Kupang, FKKNews.com – Bupati Belu Periode 2016-2021, Willy Brodus Lay menceritakan momen saat mengikuti pelantikan Kabinet Baru Negara Democratic Timor Leste dibawah pimpinan Perdana Menteri (PM) Xanana Gusmao, kehadirannya untuk memberi selamat kepada sahabatnya Mariano Assanami yang masuk dalam kabinet ke – IX Timor Leste sebagai Wakil perdana Menteri.
Saat ditemui di Kupang pada Rabu (5/7/2023) Ia menyampaikan bahwa pertemuannya dengan Mariano Assanami sangat bermanfaat karena banyak hal mengenai kepentingan Indonesia dan Timor Leste yang dibahas, salah satunya adalah membangun daerah dimulai dari desa atau pinggiran.
“Sebagai negara tetangga dengan Indonesia, Ia mengharapkan adanya kerja sama dengan pemerintah Indonesia terutama pakan ternak, untuk ayam potong mereka impor seratus persen, kalau mereka bisa produksi pakan ternak berarti peternakan ayam potong bisa berkembang di sana,” ungkap Politisi Demokrat Tersebut.
Sebagai Calon Anggota DPR RI Dapil NTT II, Ia berharap banyak kerja sama yang terjalin antara pemerintah Indonesia dan Timor Leste untuk memajukan semua aspek kehidupan masyarakat di dua Negera tersebut.
“Kita di Indonesia kita mengharapkan ekspor sebanyak mungkin ke Timor Leste, demikian dari Timor Leste akan berpikir bagaimana mengurangi ekspor, sehingga kita bisa melihat peluang apa yang bisa kita lakukan kerja sama dengan Timor Leste, Banyak hal yang bisa kita lakukan,” pungkasnya.
Ia menyampaikan bahwa biaya bongkar muat di Timor Leste sedikit lebih mahal sehingga pemerintah di sana sedang mencari jalan keluar untuk inovasi dalam mengatasi masalah tersebut.
“Mereka sedang menjajaki kemungkinan untuk barang-barang yang berasal dari Surabaya dan Jakarta dibongkar di Pelabuhan Wini atau Atapupu, biaya bongkar muat di pelabuhan baru di Dili sedikit lebih tinggi di bandingkan dengan di indonesia, sehingga ini bisa menjadi peluang bagi pengusaha,” imbuhnya.
Ia mengatakan bahwa kalau dipercaya sebagai wakil rakyat di Senayan pada tahun 2024, Ia akan melihat potensi yang ada di daerah perbatasan untuk menghasilkan input bagi Indonesia terutama masyarakat NTT yang ada di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
“Ini salah satu sumber devisa dari pariwisata di perbatasan, kita akan hidupkan sehingga hubungan antar kedua negara saling menguntungkan dari sisi ekonomi, contohnya festival, kalau banyak festival di daerah perbatasan otomatis menarik turis untuk datang, waktu saya menjabat sebagai Bupati Belu saya sudah lakukan banyak festival,” bebernya.
Ia berharap semakin banyak fasilitas di daerah perbatasan karena dengan tersedianya banyak fasilitas di perbatasan semakin memudahkan akses lintas negara untuk masyarakat yang melakukan kegiatan di daerah perbatasan atau yang melintas ke wilayah Timor Leste maupun Indonesia.
“Belum ada hotel di daerah perbatasan untuk pertemuan internasional, pihak swasta harus berpikir ke arah sana, sehingga ada pertemuan informal atau rapat sudah tersedia, tidak perlu harus di Kupang lagi atau di Denpasar, karena di Atambua sudah tersedia, pembangunan hotel bisa membuat kota perbatasan berperan dalam pembangunan di Indonesia,” harapnya.
Ia juga mengaku bersyukur karena Presiden Jokowi telah membangun banyak infastruktur di daerah perbatasan sehingga memudahkan akses antar kedua Negara Timor Leste dan Indonesia, sehingga APBN yang diakses kalau dipercaya menjadi anggota DPR RI, Ia bisa membantu pembangunan di wilayah perbatasan. (FKK03)