Kupang, FKKNews.com – Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku bahwa program orangtua asuh berkontribusi besar dalam ikut mengentaskan kasus bayi dan balita penderita stunting menggunakan pendekatan orang tua asuh dengan dana CSR Perusahaan BUMD, hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kota Kupang, Djidja Kadiwanu, saat menerima penghargaan Penggerak Orangtua Asuh Peduli Stunting, Selasa, 3 Oktober 2023 lalu.
.”Ini menjadi bukti, hasil kerja keras dan kerja kolaborasi antara Pemerintah Kota Kupang, kelompok masyarakat dan orang tua asuh yang telah memberikan hasil yang positif,”ujarnya
Ia mengatakan bahwa tingkat penderita suatu kasus penyakit atau prevalensi stunting di Kota Kupang dari tahun 2022 ke tahun 2023, menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. tercatat pada tahun 2022, stunting di Kota Kupang ada pada angka 21,5persen atau 5.497 balita stunting, dengan tingkat partisipasi masyarakat 93 persen, namun di tahun 2023, tercatat angka stunting Kota Kupang menurun hingga 17,2persen atau 4.019 balita stunting, dengan partisipasi masyarakat 96,1 persen.
“Program orangtua asuh berperan ikut menurunkan angka kasus stunting di kota Kupang, dan kemajuannya memberikan hasil positif,”ungkapnya.
Upaya penurunan persentase prevalensi di Kota Kupang membutuhkan upaya yang bersifat revolusioner, oleh karenanya mustahil jika dikerjakan sendiri oleh pihak tertentu, baik hanya oleh satu perangkat daerah atau hanya oleh satu komponen saja. Karena itu kerja kolaboratif lintas instansi, lintas komponen dan lintas elemen pemerhati stunting (multi pihak) adalah sesuatu yang mutlak. (FKK03)