinator Daerah di NTT yang menaungi lebih dari 200 pelaku Industri/ekonomi kreatif.
Ivan Rondo juga salah satu enthusiast Crypto & Blokchain tehnology. (FKK02)