Kupang, FKKNews.com – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMA dan SMK yang ada di Kota Kupang sangat memprihatinkan, jumlah siswa baru di 43 sekolah swasta di Kota Kupang belum memenuhi Rombongan Belajar (rombel) yang tersedia, hal ini diakibatkan karena sistem PPDB yang dianggap tidak adil dan tidak sesuai dengan Juknis yang sudah ditetapkan dalam PPDB.
Dari masalah PPDB yang dialami oleh SMA dan SMK swasta di Kota Kupang, Pengurus BMPS NTT melakukan kunjungan ke 6 SMA dan SMK swasta yang ada di Kota Kupang, pada Kamis (20/7/2023), hal ini dilakukan untuk mengambil data yang valid serta berdiskusi langsung dengan kepala-kepala sekolah swasta, adapun 6 sekolah SMA dan SMK yang dikunjungi oleh pengurus BMPS NTT, yakni SMK Uyelindo Kupang, SMK Muhamadiyah Kupang, SMA Ki Hajar Dewantoro Kupang, SMK Wira Karya Kupang, SMK Kristen I Kupang, SMK Kristen 2 Kupang.
Kepala Sekolah SMK Kristen I Kupang Eduard Lomi Ga usai pertemuan bersama pengurus BMPS NTT, Ia menyampaikan bahwa PPDB tiga tahun terakhir di sekolah yang ia pimpin menurun tajam sampai lima puluh persen.
“Hal yang harus dilakukan oleh dinas adalah mengurangi rombel di sekolah negeri, kalau tidak kita akan tiarap, hal tersebut akan berpengaruh kepada guru-guru yang ada di sekolah swasta,”ujarnya.
Kepala Sekolah SMK Kristen 2 Kupang Yan Pasumain mengatakan bahwa guru yang ada disekolahnya sudah mendapat peringatan terkait rombel yang berubah drastis setiap tahun.
“satu atau dua tahun kedepan guru-guru yang sertifikasi tidak akan mendapat haknya lagi, karena standar minimal rombel semakin berkurang,”pungkasnya.
Ketua Umum BMPS NTT Winston Neil Rondo menyampaikan bahwa realitas PPDB tahun 2023 jauh lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya sehingga perhatian pihak yang berwenang sangat diperlukan bagi sekolah swasta.
“SMA dan SMK swasta sedang tidak baik-baik saja dalam PPDB tahun 2023, penyebabnya adalah sekolah negeri mengambil alih semua siswa baru melalui tiga kali penerimaan siswa baru, karena itu kami mendesak pemerintah Provinsi NTT untuk sunguh-sunguh memastikan penerimaan siswa baru di sekolah negeri dihentikan,”pintanya.(FKK03)