Kupang, FKKNews.com – Shalom, sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 16 juli 2023 bagi seluruh jemaat Kristen dan Jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Media FKKNews mendapat kepercayaan untuk mempublikasi renungan ibadat Minggu 16 Juli 2023 oleh Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, Sabtu, (15/7/2023).
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan
2 TAWARIKH 17:1-9 ; EFESUS 4;17-24
Pengantar
Pendidikan adalah faktor utama yang penting untuk mengajar dan membentuk karakter seseorang. dunia pendidikan hari ini harus memperhatikan hal penting yang menopang manusia dalam pembentukan karakter. Setiap orang memiliki kecerdasan untuk memproses informasi dengan cara yang berbeda. Kecerdasan intelektual (IQ) meliputi kemampuan, rasio, analisis dan logika. kecerdasan adversity (AQ) adalah kecerdasan seseorang dalam menghadapi situasi sulit,, penderitaan dan masalah dalam kehidupan. Seseorang yang memiliki kecerdasan AQ yang baik bisa mengontrol dirinya dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan yang dialami. Emotional Quotient (EQ) kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima serta mengontrol emosi dalam diri dan orang lain. Kecerdasan EQ secara personal merupakan sebuah kesadaran diri (self awareness), penerimaan terhadap diri sendiri (selft acceptance), menghormati diri (self respect), dan penguasaan diri (self mastery). Kecerdasan EQ secara Interpersonal, sebuah kemampuan memahami orang lain (to understand), menerima orang lain(to accept others), mempercayai orang lain (to trust others) dan dapat mempengaruhi kehidupan orang lain (to influence others). Spiritual Quotient (SQ) Kecerdasan jiwa, berkaitan dengan kemampuan untuk jujur, adil, menghargai, menyayangi, empati dan toleransi berarti kemampuan seseorang untuk untuk memaknai apa yang dihadapinya dalam kehidupan.Trancendental Quotient (TQ)Kecerdasan Trancedental berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memaknai hidup dalam kehidupannya berdasarkan perspektif Agama. Merupakan pengembangan dari kecerdasan spiritual yang membuat orang dapat memiliki konsep visioner ke masa depan. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia memerlukan 5 catatan kecerdasan di atas. Tetapi yang terpenting diantaranya adalah hidup dengan beriman dan berilmu adalah keseimbangan yang menyempurnakan dalam menata layani bersama. David cuples dalam bukunya beriman dan berilmu secara specific mengatakan otoritas tertinggi dari pengetahuan adalah hikmat dari Allah. Dan Firman Allah sangat penting untuk membentuk manusia menjadi manusia yang menghargai dirinya dan orang lain sebagai manusia. Firman Allah itu adalah Allah sendiri dalam Kristus. Pendidikan iman Kristen adalah dasar penting untuk mendapatkan 5 kecerdasan dalam membentuk manusia yang berkarakter.
Penjelasan Teks
Catatan Tafsiran 2 Tawarikh 17:1-9; Efesus 4 :17-21:
2 Tawarikh 17:1-9 dibagi dalam dua bagian ; ay.1-6, Yofasat menata/membentuk drinya sebagai seorang pemimpin/raja dan ay 7-9 Yosafat membentuk bangsa Yehuda melalui para pejabatnya dan orang Lewi melalui pengajaran Taurat Tuhan. Yosafat memulai kepemimpinannya dengan membentuk dirinya dengan mengatur strategi militernya dan ia sukses (ay 2-4 ) ia menata dirinya dengan hidup beriman dan mengikuti jejak leluhurnya Daud. Yosafat mencari Allah ayahnya dan hidup membangun hubungan pribadi dengan Allah. Yosafat tidak mencari Ba’al, dewa yang mati itu dengan menjauhkan bukit pengorbanan. Ba.al tidak bisa disandingkan dengan Allah Israel.
Kepemimpinan Yosafat menjadi kuat bukan saja karena kemampuan, kecerdasannya tetapi karena Tuhan menyertai dan mengokohkannya. Setelah membentuk dirinya barulah Yosafat membentuk bangsanya melalui pembentukan para pejabat dan melibatkan orang Lewi. Apa yang diajarkan adalah Taurat Tuhan, kesetiaan kepada hukum Tuhan. Apa yang diajarkan itu yang lebih dahulu dilakukannya yaitu kesetiaan kepada Tuhan. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk pendidikan di mulai dari dalam keluarga yang beriman dan berpegang teguh kepada kebenaran dalam Firman Kristus ( bandingkan dengan Roma 10 : 17, iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan firman Kristus). Pendidikan dan ajaran di mulai dari pendengaran dan belajar melakukan apa yang di dengarnya dalam teladan hidup. Pemimpin yang berkarakter adalah pemimpin yang belajar mendengar didikan Allah lewat FirmanNya.
Efesus 4:17-21, Jemaat Efesus sudah mengenal karya Allah dan manusia baru yang dituliskan oleh rasul Paulus adalah manusia yang mengalami pembaharuan budi dan hatinya/ batin dan jiwanya mengalami pembaharuan dalam pertobatan iman. Karena iitu manusia baru adalah manusia dengan cara hidup,cara pandang dan sikap serta karakter yang berubah menjadi karakter yang dibaharui oleh Kristus. Mengubah cara hidup, cara pandang dari manusia lama menjadi manusia baru bukan seperti mengganti menu makanan, pakaian lama ke pakaian baru supaya lebih modis, dll. Tetapi mengubah pola hidup yang lama ke pola hidup yang baru. Dulu tidak setia berdoa, manusia baru setia berdoa dan membaca Firman. Ada pertobatan hati yang terjadi dan mengubah hidupnya sama seperti Saulus menjadi Paulus.
Kata sebab itu (ay.17) sebagai penghubung yang menegaskan pada jemaat Efesus bahwa mereka bukan orang yang baru mengenal Kristus, mereka sudah sangat mengenal Kristus, tetapi belum dimurnikan dengan hati yang dibaharui oleh pertobatan total untuk menanggalkan cara hidup yang lama. Menanggalkan di sini lebih luas artinya dari meninggalkan (ayat 22-24) supaya kamu dibaharui dalam Roh dan pikiranmu akan Kristus. Roh Kristus ada padamu untuk membaharui hidupmu harus memulai dengan meyakinkan diri bahwa Kristus ada di dalam hidupmu. Kamu harus belajar menjadi manusia baru dalam didikan Tuhan dan bertranformasi di dalam kebenaran akan Roh Kristus Tuhan.
Refleksi dan Aplikasi
Menjadi manusia yang berkualitas dalam mendidik di butuhkan perubahan dan transformasi dari dalam diri yang sudah dibentuk dan diproses oleh Tuhan. Pendidikan iman adalah warna terbesar dalam diri yang membentuk karakter seseorang karena itu perubahan secara batin dikelola oleh hati yang memberi diri di ubah oleh Roh Kudus menjadi hati yang baru dengan komitmen yang baru. Seperti Yosafat yang setia kepada Allah dan tidak menyembah Baal dan saulus yang berubah menjadi Paulus ketika mengubah hati dan hidupnya bagi Tuhan. Pembaharuan budi terjadi dalam sebuah proses didikan yang membentuk manusia mengalami pembaharuan hati. Pendidikan iman dalam keluarga sangat penting , latihlah dirimu beribadat dan ubah cara pandangmu untuk di penuhi dengan cara Tuhan memproses hidupmu. Meningkatkan kualitas dan sumber daya manusia dengan mendidik anak anak kita beriman adalah tugas kita semua sebagai warga gereja dan masyarakat. Didiklah anak anak dalam takut akan Tuhan membuat mereka menjadi anak yang tinggi iman, tinggi ilmu dan tinggi pengabdian. Pemimpin yang baik akan keluar dan tumbuh dari rumah/ keluarga yang mendasarkannya kepada Firman Allah.(FKK03)