Top 5 minggu ini

spot_img

Related Posts

Ganti Jembatan Bambu, BPJN NTT Bangun Jembatan Rangka Baja Senilai Rp 2 M Untuk Warga Saukibe, Ambal

Kupang, FKKNews.Com-Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT telah membangun jembatan di Desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut (Ambal), Kabupaten Kupang, NTT. Jembatan sepanjang 30 meter dan lebar 5 meter ini menghubungkan Desa Saukibe (desa induk, red) dengan kawasan relokasi (transmigrasi lokal/translok, red). Jembatan dengan nilai sekitar Rp 2 M tersebut dibangun hanya dalam waktu 58 hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Desa induk Saukibe dan daerah translok hanya dihubungkan oleh jembatan darurat yang terbuat dari bambu. Jembatan darurat tersebut dibangun saat pembangunan lokasi translok. Sedangkan jembatan yang baru di bangun menggunakan rangka baja jenis Bailey. Panjang bentangan jembatan sekitar 30 meter. Sedangkan lebarnya 5 meter.

Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto, ST, MT melalui Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) 1 (Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua) BPJN NTT, Azhari Kasim, ST, MT yang ditemui di Kantor PJN 1 NTT pada Kamis (16/2/23) menjelaskan, pembangunan jembatan Saukibe dibangun pihaknya untuk membuka isolasi wilayah tersebut berdasarkan usulan Pemerintah Daerah ke BPJN NTT.

“Pembangunan Jembatan Saukibe merupakan usulan Pemda guna membuka isolasi wilayah dan menghubungkan Desa Saukibe (Desa Induk, red) dengan daerah Transmigrasi Lokal (Translok, red) sebagai daerah permukiman baru yang selama ini hanya dihubungkan dengan Jembatan Darurat dari bambu,” jelas Azhari.

Menurut Azhari, Pemerintah Pusat dan Pemda perlu bersinergi untuk menjawab kebutuhan masyarakat. “Kan Pemerintah Pusat dan Daerah harus bersinergi. Kalau Pemda kesulitan, Pemerintah Pusat (melalui BPJN NTT, red) harus membantu selama ada ketersediaan dana. Ke depan, Pemerintah Pusat bisa membantu pembangunan jalan di daerah (jalan provinsi/kabupaten, red),” beber Azhari.

Azhari menjelaskan, selain Jembatan Saukibe, BPJN NTT sudah banyak berkiprah untuk membantu masyarakat di NTT. Antara lain, Pembangunan Jalan Poros Tengah hingga lokasi Observatorium (Teropong Bintang di Gunung Timau (Amfoang Selatan) yang merupakan jalan (aset, red) Kabupaten Kupang Jembatan Termanu dan berapa ruas jalan/jembatan di NTT.

Baca juga  Marten Nenabu Kandidat Terkuat Bakal Calon Kepala Desa Op

“Jalan Poros Tengah itu kan di bangun BPJN. Jadi tidak tertutup kemungkinan kalau daerah butuh bantuan pembangunan jalan/jembatan, ya BPJN bantu. Asalkan diusulkan, diterima dan tersedia dananya,” ujar Azhari.

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PJN 1.1, Paul Hugo Zachariasz, ST, MT yang dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp/WA, membenarkan telah selesainya pembangunan jembatan tersebut.

“Jembatan Saukibe sudah selesai dibangun. Sudah di PHO (serah terima tahap 1, red) sejak tanggal 26 Desember 2022. Saat ini sudah digunakan oleh masyarakat Saukibe dan sekitarnya,” tulis Paul.

Menurut Paul, waktu penyelesaian pekerjaan, lebih cepat dari masa kontrak. “Sesuai kontrak, waktu pelaksanaannya selama 70 hari kalender. Dihitung sejak 18 Oktober 2022. Namun PT. Nanda Karya Putra Pratama sebagai kontraktor pelaksana, dapat menyelesaikan pembangunan Jembatan Saukibe pada tanggal 16 Desember 2022,” jelasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, pembangunan jembatan itu hanya dilaksanakan dalam waktu 58 hari kalender. “Pembanguannya rangka baja Bakry itu lebih cepat (12 hari, red( dari waktu yang tertera dalam kontrak kerja,” jelas Paul.

Mengenai mutu/kualitas jembatan, Paul mengatakan, jembatan tersebut dibangun sesuai standar mutu dalam kontrak. “Kualitasnya bagus karena dalam pelaksanaannya diawasi oleh konsultan pengawas sehingga pengendalian mutu berjalan dengan baik,” jawabnya.

Direktur Utama PT. Nanda Putra Pratama, Ir. Charles Angkiriwang yang dikonfirmasi wartawan melalui telepon selularnya belum lama ini, membenarkan bahwa pihaknya telah selesai membangun jembatan Saukibe tersebut. Namun Ia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut.

“Sebaiknya untuk hal-hal teknis pekerjaan, dijelaskan oleh PPK, Pak Sachariasz. Beliau lebih pas untuk menjelaskan secara teknis,” ujarnya. (*/01/FKK/tim)

Popular Articles